Benjolan di kaki tapi tidak sakit sering kali membuat khawatir karena bisa muncul tanpa penyebab yang jelas. Meski tampak sepele, kondisi ini dapat menandakan berbagai hal, mulai dari penumpukan lemak atau kista jinak hingga gangguan pembuluh darah yang perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Banyak orang menganggap benjolan di kaki tapi tidak sakit sebagai hal sepele yang akan hilang dengan sendirinya, padahal tidak selalu demikian. Benjolan semacam ini bisa muncul akibat berbagai kondisi, mulai dari lipoma (penumpukan lemak), kista, varises, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Benjolan di Kaki tapi Tidak Sakit, Inilah Penyebab dan Tips Mengatasinya - Alodokter

Beberapa di antaranya memang tidak berbahaya, tetapi ada pula yang memerlukan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebabnya. Dengan memahami kemungkinan penyebabnya, Anda bisa menentukan kapan saat yang tepat untuk mencari pertolongan dokter.

Beberapa Penyebab Benjolan di Kaki Tapi Tidak Sakit

Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di kaki tapi tidak sakit yang perlu diketahui:

1. Lipoma

Lipoma adalah benjolan jinak yang terbentuk akibat penumpukan jaringan lemak di bawah kulit. Benjolan ini umumnya terasa lunak, kenyal, dan mudah digerakkan saat ditekan. Lipoma biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, tumbuh perlahan, serta berukuran kecil hingga beberapa sentimeter. 

Kondisi ini sering muncul di area betis, paha, atau punggung kaki tanpa perubahan warna kulit dan tanpa rasa sakit saat disentuh. Meski jarang, lipoma dapat membesar seiring waktu, tetapi hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.

2. Kista

Penyebab benjolan di kaki tapi tidak sakit selanjutnya adalah kista ganglion, yaitu benjolan berisi cairan kental yang terbentuk di sekitar sendi atau tendon, seperti pada pergelangan atau punggung kaki. Kondisi ini termasuk jenis kista yang paling sering muncul di kaki dan umumnya berbentuk bulat, kenyal, serta tidak menimbulkan rasa nyeri. 

Meski tergolong jinak, kista ganglion dapat membesar seiring waktu dan menekan jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat berjalan atau menggerakkan sendi. Jika ukurannya terus bertambah atau mengganggu aktivitas, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Varises

Varises terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki melebar dan menonjol, sehingga tampak seperti urat atau benjolan berwarna kebiruan di permukaan kulit. Pada tahap ringan, varises biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri dan hanya terlihat sebagai garis atau tonjolan kecil. 

Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang yang sering berdiri dalam waktu lama, memiliki berat badan berlebih, atau mempunyai riwayat keluarga dengan varises. Jika tidak ditangani, varises dapat memburuk dan menimbulkan keluhan, seperti pegal, bengkak, atau kram pada kaki.

4. Fibroma

Fibroma adalah pertumbuhan jinak pada jaringan ikat yang biasanya berbentuk bulat, padat, dan dapat muncul di telapak atau bagian bawah kaki. Jenis yang paling umum adalah plantar fibroma, yaitu benjolan kecil di telapak kaki yang umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri pada awal kemunculannya. 

Namun, jika ukurannya membesar atau terletak di area yang sering mendapat tekanan, fibroma dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri saat berjalan.

5. Pembesaran kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening yang membesar umumnya menandakan adanya infeksi ringan, peradangan, atau respons tubuh terhadap luka pada kaki. Meski jarang terjadi di area kaki, pembesaran kelenjar dapat terasa sebagai benjolan kecil, bulat, dan tidak menimbulkan rasa nyeri. 

Misalnya, setelah mengalami luka kecil atau infeksi pada jari kaki, Anda mungkin merasakan benjolan di lipatan paha atau belakang lutut sebagai reaksi alami tubuh untuk melawan infeksi.

6. Tumor jinak atau maligna

Beberapa jenis tumor, baik jinak maupun ganas, dapat menyebabkan benjolan di kaki tanpa rasa sakit pada tahap awal. Tumor jinak, seperti dermatofibroma atau hemangioma, umumnya tidak berbahaya, tetapi tetap perlu diperiksa jika benjolan tumbuh cepat, berubah warna, atau mengalami perubahan bentuk. 

Sementara itu, tumor ganas, seperti sarkoma jaringan lunak memang jarang terjadi, tetapi dapat bermula dari benjolan yang awalnya tidak nyeri dan lama-kelamaan membesar. Jika Anda menemukan benjolan yang keras, tidak dapat digerakkan, atau terus bertambah besar, segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Tips Mengatasi Benjolan di Kaki Tapi Tidak Sakit

Menemukan benjolan di kaki tapi tidak sakit memang bisa membuat cemas. Namun, ada beberapa langkah sederhana sebagai pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya:

  • Amati perubahan bentuk, ukuran, warna, atau tekstur benjolan setiap beberapa hari.
  • Hindari memijat, menekan, atau mencoba memecahkan benjolan secara sembarangan.
  • Jaga kebersihan area sekitar benjolan agar terhindar dari infeksi.
  • Catat gejala lain yang mungkin muncul, seperti demam, luka sulit sembuh, atau keluar cairan dari benjolan.
  • Jika benjolan tidak mengecil dalam 2–4 minggu, membesar, atau disertai keluhan lain, segera konsultasikan ke dokter.
  • Bagi penderita penyakit tertentu, seperti diabetes atau gangguan pembekuan darah, lakukan pemeriksaan lebih awal untuk mencegah komplikasi.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari tekanan berlebih pada area yang terdapat benjolan.
  • Jangan mengonsumsi obat atau menggunakan salep tanpa anjuran dokter.

Pada sebagian kondisi, benjolan di kaki tapi tidak sakit umumnya bersifat jinak tidak selalu menandakan kondisi berbahaya. Meski begitu, Anda tetap dianjurkan untuk memperhatikan benjolan dan gejala penyerta yang mungkin bisa terjadi. 

Bila Anda mengalami benjolan di kaki tapi tidak sakit, tidak kunjung hilang, makin membesar, atau disertai keluhan lain, seperti demam, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. 

Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan pengobatan sesuai kondisi, termasuk menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit, terlebih bila Anda punya riwayat penyakit lain, seperti diabetes, gangguan pembekuan darah, atau sering mengalami luka di kaki.