IV (intravena) merupakan metode pemberian obat melalui pembuluh darah. Prosedur ini kerap digunakan untuk mengobati kondisi medis darurat, seperti serangan jantung, stroke, atau keracunan, yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pemberian obat melalui mulut.

IV (intravena) atau infus dilakukan pada kasus yang membutuhkan pemberian obat secara cepat dengan dosis yang terkontrol selama periode waktu tertentu. Prosedur ini dilaksanakan oleh tenaga medis.

Seputar IV (Intravena), Mulai dari Cara Pasang hingga Efek Sampingnya - Alodokter

Metode IV dilakukan dengan cara memasukkan jarum IV yang kecil, lentur, dan terbuat dari plastik ke dalam pembuluh darah. Tujuannya adalah untuk mengalirkan obat atau cairan langsung ke dalam darah.

Selain digunakan saat kondisi darurat, IV juga menjadi metode pemberian obat yang sering dipilih untuk pasien bayi, anak-anak, dan remaja, atau pasien kemoterapi yang dirawat di rumah sakit.

Cara Memasang IV

Pemasangan IV dilakukan oleh tenaga medis, baik perawat atau dokter. Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangan IV:

  • Tenaga medis menentukan area pembuluh darah yang akan dipasangi IV
  • Tourniquet atau tali pembendung dipasang sekitar 3–4 inci dari atas area tusukan
  • Petugas medis membersihkan permukaan kulit di mana infus akan dipasang dengan menggunakan alkohol swab
  • Kateter IV dimasukkan ke pembuluh darah menggunakan jarum
  • Setelah masuk, jarum dilepaskan dan selang dilekatkan ke lengan pasien

Selanjutnya, tenaga medis akan menyesuaikan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien. Label pelaksanaan pada kantong cairan atau obat IV juga akan dituliskan informasi mengenai waktu pemberian infus.

Obat-obatan yang Umum Diberikan dengan Metode IV

Ada beberapa jenis obat yang umum diberikan dengan metode IV, yaitu:

  • Antibiotik, seperti vancomycin, meropenem, dan gentamicin
  • Obat antijamur, seperti micafungin dan amphotericin
  • Obat pereda nyeri, seperti morfin dan hydromorphone
  • Obat tekanan darah rendah, seperti dopamine, dobutamine, epinephrine, dan norepinephrine
  • Obat immunoglobulin (IVIG)
  • Obat kemoterapi, seperti paclitaxel, doxorubicin, cisplatin, dan vincristine

Jenis-Jenis IV dan Fungsinya

IV terbagi menjadi 2 jenis, yaitu jalur intravena standar dan kateter vena sentral. Berikut ini adalah penjelasannya:

Jalur intravena standar

Metode ini hanya digunakan dalam jangka pendek atau sekitar 4 hari. Intravena standar dipakai untuk memberikan obat selama rawat inap singkat di rumah sakit atau operasi. Obat yang diberikan dengan IV standar biasanya adalah pereda nyeri, antimual, atau antibiotik.

Pada IV standar, kateter umumnya akan dipasang pada pembuluh darah di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan. IV standar memiliki 2 metode pemberian obat, yaitu:

  • Suntikan intravena

Suntik atau bolus melalui intravena dilakukan untuk memberikan obat dalam waktu cepat dan singkat. Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan obat dengan ke dalam kateter IV untuk dialirkan langsung ke dalam darah. Obat yang diberikan dengan metode ini umumnya adalah obat-obat yang memerlukan dosis tunggal.

  • Infus intravena

Ini merupakan teknik pemberian obat yang terkontrol selama kurun waktu tertentu ke dalam aliran darah. Terdapat dua jenis infus intravena, yaitu infus pompa dan infus tetes.

Kateter vena sentral

Berbeda dengan jalur IV standar, kateter vena sentral (central venous catheters) biasanya digunakan untuk pengobatan jangka panjang. Metode ini memungkinkan tenaga medis untuk memberikan obat atau mengambil sampel darah tanpa harus menusuk pembuluh darah pasien berulang kali.

Kateter vena sentral biasa digunakan untuk memberikan obat pada pasien kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang, melakukan transfusi darah, memberikan nutrisi parenteral, serta melakukan hemodialisa.

Kateter akan dimasukkan lewat pembuluh darah di leher, dada, atau lengan hingga ujungnya mencapai vena besar yang berada di atas jantung bagian kanan. Kateter untuk CVC biasa memiliki 2–3 tabung yang memungkinkan pasien menerima lebih dari 1 perawatan sekaligus.

Ada tiga jenis CVC yang umum digunakan, yakni:

  • Tunneled lines

Jenis ini memungkinkan obat dikirim langsung ke pembuluh darah di jantung. Ujung kateter akan masuk ke pembuluh darah besar di dekat tulang selangka menuju atrium, sedangkan ujung lainnya akan tetap berada di luar tubuh sebagai jalur masuk obat-obatan.

  • Peripherally inserted central catheter

Pada jenis CVC ini, kateter vena sentral utama akan dimasukkan melalui pembuluh darah perifer, yakni dari pembuluh darah besar di area siku bagian sampai ke vena besar di jantung.

  • Implanted port

Pada metode implanted port, kateter akan dimasukkan ke bawah kulit. Kateter dimasukkan hingga ujungnya mencapai vena besar di jantung, sehingga obat-obatan akan mencapai aliran darah. Biasa lokasi pemasangan kateter adalah di dada atas.

Efek Samping dari IV

Prosedur pemasangan IV umumnya aman untuk dilakukan. Namun, prosedur ini juga bisa memicu efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat. Karena obat yang diberikan melalui IV bekerja dengan sangat cepat di tubuh, efek samping yang ditimbulkan juga terjadi dalam waktu cepat.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan efek samping yang ditimbulkan dari prosedur pemasangan intravena:

  • Infeksi
  • Phlebitis
  • Kerusakan pembuluh darah di lokasi suntikan
  • Emboli udara
  • Penggumpalan darah

Prosedur pemasangan IV akan direkomendasikan oleh dokter jika Anda memiliki kondisi medis darurat, seperti dehidrasi parah, keracunan, atau serangan jantung. Anda tidak perlu khawatir jika dokter menyarankan untuk melakukan pemasangan IV karena ia telah mempertimbangkan keuntungan dan risikonya.