Campak pada ibu hamil mungkin masih terdengar asing, padahal saat mengalaminya ada bahaya yang bisa terjadi, baik bagi Bumil maupun janin, lho. Wah, kalau sebahaya itu, ada nggak, ya cara mencegah campak saat hamil? Baca selengkapnya di artikel ini!

Campak atau measles adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Morbillivirus. Campak memang lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi ibu hamil apalagi yang belum divaksinasi, juga berisiko terinfeksi virus ini.

Bahaya Campak pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Penularan campak pada ibu hamil bisa terjadi jika Bumil menghirup udara yang terkontamintasi virus ini atau tanpa sengaja memegang benda yang terkena percikan liur penderita.

Bahaya Campak pada Ibu Hamil

Gejala campak pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan campak pada anak atau orang dewasa, yaitu demam, batuk, konjungtivitis, munculnya koplik spot atau bercak putih di mulut, dan diare. Selain itu, juga akan muncul ruam khas campak berupa kemerahan yang tidak gatal dan menyebar dari dahi, leher, ke seluruh tubuh.

Umumnya, gejala campak akan muncul 10–14 hari setelah terpapar virus. Penderita campak berisiko menularkan virus campak sejak 4 hari sebelum muncul gejala hingga 4 hari setelah ruam menghilang.

Campak bisa menyebabkan komplikasi berupa infeksi pada telinga, radang paru-paru (pneumonia), hingga infeksi otak. Selain itu, risiko terjadinya dehidrasi atau kurang cairan juga bisa meningkat jika asupan makan dan minum jadi berkurang atau jika muncul diare.

Selain komplikasi secara umum, jika campak pada ibu hamil terjadi pada trimester pertama, bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Sedangkan jika terjadi pada trimester akhir, risiko terjadinya kematian janin dalam kandungan (IUFD), berat bayi lahir rendah, dan kelahiran prematur juga bisa meningkat.

Selain itu, komplikasi campak pada ibu hamil yang mengintai janin adalah  SSPE (subacute sclerosing panencephalitis), yaitu kematian jaringan otak progresif. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya akan berkembang beberapa tahun setelah janin tertular campak dari ibu hamil.

Selain campak atau measles ada juga campak jerman atau rubella. Walaupun mirip dan sama-sama bisa menular lewat udara dan bisa menyebabkan munculnya ruam, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda. Campak jerman disebabkan oleh infeksi virus Rubella dan umumnya tidak menyebabkan gejala seberat campak.

Namun, jika campak jerman terjadi pada ibu hamil, efek yang bisa terjadi pada janin bisa fatal dan berbahaya. Beberapa kondisi yang berisiko terjadi akibat infeksi campak jerman pada ibu hamil, terutama saat usia kehamilan trimester pertama adalah pertumbuhan janin lambat, katarak, tuli, penyakit jantung bawaan, hingga gangguan perkembangan organ tubuh lainnya.

Cara Mencegah Campak pada Ibu Hamil

Sebenarnya, cara terbaik untuk mencegah campak adalah dengan melakukan vaksin MMR. Di Indonesia, vaksin MMR (measles mumps and rubella) merupakan jenis vaksin primer anak yang terjadwal diberikan saat usia 9 bulan dengan booster lanjutan pertama di usia 18 bulan dan booster kedua pada usia 5–7 tahun.

Sedangkan pada orang dewasa, vaksin MMR bisa diberikan pada usia 19–59 tahun dalam 1 atau 2 dosis dengan jeda 28 hari antardosisnya. Namun, MMR adalah tipe vaksin hidup yang dikontraindikasikan pada ibu hamil dan orang dengan sistem imun yang lemah (immunocompromised).

Jadi, cara terbaik untuk mencegah campak pada ibu hamil adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh dan menghindari faktor atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terpapar campak. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Gunakan masker terutama jika berada luar ruangan
  • Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 70%
  • Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan orang sakit terlebih yang kemungkinan mengalami penyakit infeksi mudah menular
  • Pastikan orang terdekat, termasuk anak, pasangan, dan keluarga, melakukan vaksinasi MMR, supaya mereka jangan sampai menjadi agen penularan campak pada ibu hamil
  • Jangan berbagi alat mandi atau barang pribadi dengan orang lain

Jika setelah melakukan tindakan pencegahan di atas, Bumil tetap mengalami campak, lakukan pemeriksaan ke dokter supaya kondisi Bumil dan janin bisa terpantau. Campak merupakan infeksi virus yang sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya (self limiting disease) jika penderitanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, tidak mengalami malnutrisi, dan tidak mengalami komplikasi.

Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala yang dialami, ada beberapa perawatan rumahan yang umumnya bisa dilakukan, yaitu:

  • Istirahat dengan cukup
  • Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, termasuk dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup
  • Konsumsi makanan bersih dan bergizi seimbang
  • Konsumsi obat pereda demam dan nyeri, misalnya paracetamol

Demikian penjelasan mengenai campak pada ibu hamil, termasuk bahaya dan cara mencegahnya. Bila bumil mengalami gejala yang mungkin menandakan campak pada ibu hamil, seperti demam dan muncul ruam yang menyebar, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.