Mengusir tikus menjadi langkah penting yang dapat dilakukan untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari bahaya yang dapat ditimbulkannya. Pasalnya, tikus tidak hanya meresahkan tetapi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Tikus biasanya berkeliaran pada malam hari dan makan sisa makanan atau minuman yang tertinggal atau dibiarkan terbuka. Jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman tersebut atau tidak sengaja melakukan kontak langsung dengan cairan atau bulu dari hewan ini, risiko terkena berbagai penyakit pun dapat Anda alami.
Tidak hanya itu, tikus juga sering kali menggigit kabel listrik rumah yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Oleh karena itu, pentingnya mengusir tikus agar risiko terjadinya gangguan kesehatan dan kerusakan properti bisa berkurang.
Berbagai Penyakit yang Disebabkan Tikus
Mengusir tikus bisa mencegah penularan berbagai penyakit ke tubuh manusia, baik melalui gigitan, kotoran, atau urine tikus. Bahkan, penularan juga dapat terjadi melalui perantara kutu yang mengisap darah tikus yang terinfeksi.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh tikus:
1. Alergi dan asma
Kotoran tikus bisa menjadi alergen yang dapat memicu reaksi alergi dan asma. Hal ini dapat terjadi khususnya pada anak-anak atau bayi yang sering merangkak atau bermain di lantai yang telah terkontaminasi. Oleh karena itu, penting untuk mengusir tikus agar mengurangi risiko anak-anak atau bayi terkena penyakit akibat kotoran tikus.
2. Salmonellosis atau infeksi bakteri Salmonella
Selain disebabkan oleh makanan yang tidak diolah dengan baik, bakteri Salmonella juga dapat ditularkan melalui hewan dan salah satunya adalah tikus. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa mual, muntah, diare, sakit perut, demam, menggigil, sakit kepala, atau buang air besar berdarah.
3. Leptospirosis
Tidak mengusir tikus juga bisa menyebabkan leptospirosis. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan perantara hewan, seperti tikus. Leptospirosis juga dapat menimbulkan gejala ringan, seperti sakit kepala, demam, kehilangan nafsu makan, menggigil, dan nyeri otot.
Namun, ada pula gejala yang parah dan bisa mengancam nyawa, seperti batuk darah, nyeri dada, penyakit kuning, pembengkakan tangan atau kaki, dan sesak napas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit leptospirosis dapat berkembang menjadi kondisi yang fatal dan berdampak pada kerusakan ginjal hingga sepsis.
4. Virus hanta
Penyakit ini disebabkan virus hanta atau hantavirus. Virus hanta dapat menimbulkan gejala awal berupa demam, kelelahan, nyeri otot, menggigil, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, atau sakit perut. Setelah beberapa hari, Anda akan mengalami batuk dan sesak napas.
Bila tidak segera ditangani, penderita hantavirus dapat mengalami gangguan fungsi paru-paru dan kerusakan ginjal.
5. Penyakit pes
Penyakit pes atau sampar disebabkan oleh gigitan kutu yang telah mengisap darah tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini bisa terjadi dalam tiga bentuk, yaitu pes yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening (bubonic plague), pes pada paru-paru (pneumonic plague), dan pes yang menyerang darah (septicemic plague).
6. Tularemia
Penyakit tularemia juga bisa terjadi akibat tidak mengusir tikus dari rumah. Penyakit ini sering disebabkan oleh hewan pengerat, seperti kelinci dan tikus. Orang yang terjangkit penyakit ini biasanya akan merasakan gejalanya kurang lebih 3–5 hari setelah terpapar.
Tanda dan gejala yang kerap terjadi adalah borok pada kulit, demam, batuk, menggigil, kelelahan, sakit kepala, diare, muntah, dan sakit tenggorokan.
Tips Aman Mengusir Tikus
Salah satu cara mengusir tikus adalah dengan menggunakan pestisida yang diketahui memiliki zat beracun. Penggunaan zat beracun di dalam rumah tentunya dapat berdampak buruk bagi kesehatan seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada cara aman yang bisa Anda lakukan untuk mengusir tikus, antara lain:
Singkirkan benda yang bisa mengundang tikus
Hal yang bisa Anda lakukan untuk mengusir tikus adalah dengan menyingkirkan benda-benda yang dapat mengundang datangnya tikus, seperti makanan dan minuman.
Anda bisa menyimpan makanan dan minuman di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan tikus. Pastikan juga Anda menutup rapat lemari penyimpanan makanan dan tempat sampah.
Pastikan jalur masuk tikus tertutup
Tikus bisa masuk ke rumah Anda melalui lubang-lubang kecil, seperti pipa pembuangan air kamar mandi, celah penyejuk ruangan, atau celah ventilasi udara. Anda bisa menutup lubang tersebut untuk mencegah tikus masuk ke dalam rumah.
Bersihkan rumah secara rutin
Untuk mengusir tikus, Anda juga harus rajin membersihkan seluruh bagian rumah, terutama dapur. Sisa makanan yang tertinggal di kompor atau kulkas dapat mengundang tikus datang ke rumah Anda. Selain itu, rapikan juga tumpukan majalah dan koran yang ada di rumah agar tikus tidak bersembunyi di sana.
Saat membersihkan rumah, kenakan alat pelindung, seperti sarung tangan lateks dan masker, serta buang seluruh kotoran dan sisa makanan agar tikus tidak lagi bersarang di rumah. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.
Jika Anda masih melihat ada tikus berkeliaran di rumah Anda, cari tahu pintu masuk lain yang mungkin dapat dilaluinya. Dengan cara-cara mengusir tikus di atas, Anda bisa melindungi seluruh anggota keluarga dari bahaya penyakit yang bisa ditimbulkan oleh tikus.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala dan tanda dari infeksi bakteri maupun virus dari tikus. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai kondisi yang Anda alami.