Barbiturat adalah kelompok obat untuk mengatasi kejang, insomnia berat, atau gangguan kecemasan. Obat ini juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembiusan saat operasi. Barbiturat hanya boleh digunakan sesuai dengan saran dokter.

Barbiturat bekerja dengan cara meningkatkan gamma-aminobutyric acid (GABA) yang berfungsi menghambat hantaran sinyal di otak. Cara kerja ini akan memberikan efek tenang dan kantuk. Di samping itu, otot juga akan lebih rileks, tekanan darah dan detak jantung pun akan menurun.

Barbiturat - Alodokter

Perlu diketahui bahwa penggunaan barbiturat yang berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan, ketergantungan, koma, hingga kematian. Oleh karena itu, penggunaan barbiturat harus selalu diawasi oleh dokter.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Barbiturat

Dosis barbiturat tergantung pada merek dan jenis obat, usia dan kondisi pengguna, serta tujuan penggunaan. Berikut ini adalah dosis umum barbiturat berdasarkan jenisnya:

1. Phenobarbital

Bentuk obat: Tablet dan suntik
Merek dagang: Sibital, Phenobarbital Sodium

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat phenobarbital.

2. Thiopental

Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Thiopental (BER) G, Thiopental Sodium, Tiopol, Novental

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat thiopental.

Peringatan Sebelum Menggunakan Barbiturat

Ikuti anjuran dokter jika Anda diresepkan barbiturat. Hal lain yang perlu Anda perhatikan terkait penggunaan obat ini adalah:

  • Beri tahu dokter tentang semua riwayat alergi yang Anda miliki, terutama alergi terhadap obat golongan barbiturat.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, penyakit liver, anemia, asma, diabetes, hipertiroidisme, atau porfiria.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit paru-paru atau gangguan mental.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan barbiturat untuk mencegah kehamilan. Beberapa obat barbiturat dapat menurunkan efektivitas pil KB.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan barbiturat jika Anda berencana menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau obat penenang lain selama menjalani terapi dengan barbiturat. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan barbiturat. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
  • Jangan menghentikan penggunaan barbiturat secara mendadak tanpa seizin dokter.
  • Jangan memberikan barbiturat kepada lansia tanpa seizin dokter. Pengguna lansia dapat mengalami euphoria, linglung, atau depresi.
  • Segera temui dokter atau cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis obat setelah menggunakan barbiturat.

Efek Samping dan Bahaya Barbiturat

Ada sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan barbiturat, yaitu:

  • Pusing atau kepala terasa ringan
  • Kantuk
  • Gerakan tidak terkoordinasi
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual muntah
  • Gampang marah

Keluhan di atas umumnya tidak membutuhkan penanganan medis dan akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, barbiturat juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius, antara lain:

Segera cari pertolongan medis bila mengalami efek samping di atas atau reaksi alergi obat. Selain itu, waspadai juga gejala overdosis di bawah ini:

  • Perburukan gejala efek samping di atas
  • Penurunan atau hilangnya refleks gerakan
  • Gangguan keseimbangan, seperti jalan terhuyung-huyung
  • Demam
  • Sesak napas atau napas melambat
  • Detak jantung lambat
  • Sesak napas
  • Bicara tidak jelas
  • Gerakan mata yang tidak normal
  • Koma atau tidak responsif terhadap apa pun

Barbiturat juga rentan menimbulkan ketergantungan. Jika penggunaannya dihentikan secara mendadak, bisa muncul gejala putus obat yang bisa ditandai dengan: