Antibodi monoklonal adalah protein buatan yang mirip dengan zat antibodi atau imunoglobulin, yakni zat pembentuk kekebalan tubuh manusia. Antibodi buatan ini memiliki banyak fungsi di dalam dunia medis, mulai dari membantu diagnosis hingga mengobati berbagai penyakit.

Antibodi monoklonal telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, mulai dari penyakit autoimun hingga beberapa jenis kanker. Tidak hanya itu, antibodi monoklonal juga dapat digunakan untuk membantu mengobati penyakit infeksi, khususnya infeksi virus.

Antibodi Monoklonal, Ketahui Manfaat, Prosedur, dan Risikonya - Alodokter

Meskipun menawarkan banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan antibodi monoklonal harus dilakukan di bawah pengawasan medis, mengingat potensi efek samping dan reaksi alergi yang mungkin terjadi.

Antibodi Monoklonal dan Manfaatnya

Antibodi monoklonal sering kali dimanfaatkan dalam dunia medis untuk berbagai tujuan, antara lain:

Mendiagnosis kondisi tertentu

Protein buatan ini dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis, seperti:

  • Mendeteksi keberadaan antigen tertentu di dalam darah atau jaringan tubuh
  • Mendeteksi kehamilan
  • Mendiagnosis penyakit tertentu, seperti kelainan hormon, kanker, serta infeksi menular seksual

Mengobati penyakit

Tidak hanya untuk mendiagnosis penyakit, antibodi monoklonal juga umumnya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti:

  • Kanker
  • Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis
  • Infeksi virus, misalnya HIV, hepatitis B, dan hepatitis C
  • Badai sitokin akibat COVID-19
  • Alergi
  • Asma
  • Eksim atau dermatitis, misalnya dermatitis atopik
  • Osteoporosis
  • Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
  • Rhinitis alergi

Selain itu, antibodi monoklonal juga bisa digunakan pada pasien yang menjalani operasi transplantasi atau cangkok organ tubuh tertentu, seperti cangkok ginjal atau hati. Protein ini diberikan untuk mengurangi respon kekebalan tubuh pasien terhadap organ donor yang diterima.

Antibodi Monoklonal dan Prosedurnya

Antibodi sebetulnya bisa dihasilkan secara alami oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, zat ini terkadang tidak bisa bekerja dengan optimal atau malah kurang diproduksi akibat adanya penyakit tertentu. Sebagai gantinya, tubuh membutuhkan antibodi buatan atau antibodi monoklonal yang bisa bekerja layaknya antibodi alami. Antibodi monoklonal ini dihasilkan di laboratorium.

Antibodi monoklonal biasanya diberikan kepada pasien melalui suntik intravena (IV), yaitu metode penyuntikan yang dilakukan dengan memasukkan obat melalui jalur pembuluh darah vena. Pemberian obat ini bisa dilakukan oleh dokter maupun perawat, sesuai arahan dokter.

Selain dengan penyuntikan melalui intravena, beberapa jenis obat antibodi monoklonal juga bisa diberikan melalui suntikan secara subkutan atau ke jaringan lemak. Suntikan ini bisa diberikan ke perut, lengan, atau paha.

Beberapa jenis obat-obatan antibodi monoklonal yang bisa diberikan oleh dokter di antaranya adalah:

Sebelum memberikan antibodi monoklonal, dokter akan memastikan apakah kondisi pasien terlebih dahulu. Pemberian obat ini biasanya perlu ditunda pada pasien yang hamil atau yang menderita kondisi tertentu, seperti tekanan darah terlalu rendah, sepsis, dan gagal jantung parah. 

Antibodi Monoklonal dan Risikonya

Sama seperti obat-obatan lainnya, antibodi monoklonal juga bisa menimbulkan berbagai efek samping. Berikut ini adalah beberapa efek samping antibodi monoklonal yang bisa terjad:

  • Demam
  • kelelahan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Tekanan darah rendah

Selain itu, antibodi monoklonal juga dapat menimbulkan efek samping dan komplikasi yang lebih serius, seperti reaksi alergi obat, anafilaksis, perdarahan, timbul ruam kemerahan pada kulit, serta gangguan jantung dan paru-paru. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus selalu dalam pengawasan dokter.

Perlu diingat bahwa seberapa sering pasien memerlukan prosedur antibodi monoklonal akan sangat tergantung pada jenis obat yang digunakan dan kondisi yang hendak ditangani. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar antibodi monoklonal, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan yang Anda butuhkan.