Bleaching badan merupakan proses penggunaan produk pemutih yang ditujukan untuk memutihkan kulit. Meski dapat memperindah tampilan kulit, tindakan ini bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan, baik kesehatan kulit maupun kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bleaching badan bertujuan untuk memutihkan atau mencerahkan kulit tubuh yang gelap. Tindakan ini umumnya dilakukan dengan mengoles produk pemutih kulit, misalnya krim, sabun, losion, atau larutan peeling pada kulit.

Bleaching Badan, Ketahui Manfaat dan Risiko Efek Sampingnya - Alodokter

Semua jenis produk untuk bleaching badan umumnya mengandung hydroquinone, yaitu salah satu jenis kortikosteroid yang bisa memutihkan badan. Kandungan ini memang efektif mencerahkan kulit, tetapi penggunaannya berisiko menimbulkan efek samping sehingga perlu pengawasan dari dokter.

Manfaat Bleaching Badan

Manfaat bleaching badan secara umum adalah membuat kulit tampak lebih putih atau cerah. Namun, tidak membuat kulit menjadi lebih sehat. Jadi, manfaat bleaching badan cenderung ditujukan untuk alasan kosmetik saja.

Pasalnya, masih banyak orang beranggapan bahwa kulit cantik adalah kulit yang putih. Anggapan inilah yang akhirnya membuat banyak orang melakukan bleaching badan untuk memperoleh warna kulit yang cerah.

Selain membuat kulit putih, bleaching badan juga umum dilakukan untuk tujuan berikut ini:

  • Mengurangi tampilan bercak kecokelatan (melasma)
  • Menyamarkan bekas jerawat
  • Meratakan warna kulit
  • Menyamarkan flek hitam di kulit
  • Mencerahkan area kulit yang gelap akibat peradangan setelah eksim

Risiko Efek Samping Bleaching Badan

Ada beberapa risiko efek samping dari bleaching badan dengan kandungan hydroquinone yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Dematitis kontak

Penggunaan produk pemutih kulit untuk bleaching badan sering kali menyebabkan dermatitis kontak, khususnya bagi pemilik kulit sensitif. Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan adalah kulit kering dan mengelupas, kulit gatal, kulit kemerahan, dan sensasi terbakar di kulit.

2. Jerawat

Kortikosteroid adalah kandungan yang umum digunakan dalam produk pemutih kulit. Penggunaannya dalam jangka panjang dengan konsentrasi tinggi bisa menurunkan kekebalan kulit terhadap bakteri penyebab jerawat, sehingga kulit rentan berjerawat.

3. Pelebaran pembuluh darah di kulit

Penggunaan bleaching badan yang mengandung kortikosteroid memang awalnya membuat kulit mulus dan cerah. Namun, penggunaan jangka panjang bisa membuat kulit lebih tipis dan melebarkan pembuluh darah di permukaan kulit.

Kondisi tersebut bisa membuat pembuluh darah sangat tampak di permukaan kulit, sehingga mengganggu penampilan bagi sebagian orang.

4. Perubahan warna kulit

Pada kasus tertentu, penggunaan produk pemutih kulit untuk bleaching badan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi biru keunguan. Kondisi ini disebut okronosis eksogenus.

Okronosis eksogenus dapat terjadi karena produk pemutih kulit, khususnya yang mengandung hydroquinone, bisa menyebabkan terhentinya produksi melanin yang memberi warna kulit.

5. Keracunan merkuri

Meski telah dilarang penggunaannya di Indonesia, masih banyak produk pemutih kulit yang mengandung merkuri dan dijual bebas. Penggunaan produk tersebut bisa menyebabkan keracunan merkuri yang membahayakan kulit, ginjal, sistem pencernaan, dan sistem saraf.

6. Sindrom nefrotik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan produk pemutih dengan kandungan merkuri bisa membahayakan ginjal, salah satunya menyebabkan sindrom nefrotik. Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah pembengkakan di area mata, kaki, dan pergelangan kaki, serta urine berwarna keruh.

Bleaching badan yang mengandung merkuri memang bisa memberikan hasil instan tetapi berbahaya, sehingga penggunaannya tidak diperbolehkan lagi di Indonesia.

Selain itu, bleaching badan yang mengandung hydroquinone juga tidak boleh dibeli secara bebas di toko kecantikan, karena adanya potensi efek samping.

Penggunaan hydroquinone biasanya tetap diperbolehkan selama ada indikasi medis yang dianjurkan oleh dokter. Dokter juga akan menentukan kadarnya yang aman untuk pasien dan mengawasi penggunaan obat tersebut.

Daripada membeli produk bleaching badan dengan merkuri atau hydroquinone secara sembarangan, Anda lebih baik menggunakan pemutih badan dengan kandungan yang umumnya aman, seperti vitamin C, niacinamide, dan retinol.

Jangan lupa cek izin edar produk tersebut di situs web BPOM, ya. Sebelum pakai produk pemutih badan, baca juga cara pakainya yang benar.

Penggunaan produk bleaching badan umumnya tidak disarankan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Ini karena beberapa jenis kandungannya memengaruhi kondisi janin dan tumbuh kembang bayi, sehingga risiko cacat lahir bisa meningkat.

Alangkah lebih baik bila penggunaan produk bleaching badan sesuai anjuran dokter agar bisa ditentukan jenis kandungannya yang aman, cara pakainya yang tepat, dan lamanya penggunaan. Dengan begitu, efek samping yang dapat muncul bisa dihindari.