Bermain di luar ruangan merupakan kegiatan yang sangat baik untuk anak. Selain membuatnya lebih sehat, kegiatan ini juga bisa melatih anak untuk bersosialisasi. Meski begitu, sebagian orang tua mungkin khawatir anaknya jadi rentan mengalami batuk pilek. Apa benar begitu?
Orang tua memang harus pandai-pandai melindungi anak saat ia beraktivitas di luar ruangan. Pasalnya, bermain di luar ruangan dapat membuat anak lebih banyak terpapar debu dan polusi udara, suhu panas atau dingin, serta berbagai kuman penyakit. Hal inilah yang membuat ia rentan terserang batuk pilek, terlebih jika kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
Kaitan Bermain di Luar Ruangan dengan Penyakit Batuk Pilek pada Anak
Ada beberapa alasan mengapa anak yang aktif di luar ruangan lebih rentan terkena batuk pilek. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Bermain di luar ruangan saat musim hujan
Anak lebih rentan terkena pilek saat musim hujan tiba. Selain karena air hujan yang mungkin mengandung polutan dan kotoran, udara dingin saat hujan juga membuat tubuh anak berusaha keras untuk meningkatkan suhu tubuh dengan cepat, agar tak kedinginan.
Hal ini dapat membuatnya kelelahan dan mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga lebih mudah terkena penyakit musim hujan, seperti flu. Oleh karena itu, agar anak terhindar dari penyakit batuk pilek saat musim hujan, batasi waktu bermainnya dan jangan biarkan anak bermain di luar ruangan saat sedang hujan.
2. Tertular teman yang sakit
Jika saat bermain atau melakukan aktivitas di luar rumah, ada salah satu teman bermainnya yang sedang batuk pilek, Si Kecil bisa saja tertular. Apalagi jika daya tahan tubuhnya sedang menurun, Si Kecil bisa lebih mudah tertular penyakit.
3. Terpapar polusi
Saat melakukan aktivitas di luar ruangan, biasanya anak-anak akan lebih banyak terpapar oleh polusi udara. Hal ini dapat membuat anak mudah terkena iritasi dan infeksi saluran pernapasan. Tidak heran jika mereka jadi sering mengalami batuk pilek.
Untuk itu, Anda perlu memastikan sekolah ataupun taman bermain Si Kecil jauh dari jalan raya yang ramai kendaraan, untuk meminimalkan paparan polusi udara. Jangan lupa, asap rokok juga termasuk polusi udara yang harus dihindari.
4. Terlalu lelah bermain
Anak-anak sering kali lupa waktu karena terlalu asyik bermain. Itulah alasan mengapa Anda perlu membatasi waktu bermainnya, agar Si Kecil tidak kelelahan. Terlalu lelah dapat menurunkan daya tahan tubuh anak, sehingga lebih mudah terserang penyakit, termasuk batuk pilek.
5. Tidak menjaga kebersihan dengan baik
Anak yang sering beraktivitas di luar ruangan rentan untuk terkena batuk pilek jika tidak menjaga kebersihan dengan baik, misalnya tidak mencuci tangan setelah bermain. Ingatkan Si Kecil untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan, karena di fasilitas dan tempat umum, termasuk taman bermain, terdapat lebih banyak kuman penyebab penyakit.
Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Anak
Jika anak sudah telanjur mengalami batuk pilek, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk meringankan gejalanya dan mempercepat pemulihannya:
1. Memastikan kecukupan asupan cairan
Memberikan asupan cairan yang cukup dapat membantu meredakan batuk pilek pada anak. Kebutuhan cairan anak bisa dipenuhi dengan memberikannya air putih, jus buah segar, atau sup ayam hangat.
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan
Saat batuk pilek, tenggorokan Si Kecil mungkin terasa tidak nyaman saat menelan makanan. Oleh karena itu, berikanlah Si Kecil makanan dengan tekstur yang lembut, sehingga lebih mudah untuk ditelan. Sup ayam hangat, bubur, dan nasi tim bisa menjadi pilihan makanan untuk disajikan saat anak sakit tenggorokan.
3. Memberikan madu
Meski tidak memiliki efek secara langsung, pemberian madu pada anak bisa membantu meredakan batuk pilek. Dengan mengonsumsi madu, anak bisa tidur lebih nyenyak sehingga lebih cepat pulih dari batuk pilek.
Selain itu, madu juga diketahui memiliki sifat antibiotik dan antiperadangan, yang dapat membantu pemulihan batuk pilek pada anak. Tapi ingat, jangan memberikan madu pada anak berusia di bawah 1 tahun.
4. Memberikan uap
Menghirup uap dapat membantu melegakan pernapasan anak saat ia terkena batuk pilek. Salah satu caranya, ajak Si Kecil ke kamar mandi, lalu hidupkan pancuran air hangat. Biarkan uap hangat memenuhi kamar mandi, sehingga Si Kecil dapat menghirupnya.
5. Mengoleskan balsem khusus anak
Untuk membantu Si Kecil merasa lebih nyaman saat sakit, Anda dapat mengoleskan balsem khusus anak di area dada dan punggungnya. Cara ini juga dapat membantu meredakan gejala batuk pilek pada bayi dan anak.
Namun, jangan sembarangan memilih balsem. Pilihlah balsem khusus anak yang mengandung bahan alami, seperti chamomile dan eucalyptus. Kandungan chamomile pada balsem memiliki efek menenangkan, sehingga Si Kecil bisa tidur lebih nyenyak, sementara eucalyptus dapat membantu mengatasi hidung tersumbat.
Untuk menangani batuk pilek pada anak, berikanlah obat-obatan sesuai anjuran dokter. Orang tua sebaiknya tidak sembarang memberikan obat yang dijual bebas, karena berisiko menimbulkan efek samping yang serius, apalagi jika tidak memerhatikan dosisnya dengan baik.
Selain melakukan langkah-langkah di atas, pastikan anak mendapatkan istirahat atau tidur yang cukup, dan jagalah kebersihan ruang tidurnya. Jika batuk pilek pada anak tidak kunjung sembuh, konsultasikan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.