Masih banyak anggapan yang menyatakan bahwa bahan pengawet dalam makanan berbahaya bagi kesehatan dan bisa menimbulkan penyakit. Faktanya, memang ada bahan pengawet makanan yang berbahaya, namun ada juga beberapa bahan pengawet makanan yang tergolong aman.

Bahan pengawet makanan digunakan untuk menghambat atau mencegah penguraian, pengasaman, kerusakan, dan proses fermentasi pada makanan, yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.

Amankah Penggunaan Bahan Pengawet dalam Makanan? - Alodokter

Prinsip Dasar Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pada dasarnya, bahan pengawet boleh saja digunakan selama bahan tersebut sudah terdaftar dan diizinkan penggunaannya dengan takaran yang tepat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Beberapa bahan pengawet makanan yang aman dan sering digunakan adalah sulfur dioxide, asam sorbat, asam benzoat, asam sitrat, sorbitol, asam tartarat, dan asam malat

Walaupun beberapa di antaranya aman, Anda juga perlu mengetahui bahan pengawet makanan yang berbahaya. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bahan-bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa contoh pengawet makanan dan bahayanya bagi tubuh:

1. Formalin dan boraks

Kedua bahan pengawet ini dapat menyebabkan gangguan pada kulit, jantung, sistem pernapasan, dan ginjal. Formalin dan boraks juga bahkan bisa merusak otak dan sistem saraf.

2. Sodium benzoate

Ada dugaan bahwa jika bahan ini digunakan sebagai pengawet makanan, risiko terjadinya perilaku yang hiperaktif, leukemia, serta kanker jenis lainnya dapat meningkat.

3. Sodium nitrate

Penggunaan bahan pengawet ini dalam makanan diduga dapat merusak pembuluh darah dan membuat arteri menjadi kaku dan menyempit.

4. TBHQ atau tertiary butylhydroquinone

Bahan pengawet ini dapat meningkatkan risiko tumbuhnya tumor, mengganggu fungsi organ hati, dan merusak saraf.

Makanan yang Tidak Perlu Memakai Bahan Pengawet

Sebenarnya tidak semua makanan harus menggunakan pengawet. Penggunaan pengawet dibutuhkan untuk menjaga kesegaran dan mutu makanan, sehingga tetap bisa dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Umumnya, jenis makanan yang membutuhkan pengawet adalah makanan yang memiliki kadar air yang tinggi atau lembap.

Salah satu jenis makanan yang tidak perlu pengawet adalah produk makanan kering, seperti keripik atau camilan. Jenis makanan tersebut memiliki kadar air dan kelembapan yang rendah, sehingga risiko pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur juga kecil. Terlebih jika makanan kering tersebut dikemas dengan baik.

Penting untuk memerhatikan jenis bahan pengawet yang digunakan dalam makanan yang akan Anda konsumsi. Pastikan bahan pengawet yang digunakan aman, dan sebisa mungkin jangan mengonsumsinya secara berlebihan.

Jika Anda merasa mengalami gangguan kesehatan akibat sering mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet yang tidak aman, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.