Bisul di paha adalah benjolan berisi nanah yang muncul di area paha. Kondisi ini umumnya dipicu oleh luka kecil atau lecet pada kulit paha akibat gesekan. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan, sehingga diperlukan penanganan.

Bisul di paha umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam kulit melalui pori-pori kulit atau kulit yang terluka, sehingga memicu terjadinya infeksi atau peradangan yang menyebabkan munculnya bisul.

Bisul di Paha, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Sebagaimana bisul pada umumnya, bisul di paha biasanya diawali dengan munculnya benjolan kecil kemerahan. Seiring berjalannya waktu, benjolan akan membesar atau muncul mata bisul ketika sudah berisi nanah.

Bisul di Paha dan Penyebabnya

Bisul di paha pada dasarnya disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus aureus. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut, sehingga menimbulkan benjolan kecil di kulit.

Bisul di paha biasanya terjadi karena ada luka atau lecet yang bergesekan dengan pakaian sehingga bakteri bisa masuk ke dalam folikel rambut. Setelah berhasil masuk, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat di bawah permukaan kulit dan menyebabkan munculnya bisul.

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya bisul di paha, antara lain:

  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti pada penderita kanker, HIV, dan diabetes yang tidak terkontrol
  • Banyak berkeringat
  • Memakai pakaian yang terlalu ketat
  • Tidak menjaga kebersihan tubuh dengan baik
  • Kontak langsung dengan penderita bisul

Bisul di Paha dan Penanganannya

Bisul di paha umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa penanganan untuk meredakan rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan.

Penanganan bisul di paha bisa dilakukan di rumah maupun oleh dokter, tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi bisul di paha:

Penanganan di rumah

Umumnya, bisul berukuran kecil bisa ditangani secara mandiri di rumah dengan beberapa cara berikut ini:

  • Mengompres bisul dengan handuk yang telah direndam dalam air hangat, untuk menghentikan peradangan yang terjadi
  • Menutup bisul yang telah pecah dengan perban, untuk mencegah penyebaran infeksi ke area lain
  • Mengganti perban secara rutin, setidaknya 2 atau 3 kali sehari
  • Mencuci tangan setiap sebelum dan setelah menyentuh bisul, untuk mencegah penyebaran bakteri serta mencegah infeksi pada bisul yang lebih parah

Penanganan oleh dokter

Bisul di paha yang sangat besar atau berkelompok (karbunkel) merupakan tanda bahwa Anda mengalami infeksi yang lebih serius. Kondisi bisul yang ini perlu ditangani oleh dokter karena memerlukan pengobatan dengan obat antibiotik, seperti amoxicillin dan clindamycin

Dokter juga bisa menangani bisul di paha dengan meresepkan antibiotik salep, seperti mupirocin, bacitracin, gentamicin, atau asam fusidat.

Perlu diingat, Anda tidak dianjurkan untuk memencet atau memecahkan bisul di paha atau di bagian tubuh lainnya. Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan memperparah infeksi. Sebaiknya, tunggu hingga bisul bisa mengeluarkan nanah dan pecah dengan sendirinya.

Agar Anda tidak mengalami keluhan ini jagalah kebersihan kulit paha dengan mandi setidaknya 2 kali sehari, rajin mencuci tangan dengan sabun antiseptik guna mencegah penyebaran bakteri, dan tidak berbagi pakai handuk dengan orang lain.

Jika bisul di paha yang Anda alami tidak sembuh dalam waktu 2 minggu setelah melakukan perawatan mandiri atau disertai demam, Anda bisa mengonsultasikannya secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi mengenai langkah penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.