Apakah racun tikus berbahaya bagi manusia memang sering menjadi kekhawatiran saat racun digunakan di rumah atau lingkungan kerja. Pasalnya, saat racun digunakan untuk membasmi tikus, tidak sedikit yang tanpa sengaja menyentuh, menghirup, bahkan menelannya. Nah, karena itulah banyak yang bertanya-tanya, apakah paparan racun tikus berbahaya untuk kesehatan?
Racun tikus umumnya mengandung bahan aktif, seperti warfarin, brodifacoum, atau zinc phosphide. Nah, karena kandungan bahan aktifnya tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah racun tikus berbahaya bagi manusia jika tidak sengaja terpapar? Pasalnya, dalam membasmi tikus, zat-zat tersebut akan bekerja dengan cara merusak organ vital atau mengganggu proses pembekuan darah pada tikus.

Apakah Racun Tikus Berbahaya bagi Manusia?
Jawaban dari pertanyaan apakah racun tikus berbahaya bagi manusia adalah ya, paparan racun tikus dapat berdampak pada kesehatan. Tergantung jenis bahan aktif, cara paparan, dan jumlah yang masuk ke tubuh, dampak paparan racun tikus pada tubuh bisa bervariasi. Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi:
1. Gangguan pada sistem pencernaan
Jika racun tikus secara tidak sengaja tertelan, hal itu dapat menyebabkan terjadinya mual, muntah berulang, sakit perut, hingga diare. Munculnya gangguan pencernaan ini merupakan reaksi alami tubuh untuk mencoba mengeluarkan zat berbahaya tersebut.
Pada anak-anak, lansia, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu, gangguan pencernaan akibat menelan racun tikus bisa berkembang lebih cepat dan berat, sehingga membutuhkan penanganan medis segera.
2. Masalah pembekuan darah
Beberapa racun tikus, seperti warfarin dan brodifacoum, bekerja dengan cara menghambat proses pembekuan darah. Jika bahan ini masuk ke tubuh manusia, risiko terjadinya perdarahan tentu akan meningkat drastis. Pasalnya, tubuh jadi sulit menghentikan perdarahan walaupun hanya luka kecil.
Nah, tanda-tanda masalah pembekuan darah akibat paparan racun tikus bisa terlihat dari tubuh yang mudah memar tanpa sebab yang jelas, gusi sering berdarah, mimisan berulang, dan muncul darah pada urine atau feses.
Pada kasus yang parah, perdarahan juga bisa terjadi di bagian tubuh yang tersembunyi seperti organ dalam. Jika tidak segera diobati, perdarahan berat dapat mengancam nyawa
3. Kerusakan organ tubuh
Jika terpapar dalam jumlah besar atau berlangsung lama, racun tikus jenis tertentu juga berpotensi merusak organ vital, terutama hati dan ginjal. Soalnya, kedua organ tersebut berperan dalam proses menyaring dan membuang racun dari dalam tubuh.
Kerusakan pada kedua organ tersebut dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri perut yang berat, pembengkakan tubuh, kulit atau mata menguning, kelelahan parah, dan penurunan fungsi tubuh secara umum. Jika tidak segera diatasi, kerusakan organ bisa bersifat permanen dan sulit diperbaiki.
4. Gangguan pernapasan
Paparan racun tikus yang mengandung zinc phosphide sangat berbahaya jika tertelan. Pasalnya, dalam lambung, zinc phosphide akan bereaksi dengan asam lambung dan menghasilkan gas fosfin yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Hal itu kemudian menyebabkan terjadinya batuk hebat, nyeri dada, sulit bernapas atau sesak napas, suara napas berbunyi, hingga napas cepat. Pada kasus yang serius, racun ini juga dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru.
5. Masalah sistem saraf
Beberapa racun tikus juga dapat mengganggu sistem saraf pusat jika masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu. Gejala awal biasanya berupa sakit kepala intens, mual, muntah, dan lemas.
Namun, jika paparan racun tikus cukup banyak, gejala bisa memburuk menjadi kebingungan, sulit bicara, gemetar, kejang, hingga kehilangan kesadaran. Efek racun tikus pada sistem saraf ini lebih sering ditemukan pada anak-anak atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang membuat mereka lebih sensitif terhadap racun.
6. Kematian
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, paparan racun tikus dalam dosis tinggi, terutama jika tertelan secara langsung dan tidak segera mendapat penanganan yang tepat, dapat menyebabkan kegagalan berbagai organ tubuh.
Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu lagi menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga tanpa penanganan medis cepat, risiko kematian sangat tinggi, terutama pada anak-anak, lansia, atau individu dengan kondisi medis khusus.
Cara Mengurangi dan Mencegah Paparan Racun Tikus
Karena racun tikus berbahaya bagi manusia, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dan mencegah paparan racun tikus:
- Gunakan sarung tangan dan masker saat menaburkan atau membersihkan racun tikus.
- Cuci tangan dan bersihkan tubuh dengan air dan sabun setelah menaburkan atau membersihkan racun tikus.
- Cuci alat makan dengan saksama setelah kontak dengan area yang berpotensi terkontaminasi.
- Jaga sirkulasi udara di dalam rumah tetap segar dengan cara memanfaatkan ventilasi atau membuka jendela lebar-lebar agar racun tikus tidak banyak terhirup.
- Jika terjadi tumpahan atau paparan, segera bersihkan area yang terpapar racun tikus.
- Bersihkan sisa racun dengan disinfektan dan masukkan tikus yang mati ke dalam plastik, kemudian ikat dengan erat dan buang.
- Simpan racun tikus di tempat tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan.
- Jangan menggunakan wadah makanan atau minuman sebagai tempat racun tikus.
Nah, sekarang sudah tahu kan jawaban dari pertanyaan apakah racun tikus berbahaya bagi manusia? Meski tidak sepenuhnya bisa terhindar dari paparan racun tikus, Anda setidaknya bisa berusaha meminimalkan paparan racun tikus dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas saat menggunakan racun tikus di rumah maupun tempat kerja.
Namun, bila Anda mengalami keluhan yang dicurigai akibat paparan racun tikus seperti yang sudah disebutkan di atas, segera Chat Bersama Dokter atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.