Benjolan di telapak kaki tidak selalu dikaitkan dengan kondisi yang berbahaya. Namun, gejala ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya kondisi medis serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab benjolan di telapak kaki agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Benjolan di telapak kaki umumnya memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Benjolan yang ukurannya tetap dan tidak disertai rasa sakit biasanya cenderung tidak berbahaya. Benjolan tersebut juga biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

Benjolan di Telapak Kaki, Inilah Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Namun, benjolan di telapak kaki juga bisa menimbulkan rasa nyeri yang bisa disebabkan oleh kondisi yang serius, seperti kanker kulit, sehingga perlu penanganan dari dokter.

Penyebab dan Penanganan Benjolan di Telapak Kaki

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan benjolan di telapak kaki dan masing-masing memiliki gejala dan pengobatan yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Kutil

Kutil merupakan benjolan kecil yang disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV). Benjolan yang disebabkan oleh kutil bisa terasa kasar saat disentuh, berwarna kecoklatan, dan berbentuk seperti kubah.

Virus penyebab kutil umumnya berkembang dengan cepat dan bisa menyerang bagian kulit mana pun, termasuk di telapak kaki. Penyebaran virus kutil berasal dari kontak langsung dengan penderita maupun kontak tidak langsung melalui barang yang telah terkontaminasi virus.

Sebagian besar kutil bisa hilang dengan sendirinya. Namun, pengobatan tetap perlu dilakukan jika kutil terasa sakit dan menyebar ke bagian tubuh lain. Dokter akan memberikan salep yang mengandung asam salisilat atau melakukan metode krioterapi untuk mengatasinya.

2. Lipoma

Benjolan di telapak kaki juga bisa disebabkan oleh lipoma, yaitu benjolan lemak yang tumbuh di bawah kulit. Belum diketahui secara pasti penyebab munculnya lipoma. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko timbulnya lipoma, seperti faktor genetik dan berusia 40–60 tahun.

Ciri khas benjolan ini adalah terasa kenyal, tidak terasa sakit, mudah bergerak saat disentuh, dan tumbuh secara perlahan, sehingga jarang sekali memerlukan penanganan medis.

Namun, benjolan lipoma juga bisa mengganggu bila ukurannya cukup besar. Dokter biasanya akan menyarankan sedot lemak atau tindakan operasi untuk mengangkat benjolan tersebut.

3. Kista

Kista adalah benjolan di bawah kulit yang berisi cairan, nanah atau zat lainnya. Keluhan ini umumnya terjadi karena adanya penyumbatan saluran dalam tubuh, kerusakan sel, atau kelainan genetik.

Benjolan karena kista umumnya tidak menular, dapat hilang dengan sendirinya, dan tidak terasa nyeri. Namun, jika ukurannya makin membesar, kista akan menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti telapak kaki sakit saat berjalan.

Untuk mengatasi kista, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik atau melakukan tindakan operasi insisi dan drainase.

4. Fibroma

Penyebab munculnya benjolan di telapak kaki lainnya adalah fibroma, yakni tumor jinak yang terdiri dari jaringan fibrosa. Meski belum diketahui penyebab munculnya benjolan ini, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fibroma, seperti genetik, perubahan hormon, dan iritasi kulit kronis.

Fibroma dapat ditandai dengan munculnya benjolan kecil pada kulit di telapak kaki yang terasa nyeri saat disentuh atau ditekan dan gatal. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya sehingga sering kali tidak memerlukan perawatan khusus. 

Namun, jika terasa mengganggu atau menyebabkan nyeri hebat, dokter biasanya akan menghilangkan fibroma dengan melakukan tindakan operasi berupa bedah eksisi.

5. Bursitis

Bursitis umumnya terjadi ketika kantung kecil yang berisi cairan di telapak kaki (bursa) mengalami peradangan. Bursa sendiri berperan penting sebagai pelumas atau bantalan di sekitar sendi agar mengurangi gesekan antara tulang dan tendon Anda saat bergerak.

Bursitis bisa menyebabkan telapak kaki terasa sakit, kemerahan, dan bengkak. Kondisi ini sering kali terjadi akibat terlalu sering melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada telapak kaki, seperti berdiri dalam waktu cukup lama. Selain itu, kondisi medis tertentu, seperti artritis, diabetes, dan penyakit tiroid, yang tidak ditangani dengan tepat juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bursitis.

Benjolan karena bursitis bisa sembuh dan hilang dalam beberapa minggu dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, jika bursitis tidak kunjung membaik atau sering kambuh, dokter biasanya akan melakukan tindakan operasi. 

6. Kanker kulit

Benjolan di telapak kaki juga bisa menjadi tanda adanya penyakit serius, seperti kanker kulit. Kondisi ini biasanya terjadi jika sel kanker sudah berkembang dan menyerang jaringan di sekitarnya. Penyebab terjadinya kanker kulit belum diketahui secara pasti. Namun, paparan sinar ultraviolet menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit.

Penyakit ini dapat ditandai dengan munculnya benjolan di telapak kaki yang awalnya kecil, tetapi bisa cepat membesar. Selain benjolan, kanker kulit juga menimbulkan bercak coklat menyerupai tahi lalat yang bertambah besar dan menonjol di telapak kaki.

Pengobatan kanker kulit tergantung pada stadium dan tingkat keparahannya. Semakin dini kanker kulit terdeteksi, semakin efektif pula pengobatannya. Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker kulit adalah krioterapi, radioterapi, kemoterapi, hingga tindakan operasi.

Benjolan di telapak kaki kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Jika benjolan tidak kunjung membaik, makin membesar, atau disertai keluhan lain, seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter, ya. 

Nantinya, dokter dapat memastikan penyebab terjadinya benjolan di telapak kaki dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.