Gejala rabies tidak langsung muncul saat penderitanya digigit oleh hewan yang terinfeksi virus rabies. Gejala ini biasanya akan muncul setelah 3–12 minggu. Agar kondisi penderitanya tidak makin memburuk, penting untuk mengenali gejala awalnya dan mendapatkan pertolongan segera.

Rabies atau “penyakit anjing gila” merupakan penyakit infeksi virus yang bisa merusak sistem saraf, termasuk otak. Penyakit ini paling umum ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies, tetapi bisa pula melalui air liur hewan yang mengenai luka di tubuh.

Beragam Gejala Rabies pada Manusia yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Saat seseorang digigit, dicakar, atau dijilat oleh hewan yang dicurigai rabies, ia perlu mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin sebelum gejala rabies muncul dan komplikasi berbahaya terjadi.

Beberapa Gejala Rabies

Awalnya, penderita rabies mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, saat virus rabies sudah mulai menginfeksi sel saraf, penderitanya akan mengalami gejala seperti flu.

Beberapa gejala yang dapat timbul pada fase ini meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kesemutan
  • Gatal di area gigitan
  • Batuk
  • Diare
  • Mual dan muntah

Gejala di atas biasanya berlangsung selama 2–10 hari. Bila tidak segera mendapatkan penanganan, gejala rabies dapat berkembang menjadi parah.

Secara umum, gejala lanjutan pada rabies terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe agresif dan tipe paralatik. Pada tipe agresif, gejala rabies dapat hilang dan timbul. Ada beberapa gejala yang dapat muncul, yaitu:

  • Gelisah
  • Napas terengah-engah
  • Air liur berlebihan
  • Keinginan untuk memukul atau menggigit
  • Mudah marah
  • Kebingungan atau linglung
  • Kelumpuhan pada wajah

Sedangkan pada tipe paralatik, virus rabies sudah mulai merusak otak dan sumsum tulang belakang sehingga dapat menyebabkan gejalanya makin memburuk. Beberapa gejalanya melputi:

  • Sakit kepala lebih berat
  • Kaku pada leher
  • Kelumpuhan ringan pada sebagian badan
  • Kesemutan
  • Rasa takut pada air atau hidrofobia
  • Mata nyeri atau tidak nyaman saat terkena cahaya (fotofobia)

Seiring waktu, kerusakan saraf dapat memburuk hingga menyebabkan kematian bila sudah memengaruhi saraf di organ vital, seperti paru-paru dan jantung.

Cara Mencegah Rabies

Mengingat sampai saat ini belum ada obat yang dapat digunakan untuk mengatasi rabies, segeralah ke rumah sakit terdekat bila Anda atau orang terdekat terkena gigitan hewan liar atau hewan yang dicurigai rabies untuk mendapatkan penanganan.

Dokter akan membersihkan luka dan memberikan suntikan berisi antirabies guna melawan virus rabies dan mencegah komplikasinya.

Bagi Anda yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti pekerja di kebun binatang dan pet shop atau kerap berinteraksi dengan hewan, sebaiknya lakukan vaksin rabies. Tujuannya untuk mencegah atau mengurangi risiko terinfeksi virus rabies.

Rabies memang terdengar sangat menakutkan, tetapi sebenarnya rabies dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Lakukan vaksinasi pada hewan peliharan, seperti anjing dan kucing.
  • Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran bebas tanpa pengawasan.
  • Hindari menyentuh hewan yang terluka atau menangkap hewan liar sendirian.
  • Hindari hewan-hewan liar yang menunjukan gejala rabies dan laporkan segera ke dinas perhutanan terdekat.
  • Jaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan, terutama bila Anda berinteraksi dekat dengan hewan.

Oleh karena itu, bila Anda atau orang terdekat tergigit hewan yang dicurigai rabies, terlebih sudah menimbulkan gejala rabies, segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.