Penting untuk mengenali berbagai gejala usus buntu pada anak. Pasalnya, kondisi ini memerlukan pemeriksaan dari dokter sesegera mungkin. Jika terlambat diberikan penanganan, penyakit usus buntu pada anak bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, bahkan sampai mengancam nyawa.

Usus buntu sebenarnya adalah organ kecil yang menempel pada usus besar, tepatnya di perut bagian kanan bawah. Meski kecil, usus buntu bisa menyebabkan masalah besar jika sudah tersumbat dan terinfeksi.

Berbagai Gejala Usus Buntu pada Anak - Alodokter

Usus buntu yang tersumbat, misalnya akibat tinja yang mengeras, infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening di usus, atau parasit, bisa memicu banyak bakteri tumbuh dan menyebabkan peradangan pada usus buntu.

Kondisi usus buntu meradang itulah yang biasa kita sebut sebagai penyakit usus buntu. Meski bisa menyerang siapa saja, radang usus buntu lebih sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Gejala Usus Buntu pada Anak

Gejala usus buntu pada anak yang khas dan bisa dikenali pertama kali adalah demam ringan disertai dengan nyeri di sekitar pusar, mirip sakit perut biasa. Namun, pada kasus usus buntu, nyeri perut biasanya akan bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah.

Sayangnya, anak-anak umumnya belum bisa menggambarkan rasa sakit secara spesifik dan mungkin kesulitan untuk menentukan di mana persisnya letak rasa sakit tersebut, terutama anak-anak usia di bawah 5 tahun.

Akibatnya, gejala usus buntu pada anak mungkin akan lebih sulit dikenali daripada gejala usus buntu pada orang dewasa, dan bisa membuat para orang tua salah mengira bahwa rasa sakit perut itu hanyalah sakit biasa, bukan usus buntu.

Oleh karena itu, Bunda perlu lebih waspada jika melihat Si Kecil mengalami sakit perut yang tak tertahankan dan mengalami beberapa gejala penyerta berikut:

  • Peningkatan detak jantung
  • Nyeri perut yang datang dan pergi pada awalnya, kemudian semakin parah, stabil, dan intens, terutama saat bergerak, batuk, bersin, atau menyentuh perut
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Perut bengkak

Ketika Si Kecil mengalami gejala-gejala usus buntu di atas, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan. Jika tidak segera ditangani, usus buntu yang terinfeksi berisiko pecah dan menyebarkan bakteri ke dalam rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi yang luas.

Usus buntu bisa pecah dalam waktu sekitar 48–72 jam setelah gejala usus buntu pada anak pertama kali muncul. Pecahnya usus buntu bisa ditandai dengan nyeri yang sudah menyebar ke seluruh perut dan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.

Penyakit usus buntu termasuk kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin untuk mencegah berbagai komplikasi, seperti perforasi, peritonitis, abses, dan sumbatan usus.

Oleh karena itu, jangan tunda untuk membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami sakit perut yang parah. Semakin cepat gejala usus buntu pada anak terdeteksi dan ditangani, semakin rendah pula risiko anak untuk mengalami komplikasi.