Brommer adalah obat untuk meredakan batuk berdahak. Obat dengan kandungan ambroxol ini biasanya diresepkan kepada pasien yang mengalami infeksi saluran napas atas, bronkitis, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Kandungan ambroxol dalam Brommer dapat membantu mengencerkan dahak dengan cara memecah serat mukopolisakarida pada dahak. Efeknya, dahak akan menjadi lebih encer, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan saat batuk. Cara kerja obat ini dalam mengecerkan dahak akan terasa sejak 30 menit dikonsumsi. 

Brommer

Brommer masuk dalam kelompok obat mukolitik atau pengencer dahak yang tidak diperuntukkan untuk mengatasi batuk kering. 

Apa Itu Brommer

Bahan aktif  Ambroxol 
Golongan Obat resep
Kategori Obat mukolitik (pengencer dahak)
Manfaat Meredakan batuk berdahak
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia 6 tahun
Brommer untuk ibu hamil  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil
Obat ini hanya boleh digunakan jika dokter menilai besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Brommer untuk ibu menyusui Ibu menyusui dapat mengonsumsi obat yang mengandung ambroxol, asalkan dokter yang menyarankan. Penggunaannya juga harus berada di bawah pengawasan dokter. 
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Brommer

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Brommer agar kinerja obat dalam meredakan batuk bekerja optimal dan terhindar dari efek samping. Hal tersebut adalah: 

  • Jangan mengonsumsi Bommer apabila Anda alergi dengan kandungan ambroxol. Jadi, jangan lupa memberitahu dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Sampaikan kepada dokter jika Ada telah mengalami batuk berdahak dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari 3–4 minggu, serta mengalami gejala lain seperti, demam tinggi, berkeringat di malam hari, dahak berwarna kuning, hijau, maupun berdarah, serta terjadi penuruan berat badan.
  • Bicarakan dengan dokter apabila Anda sedang atau pernah menderita tukak lambung, penyakit liver, penyakit ginjal, atau gangguan pernapasan kronis, contohnya asma atau penyakit paru obstruktif kronis (POPK).
  • Diskusikan dengan dokter apabila Anda ingin memberikan Brommer kepada anak. Risiko anak untuk mengalami efek samping obat ini cenderung lebih besar.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil. 
  • Konsultasikan dengan dokter bila ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang ingin dikonsumsi  bersama Brommer. Tujuannya untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
  • Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum obat ini

Dosis dan Aturan Pakai Brommer

Dokter akan menentukan dosis obat ini berdasarkan usia dan kondisi pasien. Namun, dosis umum pemberian Brommer berdasarkan usia, yaitu: 

  • Dewasa dan anak > 12 tahun: 1 tablet, 2–3 sehari
  • Anak 6-12 tahun : ½ tablet, 2–3 kali per hari

Cara Menggunakan Brommer dengan Benar

Gunakan Brommer sesuai petunjuk dokter dan baca aturan pakai di kemasan untuk penggunaan yang tepat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. 

Berikut adalah panduan cara menggunakan Brommer secara benar agar efektivitasnya bekerja dengan baik:

  • Minumlah obat ini setelah makan untuk mencegah terjadinya sakit perut.
  • Telanlah tablet Brommer secara utuh dengan bantuan air putih. 
  • Pastikan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Pasang alarm supaya Anda tidak lupa. 
  • Segera minum obat ini begitu Anda terlupa.. Namun, jika jadwal konsumsi obat selanjutnya sudah dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
  • Simpan Brommer di tempat bersuhu ruang, kering, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Brommer dengan Obat Lain

Brommer tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat lain tanpa pengawasan dokter karena dapat menimbulkan interaksi obat. Ketika diminum bersama antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxime, atau eritromisin, misalnya risiko untuk terjadinya interaksi obat berupa peningkatan kadar antibiotik dapat terjadi. Hal tersebut tentu tidak boleh diabaikan

Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Brommer bersama dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal agar interaksi obat terhindarkan. Untuk mempermudah, lakukan konsultasi melalui layanan Chat Bersama Dokter.

Efek Samping dan Bahaya Brommer

Konsumsi obat yang mengandung ambroxol dapat menyebabkan efek samping ringan yang umumnya akan mereda dengan sendiri. Efek sampingnya di antaranya adalah:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Perut kembung 
  • Nyeri perut
  • Mulut atau tenggorokan kering
  • Dispepsia
  • Nyeri ulu hati

Ketika efek samping tersebut terus dialami, memburuk, atau terasa begitu mengganggu, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan. 

Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping berat. Meski jarang sekali terjadi, Brommer dapat menyebabkan sindrom Stevens-Johnson (SJS) dan toxic epidermal necrolysis (TEN), yang ditandai dengan gejala:

  • Demam atau menggigil
  • Nyeri kulit
  • Ruam atau bercak merah
  • Kulit terkelupas
  • Lepuh atau luka pada kulit
  • Sakit kepala
  • Mata merah dan meradang
  • Badan pegal-pegal