Alter ego merupakan salah satu cara yang digunakan manusia untuk menunjukkan versi terbaik dirinya. Biasanya, karakter ini dibentuk untuk memudahkan seseorang menjalani situasi tertentu. Namun, apakah alter ego ini merupakan hal yang normal?

Alter ego dapat diartikan sebagai karakter kedua yang dengan sadar dibentuk oleh seseorang. Karakter ini sering kali mencerminkan kepribadian ideal atau persona yang dirasa paling memudahkan seseorang untuk mencapai tujuannya.

Alter Ego: Definisi, Ciri-Ciri, dan Cara Menemukannya - Alodokter

Misalnya, seorang ambivert mungkin memiliki sisi introvert yang lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ia bisa saja secara perlahan membentuk alter ego yang lebih ekstrovert untuk membantunya membangun relasi sosial yang lebih luas.

Dengan kata lain, alter ego adalah persona yang mungkin tidak pernah ditunjukkan sebelumnya, tetapi muncul dalam situasi tertentu. Berbagai faktor dapat menyebabkan persona ini tidak muncul dalam keseharian, seperti pengalaman pernah menjadi korban perundungan (bullying).

Seseorang yang pernah mengalami perundungan umumnya memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa mendorongnya membentuk alter ego, yaitu persona yang lebih percaya diri dan berani dalam menghadapi situasi sulit, termasuk saat berhadapan dengan orang yang pernah merundungnya.

Mengenal Alter Ego Lebih Dekat

Alter ego cukup populer di kalangan selebritas dunia. Misalnya, penyanyi Adele dan Beyoncé mengaku memiliki alter ego yang membantu mereka mengatasi rasa gugup saat tampil di hadapan publik.

Alter ego Sasha Fierce yang dibentuk oleh Beyoncé memiliki persona yang lebih percaya diri dan ekspresif. Sementara itu, Adele menamai alter egonya Sasha Carter, sosok yang membuatnya lebih berani dan nyaman tampil di atas panggung.

Dengan menerapkan persona alter ego, baik Beyoncé maupun Adele tetap mampu memberikan penampilan terbaik meskipun diwarnai rasa gugup atau kurang percaya diri.

Beberapa ciri seseorang yang memiliki alter ego antara lain:

  • Menyadari kapan persona alter ego muncul.
  • Alter ego biasanya muncul dalam situasi tertentu, misalnya saat merasa gugup atau ingin tampil lebih percaya diri.
  • Mampu mengendalikan kapan dan bagaimana alter ego muncul sesuai kebutuhan.
  • Persona alter ego umumnya memiliki sifat atau karakter yang berbeda dari kepribadian sehari-hari, seperti lebih berani, percaya diri, atau ekspresif.
  • Tidak mengalami hilang ingatan atau perubahan kesadaran saat alter ego muncul.
  • Merasa terbantu dengan kehadiran alter ego, terutama ketika menghadapi situasi yang sulit.

Caranya Menemukan Alter Ego

Menemukan alter ego bisa dibilang tidak mudah. Kamu mungkin sulit untuk membedakan mana yang merupakan alter ego dan mana yang hanya menjadi impian atau ambisi semata. Agar lebih mudah menemukan alter ego, mungkin tips berikut ini bisa membantumu:

  • Pikirkan persona seperti apa yang menurutmu ideal dan membuatmu berani menghadapi berbagai situasi tak terduga, misalnya percaya diri, supel, aktif, atau ekstrovert.
  • Tentukan tujuan hidup dan kembangkan cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan bantuan alter ego. Cobalah lakukan pendekatan yang berbeda dari kebiasaanmu saat ini.
  • Jika persona ideal telah tercipta dan tujuan hidup sudah ditentukan, segera wujudkan versi terbaik dirimu tersebut. Jangan biarkan hal tersebut menjadi angan dan ambisi semata yang lambat laun akan terlupakan.

Alter ego mungkin terdengar mirip dengan gangguan kepribadian ganda. Namun, sebenarnya keduanya sangat berbeda.

Perbedaan Alter Ego dan Gangguan Identitas Disosiatif (DID)

Gangguan kepribadian ganda, yang dalam istilah medis dikenal sebagai Dissociative Identity Disorder (DID), terjadi ketika seseorang tidak menyadari adanya kepribadian lain dalam dirinya. Kondisi ini dapat memicu kecemasan, depresi, gangguan ingatan, dan dalam beberapa kasus disertai delusi atau halusinasi.

Orang dengan DID biasanya menunjukkan perubahan perilaku, emosi, dan sikap secara tiba-tiba yang membingungkan orang di sekitarnya.

Berbeda dengan hal tersebut, alter ego dibentuk secara sadar dan muncul hanya dalam situasi tertentu. Individu yang memilikinya tahu bahwa mereka sedang memerankan sisi lain dari dirinya, dan alter ego ini dapat dikendalikan sesuai kebutuhan.

Menariknya, sejumlah studi menunjukkan bahwa penggunaan alter ego dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membantu seseorang lebih tenang dalam menghadapi tekanan.

Gimana, sudah siap untuk menemukan alter ego dan versi terbaik dirimu? Coba deh sekarang tuliskan persona ideal versi kamu. Kalau sudah, gunakan alter ego tersebut saat berada dalam situasi yang tidak mungkin diatasi dengan kepribadianmu saat ini.

Namun, perlu diingat, ya. Walaupun alter ego memiliki dampak positif, hal tersebut akan mendominasi kehidupan pribadimu jika dilakukan secara berlebihan. Kalau sudah mendominasi, alter ego bisa membuatmu merasa lelah secara emosional, bahkan mengganggu hubunganmu dengan orang lain.

Makanya, kamu harus mempunyai kontrol diri. Tentukan kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan alter ego dan kapan waktunya untuk kembali menjadi dirimu yang sebenarnya. Dengan begitu, alter ego bisa menjadi “topeng terbaik” untuk melindungi diri saat mengalami situasi sulit.

Namun, jika kamu mengalami gejala, seperti hilang ingatan, delusi, atau depresi secara berulang, bisa jadi ini bukan sekadar efek dari alter ego, melainkan gejala gangguan disosiatif yang memerlukan evaluasi oleh psikolog atau psikiater.  Oleh karena itu, jangan tunda untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater, ya.

Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.