Pestisida adalah zat kimia dan bahan lain yang digunakan untuk memberantas atau mengendalikan hama pada tanaman. Namun, jika tidak digunakan dengan tepat, paparan pestisida pada manusia justru bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, mulai dari iritasi kulit, gangguan reproduksi, hingga kanker.
Pestisida terdiri dari beragam jenis. Ada insektisida yang bertujuan untuk memberantas serangga, fungisida untuk membasmi jamur, herbisida untuk membasmi tumbuhan pengganggu (gulma), dan rodentisida untuk mengatasi hewan pengerat.
Jenis-jenis pestisida tersebut paling umum digunakan untuk membasmi hama pertanian di sawah atau ladang. Namun, tidak hanya itu, pestisida juga bisa ditemukan pada sejumlah produk rumah tangga, seperti racun untuk membasmi tikus, kecoa, nyamuk, atau kutu hewan peliharaan.
Pestisida dan Bahayanya bagi Kesehatan
Bahaya pestisida bagi kesehatan bisa terjadi jika cara penggunaannya tidak tepat sehingga mengenai kulit secara langsung, gasnya terhirup, atau mencemari bahan makanan yang selanjutnya dikonsumsi.
Pestisida yang masuk ke tubuh dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ. Jika terjadi secara terus-menerus, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti:
1. Iritasi kulit
Iritasi kulit termasuk salah satu bahaya dari pestisida yang paling sering terjadi. Kulit bisa mengalami iritasi saat terkena pestisida secara langsung, misalnya ketika menyemprotkan pestisida ke tanaman. Gejala iritasi karena pestisida bisa berupa ruam, bengkak, gatal, nyeri, atau lepuh.
2. Keracunan
Pestisida dapat mengakibatkan keracunan bila tertelan, terhirup, maupun terkena kulit. Beberapa gejala keracunan pestisida meliputi mata berair, pandangan kabur, keringat berlebihan, batuk, muntah, diare, serta sering buang air kecil. Keracunan pestisida yang parah bisa menimbulkan sesak napas dan lemas.
3. Gangguan reproduksi
Pestisida dapat menyebabkan gangguan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria, pestisida dapat memengaruhi terjadinya gangguan hormon yang bisa mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas sperma.
Sementara itu, wanita yang sering terpapar pestisida rentan mengalami gangguan kesuburan, haid yang tidak teratur, dan melahirkan secara prematur.
4. Gangguan kehamilan dan perkembangan janin
Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan pestisida, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Di masa 3 bulan pertama kehamilan, sistem saraf janin sedang berkembang pesat. Bila ibu hamil terpapar pestisida pada masa ini, risiko terjadinya komplikasi kehamilan, cacat pada janin, dan keguguran bisa meningkat.
5. Penyakit Parkinson
Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit Parkinson, terutama bila paparannya tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh racun di dalam pestisida yang dapat merusak sel-sel saraf.
6. Pubertas dini
Meskipun perlu penelitian lebih lanjut, pestisida diduga berkaitan dengan pubertas yang terjadi lebih cepat. Paparan bahan kimia dalam pestisida diduga meningkatkan produksi hormon yang dapat menyebabkan pubertas dini, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
7. Penyakit kanker
Telah banyak penelitian yang mengaitkan paparan pestisida dalam jangka panjang dengan kemunculan kanker, seperti kanker kulit, paru-paru, limfoma, payudara, prostat, ginjal, hati, dan leukemia. Para pekerja pertanian termasuk kelompok yang paling rentan terhadap risiko penyakit kanker akibat paparan pestisida.
Cara Mengurangi Paparan Pestisida
Untuk menghindari bahaya pestisida terhadap kesehatan, Anda bisa melakukan beberapa cara, seperti:
- Mengikuti petunjuk pemakaian dan penyimpanan pestisida sesuai jenisnya
- Menyimpan pestisida di tempat yang jauh dari sumber air
- Menggunakan pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan, saat akan menggunakan pestisida
- Mencuci sayur dan buah dengan air mengalir atau menggunakan larutan baking soda
- Mengupas kulit sayur dan buah bila memungkinkan
Itulah penjelasan tentang pestisida dan bahayanya terhadap kesehatan. Selain menerapkan beberapa cara di atas, Anda juga bisa mengurangi paparan pestisida dengan beralih pada bahan alami untuk mengusir serangga di lingkungan rumah.
Bila Anda mengalami reaksi iritasi atau gangguan kesehatan setelah terpapar pestisida, yang tidak kunjung membaik setelah minum obat secara mandiri dan istirahat di rumah, periksakan diri ke dokter. Dokter akan menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat, sesuai kondisi Anda.