Benjolan di kepala bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benturan, kista sebasea atau lipoma, infeksi kulit, hingga tumor yang jarang terjadi. Dengan mengetahui tanda dan letak benjolan di kepala, Anda bisa mengenali penyebabnya dan menentukan kapan perlu memeriksakannya ke dokter.
Ada berbagai penyebab munculnya benjolan di kepala. Umumnya memang tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih serius. Agar mendapatkan penanganan yang tepat, mari ketahui berbagai macam penyebab benjolan di kepala yang mungkin terjadi.

Beberapa Penyebab Benjolan di Kepala
Berikut ini beberapa penyebab benjolan di kepala yang perlu diketahui:
1. Cedera kepala
Cedera kepala umumnya terjadi akibat benturan benda keras. Setelah terbentur, benjolan di kepala bisa muncul karena penumpukan darah di bawah kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil. Pada cedera ringan, benjolan biasanya akan mengecil dan hilang dalam beberapa hari.
Namun, jika setelah benturan muncul gejala seperti pingsan, keluar cairan bening dari hidung atau telinga, perdarahan dari telinga, sakit kepala hebat, atau muntah-muntah, segera periksakan diri ke dokter karena bisa menandakan cedera kepala serius, seperti gegar otak.
2. Tumor di kepala
Benjolan di kepala dapat disebabkan oleh tumor, yang bisa bersifat jinak atau ganas. Salah satu jenis tumor jinak adalah pilomatrixoma, yang biasanya muncul di kepala, wajah, atau leher.
Benjolan pilomatrixoma umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi tidak dapat hilang tanpa operasi. Meskipun sangat jarang, pilomatrixoma dapat berubah menjadi kanker sehingga tetap perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter.
3. Kanker
Kanker di kepala sering berkaitan dengan kanker leher, karena keduanya dapat berasal dari tumor ganas di jaringan sekitar kepala dan leher. Jenisnya, meliputi kanker rongga mulut, rongga hidung, sinus, kelenjar ludah, tenggorokan, dan laring.
Gejala yang ditimbulkan bisa berupa benjolan atau nyeri yang tidak sembuh, sakit tenggorokan berkepanjangan, sulit menelan, dan suara serak. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan biopsi sebelum dilakukan pengobatan sesuai kondisi penderitanya.
4. Kista
Kista adalah kantung tertutup yang berada di bawah kulit atau di dalam tubuh. Kista yang dapat ditemukan di kulit kepala, antara lain kista dermoid dan kista sebasea. Kista dermoid berupa kumpulan rambut, kelenjar kulit, bahkan gigi. Sedangkan, kista sebasea timbul dari kelenjar minyak kulit yang tersumbat.
5. Lipoma
Lipoma tampak seperti benjolan yang lembut, bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk di kepala. Lipoma termasuk tumor yang tidak berbahaya dan berkembang dengan lambat. Meski begitu, benjolan akibat kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit jika sudah menekan saraf.
Tumor jaringan lemak ini bisa tunggal atau terdiri dari beberapa benjolan, biasanya berukuran tidak lebih dari 5 cm.
6. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel atau akar rambut yang dapat menimbulkan benjolan-benjolan kecil di kulit kepala. Kondisi ini juga bisa muncul di area wajah.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari infeksi bakteri atau jamur, iritasi akibat bahan kimia, atau gesekan dari helm dan topi kotor. Folikulitis sering terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes atau obesitas.
Ciri-Ciri Benjolan yang Perlu Diwaspadai
Berbagai macam kondisi memang dapat menyebabkan munculnya benjolan di kepala. Namun, segera konsultasikan ke dokter apabila benjolan yang muncul:
- Tidak diketahui penyebabnya.
- Tidak kunjung hilang setelah 2 minggu.
- Ukurannya semakin membesar.
- Terasa sakit dan merah.
- Terasa keras saat ditekan.
- Kembali tumbuh setelah diangkat atau dihilangkan.
- Berdarah
- Berubah menjadi luka terbuka.
Untuk memastikan penyebab benjolan di kepala, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti pemeriksaan USG, CT scan, atau biopsi. Dengan begitu, dokter dapat menentukan pengobatan sesuai kondisi Anda.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami benjolan di kepala yang dicurigai mengarah pada gangguan kesehatan tertentu, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.