Antidia adalah obat untuk meredakan keluhan diare. Obat ini bermanfaat untuk mengatasi diare yang muncul tiba-tiba maupun diare yang sudah berlangsung lama atau kambuhan. Antidia mengandung 2 mg loperamide.
Diare ditandai dengan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. Keluhan tersebut bisa ditangani dengan Antidia. Obat ini memiliki kandungan loperamide, yang bermanfaat mengurangi pergerakan usus sehingga proses pencernaan akan melambat.
Loperamide dalam Antidia juga memberi waktu bagi usus untuk menyerap air dan nutrisi dari makanan secara lebih maksimal. Dengan begitu, tinja menjadi lebih padat dan tidak harus dikeluarkan sesering mungkin. Alhasil, frekuensi BAB akan berkurang dan diare bisa berhenti.
Apa Itu Antidia
Bahan aktif | 2 mg loperamide |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antidiare |
Manfaat | Mengobati diare yang terjadi mendadak (akut) maupun sudah berlangsung lama atau kambuhan (kronis) |
Digunakan oleh | Dewasa |
Antidia untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi risiko terhadap janin. | |
Antidia untuk ibu menyusui | Ibu menyusui boleh menggunakan Antidia selama mengikuti dosis dan aturan pakai yang ditentukan oleh dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Antidia
Sebelum menjalani pengobatan dengan Antidia, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Antidia tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap loperamide.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda mengalami kolitis ulseratif; diare berdarah, berlendir, berwarna hitam seperti aspal, disertai demam tinggi dan kram perut yang parah; serta diare akibat infeksi bakteri atau efek samping penggunaan antibiotik.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami gangguan irama jantung, gangguan fungsi hati, atau infeksi HIV.
- Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan Antidia jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Antidia. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Antidia.
Dosis dan Aturan Pakai Antidia
Dosis dan aturan pakai Antidia ditentukan oleh dokter, sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut ini adalah dosis penggunaan Antidia:
Kondisi: Diare akut
- Dosis awal 4 mg (2 tablet). Dosis selanjutnya 2 mg (1 tablet) setiap kali BAB. Dosis maksimal 16 mg, 1 kali sehari.
Kondisi: Diare kronis
- Dosis awal 4 mg (2 tablet) per hari. Dosis berikutnya sebanyak 2 mg (1 tablet) setiap kali BAB. Dosis tidak boleh melebihi 16 mg per hari. Penggunaan obat harus dihentikan jika tidak membaik dalam 2 hari.
Cara Menggunakan Antidia dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Antidia. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara mengonsumsi Antidia berikut ini:
- Antidia bisa diminum bersama makanan atau sesudah makan. Telan tablet obat secara utuh dengan bantuan air putih.
- Minumlah air putih lebih banyak selama menggunakan Antidia untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
- Jangan mengonsumsi Antidia lebih dari 2 hari, kecuali bila dianjurkan oleh dokter. Jika diare tidak membaik setelah 7 hari, sampaikan ke dokter melalui chat untuk mendapatkan saran pengobatan yang sesuai.
- Simpan Antidia di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Antidia dengan Obat Lain
Mengingat Antidia mengandung loperamide, interaksi yang bisa terjadi bila produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama fluoxetine, amiodarone, ritonavir, ketoconazole, atau gemfibrozil
- Peningkatan efek samping Antidia bila digunakan bersama amitriptyline atau haloperidol
- Peningkatan efek samping desmopressin
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat di atas, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan Antidia bersama suplemen, herbal, atau obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Antidia
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Antidia antara lain:
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Mulut kering
- Kram perut
- Pusing
- Kantuk
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Hentikan pengobatan dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:
- Nyeri dada atau sesak napas
- Pusing seperti akan pingsan
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Perut kembung atau nyeri perut
- Tinja berdarah