Konsumsi obat mual merupakan salah satu cara untuk mengatasi rasa mual. Namun, penggunaan obat ini sebaiknya tidak sembarangan karena mual bisa disebabkan oleh banyak hal. Nah, agar obat bisa bekerja secara efektif, konsumsi obat mual perlu disesuaikan dengan penyebabnya.

Mual bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di perut dan sering disertai keinginan untuk muntah. Namun, perlu Anda ketahui bahwa mual bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi medis tertentu.Ketahui Obat Mual Berdasarkan Penyebabnya di Sini - AlodokterSecara umum, mual bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti gangguan pencernaan, tanda awal kehamilan, mabuk perjalanan, atau bahkan efek samping obat-obatan. Oleh karena itu, pilihan obat mual tergantung pada penyebabnya.

Beragam Obat Mual Berdasarkan Penyebabnya

Agar Anda tidak salah pilih, ada beragam jenis obat mual berdasarkan penyebab yang mendasarinya, yaitu:

1. Obat mual untuk asam lambung naik

Penyakit asam lambung atau GERD merupakan gangguan pencernaan yang bisa memicu mual. Penyakit ini bisa kambuh ketika penderitanya mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak, makanan yang terlalu pedas atau asam, dan minuman berkafein.

Selain itu, terlalu banyak makan di satu waktu atau langsung tidur setelah makan juga bisa memicu kambuhnya gejala GERD. Untuk mengatasi penyakit ini sekaligus menekan rasa mual, ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan, seperti omeprazole, ranitidine, atau metocloperamide.   

2. Obat mual untuk mabuk perjalanan

Bagi sebagian orang, berpergian menggunakan alat transportasi seperti mobil, kapal, atau pesawat, bisa memicu terjadinya mabuk perjalanan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, salah satunya mual.

Obat mual yang biasanya digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan adalah dimenhydrinate. Jenis obat ini bahkan bisa dibeli secara bebas di apotek.

3. Obat mual untuk ibu hamil

Morning sickness merupakan keluhan yang cukup sering terjadi pada ibu hamil, terutama pada awal kehamilan. Gejala utama yang ditimbulkan biasanya berupa mual dan muntah.

Morning sickness umumnya tidak memerlukan penanganan medis khusus. Akan tetapi, keluhan ini sering kali membuat ibu hamil tidak kuasa untuk mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisinya. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan suplemen vitamin B6 guna mengurangi rasa mual.

Obat antimual, seperti metocloperamide, umumnya diresepkan oleh dokter bila gejala mual dan muntah masih berlanjut. Namun, jika tanda-tanda dehidrasi muncul, ibu hamil kemungkinan perlu diinfus untuk memenuhi kebutuhan cairan.

4. Obat mual untuk kemoterapi

Pengobatan kemoterapi dapat menimbulkan efek samping berupa mual dan muntah. Keluhan ini bisa terjadi selama atau sesudah prosedur pemberian obat kemoterapi.

Oleh karena itu, pasien kemoterapi umumnya diberikan obat antimual untuk mencegah mual dan muntah selama menjalani pengobatan ini. Obat antimual yang dapat diberikan adalah ondansetron atau domperidone.

Itulah beragam obat mual sesuai penyebabnya. Meski umumnya efektif untuk mengatasi mual, beberapa obat antimual tidak boleh digunakan secara sembarangan, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil.

Selain itu, banyak dari obat mual yang memerlukan resep dari dokter. Oleh karena itu, cobalah konsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar nantinya dokter dapat meresepkan obat mual sesuai kondisi Anda.