Borok di kepala ditandai dengan adanya luka terbuka yang terinfeksi pada kulit kepala. Kondisi yang disebabkan oleh dermatitis seboroik atau eksim ini dapat diatasi dengan berbagai cara agar cepat sembuh dan tidak mengganggu penampilan. 

Borok bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk di kulit kepala. Borok berawal dari luka terbuka sehingga sering muncul dengan luka basah. Kondisi ini dapat terasa sakit dan gatal. Namun, Anda dianjurkan untuk tidak menggaruknya. Pasalnya, menggaruk borok, termasuk borok di kepala bisa membuat luka menjadi makin besar dan tidak kunjung sembuh.

Borok di Kepala, Ketahui 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penyebab Munculnya Borok di Kepala

Borok di kepala umumnya disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya dan dapat diobati. Berikut ini adalah beberapa penyebab borok di kepala dan penjelasannya:

1. Dermatitis seboroik

Terbentuknya borok di kepala dapat disebabkan oleh dermatitis seboroik, yaitu peradangan yang menyerang kulit kepala. Penyebab terjadinya dermatitis seboroik masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga muncul akibat infeksi jamur Malassezia yang menyerang kulit kepala berminyak.

Dermatitis seboroik akan membuat kulit kepala mengelupas, berketombe, bersisik, serta kemerahan. Berbagai gejala tersebut juga akan disertai dengan rasa gatal pada kulit kepala, yang bila digaruk secara terus-menerus dapat menyebabkan borok di kepala.

2. Tinea capitis

Borok juga bisa disebabkan oleh tinea capitis atau kurap di kepala. Tinea capitis sendiri terjadi akibat infeksi jamur dermatofita, di antaranya jamur Trichophyton dan Microsporum, pada kulit kepala atau batang rambut.

Saat terinfeksi jamur-jamur tersebut, kulit kepala akan menjadi bersisik dan terasa gatal sehingga membuat penderita ingin terus menggaruknya. Bila digaruk secara berlebihan, area kurap di kulit kepala pun akan terluka dan menjadi borok.

Tak hanya menyebabkan borok di kepala, tinea capitis juga bisa membuat rambut di area terjadinya kurap menjadi rontok bahkan menyebabkan kebotakan. Kondisi ini juga dapat menular dengan cepat, terutama pada anak-anak.

3. Folikulitis

Folikulitis merupakan istilah medis untuk peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Folikulitis dapat terjadi di bagian tubuh manapun yang tertutupi rambut, termasuk di kulit kepala. 

Folikulitis ditandai dengan munculnya benjolan berisi nanah di area kulit yang mengalami infeksi. Benjolan tersebut akan berwarna kemerahan, terasa nyeri dan gatal. Bila muncul di kulit kepala, benjolan tersebut bisa pecah ketika digaruk dan menyebabkan borok di kepala.

Benjolan berisi nanah akibat folikulitis di kepala juga bisa pecah dan terinfeksi lalu menjadi borok. Kondisi tersebut bisa terjadi karena tergores kuku secara tidak sengaja ketika keramas maupun terkena pisau cukur saat mencukur rambut.

4. Psoriasis

Borok di kepala juga bisa terbentuk akibat psoriasis, yaitu peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit menjadi menebal, bersisik, mudah mengelupas, dan disertai gatal. Kondisi ini termasuk dalam penyakit autoimun karena diduga terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh. 

Psoriasis paling sering terjadi pada kulit tangan dan kaki. Namun, peradangan juga bisa menyerang kulit di bagian tubuh lainnya, misalnya kulit kepala. Bila terjadi di kulit kepala, psoriasis dapat memicu munculnya borok di kepala yang disertai dengan kulit mudah mengelupas sehingga terlihat mirip ketombe.

5. Eksim

Eksim atau yang juga dikenal sebagai dermatitis atopik adalah kondisi ketika kulit menjadi kering dan gatal akibat peradangan. Eksim umumnya menyerang kulit pada bagian tubuh yang terlihat, seperti tangan, kaki, dan wajah. Namun, pada beberapa kasus, eksim juga bisa terjadi di kulit kepala.

Eksim sebenarnya tidak akan menyebabkan borok di kepala jika tidak digaruk. Jika digaruk, area kulit kepala yang meradang akan terluka sehingga memicu terjadinya borok di kepala.

Perlu diketahui bahwa eksim dapat terjadi berulang kali di tempat yang sama. Oleh karena itu, borok yang disebabkan oleh eksim akan selalu muncul di lokasi yang sama.

6. Cacar air

Penyebab munculnya borok di kepala yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah cacar air. Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Meski umumnya terjadi pada anak-anak, penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa.

Penyakit cacar air ditandai dengan munculnya ruam lepuh pada kulit di seluruh tubuh. Saat virus varicella-zoster menyerang kulit, ruam lepuh biasanya akan terasa gatal. Namun, saat cacar air sudah sembuh, ruam lepuh akan mengering dan dapat memicu terbentuknya borok, termasuk borok di kepala.

Selain berbagai penyakit di atas, munculnya borok di kepala juga bisa disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti diabetes melitus, impetigo, herpes zoster, dan dermatitis herpetiformis.

Cara Mengatasi Borok di Kepala

Meski tidak termasuk kondisi yang berbahaya, munculnya borok di kepala tentunya bisa mengganggu penampilan, terutama jika Anda memiliki rambut kepala yang tipis. Agar borok bisa teratasi, cara paling penting yang harus dilakukan adalah merawat luka terbuka di kepala untuk mempercepat penyembuhannya.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan borok di kepala:

  • Bersihkan luka di kepala menggunakan cairan salin seperti NaCl 0.9% dan antiseptik yang mengandung alkohol.
  • Hentikan pendarahan jika luka masih mengeluarkan darah. Anda bisa melakukannya dengan menekan kapas steril secara perlahan ke borok di kepala.
  • Oleskan salep antibiotik pada luka borok.
  • Balut luka menggunakan perban atau kain kasa untuk menghindari infeksi. Jangan lupa untuk mengganti perban secara rutin.

Ketika mengalami luka terbuka di kepala, Anda juga disarankan untuk menghindari berbagai produk perawatan rambut, seperti sampo dan kondisioner, dengan kandungan yang bisa mengiritasi kulit kepala. Hal ini bertujuan agar luka tidak menjadi makin parah dan borok di kepala bisa cepat menghilang.

Jika Anda sudah merawat luka terbuka secara rutin tetapi borok di kepala tidak kunjung menghilang atau bahkan bertambah luas dan disertai nanah, bengkak, dan demam, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.