Bahaya muntah pada anak perlu dikenali agar orang tua dapat lebih waspada. Meski terlihat sepele, muntah pada anak memerlukan penanganan, terlebih bila terjadi secara terus-menerus.

Jika tidak disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, muntah pada anak umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam kurun waktu 1–2 hari. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat dan abai pada tanda bahaya muntah pada anak, anak bisa mengalami kekurangan cairan yang dapat berdampak fatal.

Bahaya Muntah pada Anak yang Patut Diwaspadai - Alodokter

Penyebab muntah pada anak sendiri sangat beragam, mulai dari efek batuk, makan secara berlebih, mabuk perjalanan, hingga adanya gangguan medis tertentu yang diderita, seperti infeksi bakteri ataupun virus.

Bahaya Muntah pada Anak

Muntah pada anak dapat menjadi berbahaya ketika kondisi ini membuat anak mengalami dehidrasi. Dehidrasi akibat muntah bisa terjadi ketika anak mengalami muntah secara terus-menerus atau muntah yang disertai dengan diare, tetapi tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup.

Padahal, saat mengalami muntah, tubuh akan kehilangan cairan secara cepat sehingga membuat dehidrasi terkadang tidak bisa terhindarkan. Bahaya muntah pada anak yang disebabkan oleh dehidrasi terbilang tidak boleh disepelekan.

Dehidrasi akibat muntah berlebihan tidak hanya membuat Si Kecil terlihat lesu dan lunglai, tetapi juga berisiko membuat ia mengalami kejang. Jika terus menerus dibiarkan, Si Kecil bisa mengalami gagal ginjal, bahkan kehilangan nyawanya.

Oleh karena itu, guna meminimalkan bahaya muntah pada anak akibat dari dehidrasi, Anda harus mengenali tanda bahaya muntah akibat dehidrasi, yaitu mulut kering, air mata tidak keluar ketika menangis, mata terlihat cekung, rewel, hingga jarang buang air kecil atau buang air kecil sedikit.

Tidak hanya itu, muntah yang disertai dengan adanya bercak darah atau berwarna hijau kekuningan, disertai demam, atau anak tampak sangat kesakitan, juga merupakan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

Cara Meminimalkan Bahaya Muntah pada Anak 

Muntah pada anak dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu, penting memberikan cairan dan makanan yang sesuai agar tubuh Si Kecil tetap terjaga kesehatannya.

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup, misalnya ASI untuk bayi dan air putih untuk anak di atas 1 tahun.
  • Berikan anak makanan atau MPASI yang mudah dicerna, seperti bubur, roti, kentang rebus, atau sup bening.
  • Jika diperlukan, berikan cairan oralit secara sedikit demi sedikit setiap 15 menit.
  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, sedikit buang air kecil, atau anak terlihat lemas, dan segera konsultasikan ke dokter jika terjadi.
  • Setelah ia bisa minum tanpa muntah, lanjutkan pemberian makanan dengan tekstur lembut yang mudah dicerna, seperti bubur, roti, atau kentang rebus

Jika Anda ingin tahu apakah kondisi Si Kecil termasuk bahaya muntah pada anak atau tidak, konsultasikan ke dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter. Dokter akan merespons dengan cepat, sehingga bisa langsung memberikan saran dan penanganan yang tepat untuk Si Kecil.