Human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan hormon yang berperan besar dalam menjaga kesehatan kandungan, terutama di awal kehamilan. Kadar hCG rendah pun sering kali dijadikan tanda awal terjadinya keguguran. Benarkah demikian? Yuk, cek faktanya di sini.

Hormon hCG diproduksi plasenta selama kehamilan. Fungsinya adalah untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin. Kadar hormon hCG dapat diperiksa melalui pemeriksaan darah atau terdeteksi dalam urine menggunakan testpack.

Benarkah Kadar hCG Rendah Saat Hamil Merupakan Tanda Keguguran? - Alodokter

Kadar hormon hCG tidak selalu diperiksa saat kontrol kehamilan. Dokter biasanya menganjurkan tes darah hCG untuk memastikan kondisi kehamilan ketika terdapat keluhan tertentu di awal kehamilan, misalnya perdarahan atau nyeri perut.

Kadar Hormon hCG Selama Kehamilan

Rata-rata wanita hamil memiliki kadar hCG darah lebih dari 25 mIU/ml. Hal ini mungkin membuat sebagian wanita hamil dengan kadar hCG darah yang lebih rendah dari 25 mIU/ml merasa khawatir akan mengalami keguguran.

Sebenarnya, kadar hCG pada setiap wanita hamil bisa sangat berbeda. Pada awal kehamilan, kadar hCG 5–20 mlU/ml masih dianggap normal. Jadi, kadar hCG yang rendah di awal kehamilan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah kadar hCG di 2–3 hari berikutnya. Selama kadar hCGnya mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia kehamilan, kehamilan bisa dikatakan berjalan dengan baik. Biasanya, kadar hCG akan meningkat 2 kali lipat tiap 2–3 hari selama kehamilan trimester pertama.

Untuk menetapkan bahwa seseorang berisiko mengalami keguguran, kadar hCG perlu diperiksa hingga 2 kali dalam periode 2–3 hari. Risiko keguguran dapat dibilang tinggi jika kedua hasil tes ini memang menunjukkan kadar yang rendah, terutama jika memang sudah terjadi gejala keguguran.

Namun, perlu dipahami juga bahwa ini bukanlah tanda yang pasti. Dalam beberapa kasus, kadar hCG yang turun dapat naik kembali dan kehamilan dapat berlanjut secara normal.

Penyebab Kadar hCG Rendah

Rendahnya kadar hCG tidak selalu merupakan tanda keguguran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kadar hCG bisa rendah:

Salah menghitung usia kehamilan

Kadar hCG rendah kadang disebabkan oleh adanya kesalahan dalam menghitung usia kehamilan. Jadi, kadar hCG rendah terjadi karena usia kehamilan memang masih muda. Untuk mengetahui usia kehamilan yang sebenarnya, biasanya diperlukan tes hCG lebih lanjut dan pemeriksaan USG.

Kehamilan kosong

Kehamilan kosong atau blighted ovum terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim tapi tidak berkembang. Inilah yang membuat hormon hCG juga tetap rendah. Sel telur ini kemudian akan meluruh seperti menstruasi biasa. Sebagian ibu hamil bahkan tidak menyadari telah mengalami kondisi ini.

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi jika sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang di dalam rahim, sehingga janin tidak bisa berkembang secara normal dan kadar hormon hCG pun tidak meningkat. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya dan perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG.

Apa yang Harus Dilakukan jika Kadar hCG Rendah?

Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan saat wanita hamil mengalami hormon hCG yang rendah. Jika terjadi keguguran atau kehamilan ektopik, kemungkinan besar kehamilan tidak dapat diselamatkan lagi. Masing-masing kondisi tersebut perlu ditangani secepatnya supaya tidak terjadi komplikasi yang bisa berakibat fatal bagi ibu.

Meski begitu, ingat pula bahwa kadar hCG rendah tidak selalu menandakan hal yang buruk. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pun, perlu dipahami bahwa rendahnya kadar hCG ini bukan disebabkan oleh apa pun yang Bunda lakukan atau tidak lakukan.

Keguguran atau kehamilan ektopik juga tidak berarti Bunda tidak bisa hamil lagi. Dengan pendampingan dokter dan gaya hidup yang sehat, Bunda dapat kembali merencanakan kehamilan yang sehat hingga melahirkan.