Vaksin MMR untuk dewasa diberikan guna menghindari atau mengurangi risiko terkena penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella. Pemberian vaksin ini terbilang penting, terutama pada orang yang berisiko tinggi terkena salah satu dari ketiga penyakit tersebut.

Campak, gondongan, dan rubella (campak Jerman) termasuk dalam jenis penyakit yang mudah menular melalui udara. Saat penderita ketiga penyakit tersebut batuk atau bersin, dahak atau percikan air liur yang keluar bisa saja terhirup oleh siapa pun yang ada didekatnya.

Seputar Vaksin MMR untuk Orang Dewasa - Alodokter

Jika hal ini terjadi, orang yang menghirup percikan dahak atau air liur bisa tertular. Inilah yang mendasari mengapa orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksin MMR.

Orang Dewasa yang Perlu Mendapatkan Vaksin MMR

Orang dewasa yang belum pernah atau tidak diketahui riwayat vaksinasinya dianjurkan untuk mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin MMR.

Sementara itu, orang yang berisiko tinggi terkena campak atau gondongan perlu mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan jarak 4 minggu. Kondisi yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit tersebut adalah:

  • Pernah terpapar campak atau gondongan
  • Tinggal di daerah terjadinya wabah campak atau gondongan
  • Tinggal atau memiliki kontak dekat dengan penderita campak atau gondongan
  • Akan berkunjung atau berwisata ke daerah yang sedang atau pernah mengalami wabah campak atau gondongan
  • Bekerja sebagai petugas kesehatan

Wanita yang berencana hamil juga dianjurkan untuk menjalani vaksin MMR, minimal 1 bulan sebelum hamil, karena infeksi rubella pada ibu hamil berisiko mengakibatkan kecacatan janin, bahkan keguguran.

Peringatan Pemberian Vaksin MMR untuk Dewasa

Meski vaksin MMR untuk dewasa penting diberikan, pemberiannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, pada bebera kondisi, pemberian vaksin MMR tidak disarankan atau perlu ditunda jika Anda memiliki kondisi berikut:

  • Sedang hamil
  • Pernah mengalami reaksi alergi berat setelah diberikan vaksin MMR
  • Memiliki alergi terhadap gelatin atau neomisin
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV/AIDS
  • Sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti terapi radiasi, imunoterapi, konsumsi kortikosteroid, atau kemoterapi
  • Memiliki riwayat gangguan sistem imun dalam keluarga
  • Menderita tuberkulosis (TBC)
  • Mendapat vaksin lain dalam 4 minggu terakhir
  • Memiliki jumlah trombosit yang rendah, misalnya akibat penyakit kelainan darah
  • Baru saja menjalani transfusi darah

Efek samping Vaksin MMR

Secara umum, vaksin MMR untuk dewasa tidak berbahaya. Meski begitu, beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping ringan yang bersifat sementara setelah menjalani vaksinasi.

Efek samping yang biasanya muncul setelah pemberian vaksin MMR antara lain:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar ludah
  • Nyeri atau ruam di lokasi suntikan
  • Nyeri sendi

Selain keluhan di atas, vaksin MMR juga bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap bahan dalam vaksin ini.

Oleh sebab itu, jika setelah vaksinasi MMR Anda merasakan gejala alergi yang serius, seperti sulit bernapas, pusing, detak jantung cepat, gatal-gatal, atau lemas,  segera periksakan diri ke dokter

Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin MMR hingga dewasa, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan jadwal pemberian vaksin. Dengan melakukan vaksinasi MMR, Anda tidak hanya terlindungi dari campak, gondongan, dan rubella, tetapi juga mencegah penularan penyakit ini kepada orang lain.