Anus corong adalah kondisi bawaan pada anak, di mana lubang anus tampak lebih sempit dan cekung seperti corong. Keadaan ini dapat menyebabkan bayi atau anak mengalami kesulitan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, anus corong adalah masalah yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius.
Anus corong adalah kelainan anatomi bawaan yang biasanya sudah terlihat sejak bayi lahir, meskipun gejalanya bisa semakin jelas seiring pertumbuhan anak. Banyak orang tua awalnya salah mengira anus corong adalah sembelit biasa atau sekadar variasi bentuk normal anus.

Padahal, anus corong adalah kondisi bawaan yang membutuhkan penanganan dokter untuk mencegah risiko komplikasi, seperti sembelit kronis, luka atau infeksi pada anus, gangguan penyerapan nutrisi, hingga gangguan tumbuh kembang.
Ciri-Ciri Anus Corong yang Perlu Diketahui
Supaya lebih waspada, berikut adalah beberapa ciri khas anus corong yang dapat dikenali oleh orang tua maupun tenaga kesehatan:
- Lubang anus tampak lebih sempit, cekung ke dalam, dan menyerupai corong.
- Sulit buang air besar
- Area kulit di sekitar anus tampak seperti ditarik ke dalam dan tidak rata.
- Sering terjadi luka atau lecet pada anus
- Perut kembung dan tidak nyaman
Jika Anda menemukan satu atau beberapa ciri di atas pada anak, segera bawa ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat, karena anus corong adalah kondisi yang dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.
Penanganan Komplikasi Anus Corong
Berikut langkah yang sebaiknya dilakukan jika anak diduga mengalami anus corong adalah:
1. Segera konsultasi dan pemeriksaan ke dokter
Jangan tunda untuk membawa anak ke dokter spesialis anak atau bedah anak jika Anda mencurigai anus corong adalah penyebab masalah BAB pada anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan, bila perlu, pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis.
2. Penyesuaian pola makan dan asupan serat
Dokter biasanya akan menyarankan pola makan tinggi serat dan memberikan asupan cairan yang cukup agar buang air besar jadi lebih mudah. Jenis makanan yang disarankan antara lain buah-buahan, sayuran, dan sumber serat alami lainnya.
3. Pemberian obat pencahar jika diperlukan
Pada beberapa kasus, anus corong adalah kondisi yang membutuhkan bantuan obat pencahar sementara guna memperlancar BAB dan mencegah anak mengalami sembelit atau luka pada anus. Penggunaan obat harus sesuai anjuran dokter.
4. Operasi rekonstruksi
Bila bentuk anus sangat sempit atau fungsinya terganggu parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis seperti operasi rekonstruksi anus. Prosedur ini bertujuan memperbaiki bentuk dan fungsi agar anak bisa BAB dengan normal.
5. Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin
Pemantauan tumbuh kembang sangat penting untuk memastikan anak tetap mendapatkan nutrisi cukup dan tumbuh optimal meski pernah mengalami kondisi anus corong. Pemeriksaan rutin memudahkan deteksi dini jika terjadi kendala baru pada kesehatan anak.
Perlu diketahui, anus corong adalah kondisi bawaan lahir sehingga belum ditemukan langkah pencegahan khusus. Namun, dengan penanganan yang cepat dan tepat, komplikasi berat dapat dicegah dan kualitas hidup anak tetap terjaga.
Jika Anda mendapati bayi atau anak mengalami keluhan buang air besar atau bentuk lubang anus tampak tidak biasa, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang sesuai.
Untuk mendapatkan saran penanganan awal, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.