Bakteri adalah mikroorganisme yang ada di sekitar kita dan bisa memengaruhi kesehatan, baik positif maupun negatif. Mengenal jenis-jenis bakteri serta cara mencegah penularannya dapat membantu menjaga Anda dan keluarga dari penyakit akibat infeksi bakteri.

Beberapa jenis bakteri dapat menginfeksi manusia dan menimbulkan masalah kesehatan, mulai dari gangguan ringan seperti diare hingga penyakit serius seperti infeksi saluran kemih dan pneumonia

Bakteri, Ini Fakta Penting dan Tips Aman Terhindar dari Infeksi - Alodokter

Namun, tidak semua bakteri berbahaya. Ada juga bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh, terutama untuk pencernaan dan sistem kekebalan. Dengan memahami jenis bakteri beserta dampaknya bagi kesehatan, Anda bisa lebih waspada terhadap bakteri penyebab penyakit sekaligus memanfaatkan peran bakteri baik untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Jenis-Jenis Bakteri dan Dampaknya bagi Kesehatan

Beberapa jenis bakteri memiliki peran berbeda dalam kehidupan dan kesehatan manusia. Berikut kategori utama bakteri yang sering ditemui:

Bakteri baik

Bakteri baik berperan penting untuk kesehatan tubuh, terutama pencernaan. Mereka membantu memecah makanan, mendukung produksi beberapa vitamin, serta menjaga keseimbangan flora usus. Contoh bakteri baik yang umum ditemui antara lain Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Bakteri penyebab penyakit

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi atau penyakit, dengan dampak yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Risiko infeksi bakteri lebih tinggi pada bayi, lansia, dan orang dengan penyakit kronis, karena sistem imun mereka cenderung lebih lemah.

Beberapa contoh bakteri penyebab penyakit antara lain:

  • Escherichia coli (E. coli), bakteri penyebab diare, terutama jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
  • Salmonella, merupakan bakteri penyebab demam tifoid (tipes) dan keracunan makanan dengan gejala demam, sakit perut, dan diare.
  • Staphylococcus aureus, dapat menyebabkan bisul, infeksi luka, serta keracunan makanan jika bakteri ini mengontaminasi makanan.
  • Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia (radang paru) yang banyak menyerang anak-anak dan lansia.
  • Mycobacterium tuberculosis, merupakan penyebab utama tuberkulosis (TBC), yaitu infeksi paru yang menular lewat udara.
  • Clostridium tetani, bakteri penyebab tetanus yang masuk lewat luka dan menyebabkan otot menjadi kaku atau kejang.
  • Vibrio cholerae, bakteri penyebab kolera dengan gejala diare berat dan dehidrasi akibat konsumsi air yang terkontaminasi.
  • Shigella, sering menyebabkan disentri, yaitu diare berdarah disertai nyeri atau mulas pada perut.
  • Helicobacter pylori, bakteri penyebab tukak lambung (luka pada lambung) dan meningkatkan risiko sakit maag.

Bakteri tahan lingkungan

Beberapa bakteri, seperti Clostridium, dapat membentuk lapisan pelindung sehingga lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem dan sulit dibasmi. Spora ini bisa ditemukan di tanah, makanan, atau permukaan benda di rumah. 

Ketahanan lapisan pelindung tersebut membuat bakteri ini berisiko menimbulkan infeksi serius pada manusia, misalnya keracunan makanan atau infeksi luka, terutama jika masuk ke tubuh melalui makanan yang terkontaminasi atau luka terbuka.

Cara Penularan dan Pencegahan Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri bisa menyebar melalui berbagai cara, sehingga penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahannya agar kesehatan Anda dan keluarga tetap terjaga.

1. Lewat makanan dan minuman

Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Untuk mengurangi risiko ini, pastikan makanan dimasak hingga matang, hindari mengonsumsi makanan yang sudah lama terbuka, dan selalu cuci tangan sebelum makan.

2. Kontak antar manusia atau benda

Bakteri juga dapat menular lewat sentuhan langsung atau melalui benda yang sering disentuh. Biasakan membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, serta rutin mendisinfeksi barang-barang yang sering digunakan, seperti handphone, gagang pintu, atau meja.

3. Luka terbuka

Luka yang terbuka menjadi jalur mudah bagi bakteri masuk ke tubuh. Segera bersihkan dan tutup luka, terutama jika terkena tanah atau kotoran, untuk mencegah infeksi.

4. Kebersihan lingkungan

Lingkungan yang bersih akan meminimalkan keberadaan bakteri berbahaya. Pastikan tidak ada penumpukan sampah atau genangan air di rumah, serta jaga kebersihan area sekitar tempat tinggal.

Untuk bakteri baik, mereka hidup dalam tubuh manusia dan umumnya tidak berbahaya. Bakteri ini justru bermanfaat bagi pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Agar bakteri baik tetap seimbang dan memberikan manfaat optimal, terapkan pola makan sehat, konsumsi probiotik, serta jalani gaya hidup yang mendukung daya tahan tubuh. 

Itulah informasi mengenai bakteri yang perlu untuk diketahui. Penting untuk diingat bahwa penularan bakteri jahat bisa dicegah dengan dengan menerapkan polah hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. 

Jika Anda sudah menerapkan pola hidup sehat dan langkah pencegahan infeksi bakteri, tetapi tetap mengalami gejala infeksi seperti demam, diare, muntah, nyeri perut, atau luka yang sulit sembuh, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.