Bolehkah anak makan sate sering menjadi perdebatan di tengah keluarga, terutama saat Si Kecil mulai penasaran ingin mencicipi makanan favorit orang dewasa ini. Banyak orang tua merasa khawatir memberikan sate kepada anak karena takut bisa menyebabkan masalah kesehatan atau tersedak. Namun, benarkah sate sepenuhnya dilarang untuk anak?
Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging ayam, sapi, atau kambing yang ditusuk lalu dimasak dengan cara dibakar. Nah, berkat bahan utamanya inilah, sate mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak, seperti protein, zat besi, dan vitamin B kompleks.
Namun, karena daging sate biasanya disajikan dalam potongan besar dan proses pembakarannya bisa membuat daging tidak matang merata, tak sedikit orang tua yang ragu dan penasaran bolehkah anak makan sate?
Fakta Keamanan Anak Makan Sate
Nah, jawaban dari pertanyaan bolehkah anak makan sate adalah boleh ya, Bun. Sate boleh diberikan kepada anak, jika potongan daging yang digunakan matang dengan sempurna.
Karena jika tidak matang dengan sempurna, potongan daging tersebut bisa menjadi tempat bersarangnya kuman penyebab keracunan makanan. Kondisi ini sangat rentan dialami oleh anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya masih dalam perkembangan, sehingga lebih lemah daripada orang dewasa.
Keracunan makanan akibat infeksi bakteri, contohnya E. coli, Salmonella, Listeria, atau Staphylococcus aureus, bisa menimbulkan gejala, seperti diare, muntah, dan kram perut.
Selain itu, sate juga aman dikonsumsi anak asalkan potongan daging sate sudah dilepaskan dari tusuknya dan dipotong kecil-kecil sebelum diberikan pada anak. Soalnya, sate biasanya dibuat dari potongan daging yang cukup besar dan berserat, sehingga bisa susah dikunyah dan mudah menyangkut di tenggorokan anak, terutama pada balita yang kemampuan mengunyah dan menelannya belum sempurna.
Jadi, asalkan dagingnya dipastikan matang sempurna, proses pengolahannya bersih, dan sate dipotong kecil-kecil, Si Kecil boleh-boleh saja kok makan sate. Namun, sangat disarankan untuk memasaknya sendiri di rumah, supaya kematangan dan kebersihan sate lebih terjamin.
Tips Aman Memberikan Sate kepada Anak
Bunda sekarang sudah tahu ya, sate boleh dan aman dikonsumsi anak asalkan sate diolah dengan matang sempurna dan dipotong kecil-kecil. Nah, supaya sate yang dikonsumsi Si Kecil lebih aman, Bunda juga perlu menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Ungkep ayam atau daging sebelum dibakar supaya matang sempurna.
- Hindari memberikan Si Kecil daging yang bagian dalamnya masih kemerahan atau alot saat dipotong.
- Pastikan daging sate yang sudah matang ditempatkan di wadah yang terpisah dengan daging mentah.
- Pilih daging sate yang tidak gosong untuk mencegah paparan zat karsinogen penyebab kanker.
- Berikan sate kepada anak ketika ia sudah mampu mengunyah makanan padat dengan baik, biasanya di atas usia 2 tahun.
Jika ragu memberikan Si Kecil sate yang terbuat dari daging, Bunda juga bisa membuat sate yang terbuat dari tahu atau tempe. Selain lebih lembut dan mudah dicerna oleh anak, bahan-bahan tersebut juga mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh Si Kecil.
Sate biasanya juga disajikan dengan berbagai bumbu, seperti kecap atau saus kacang yang ditambahkan cabai. Nah, agar sate yang dikonsumsi Si Kecil makin aman, pastikan Bunda tidak menambahkan potongan atau bubuk cabai pada saus sate ya karena bisa membuat anak kepedasan dan mengalami gangguan pencernaan.
Selain itu, hindari memberikan Si Kecil saus kacang bila ia punya riwayat alergi dan pastikan Bunda tidak hanya memberikan Si Kecil sate saja untuk menunjang tumbuh kembangnya ya. Bunda juga perlu menyeimbangkan konsumsi sate dengan makanan sehat dan bergizi lain agar kebutuhan gizi Si Kecil tetap tercukupi.
Jika Bunda masih ragu atau Si Kecil punya riwayat alergi atau muncul gejala masalah pencernaan setelah makan sate, jangan ragu untuk chat dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar mendapatkan saran yang tepat dan aman.