Cacing masuk kulit bisa menyebabkan gatal, ruam, hingga luka yang menjalar di permukaan kulit. Kondisi ini umum terjadi di daerah tropis seperti Indonesia dan bisa menyerang siapa saja yang sering kontak dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi kotoran hewan.
Cacing masuk kulit atau secara medis dikenal sebagai cutaneous larva migrans terjadi ketika larva cacing parasit masuk ke dalam lapisan kulit manusia. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang yang kontak langsung dengan tanah atau pasir yang tercemar, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki atau bermain di taman yang kurang bersih.

Meski umumnya bukan penyakit yang berbahaya, keterlambatan dalam pengobatan dapat memperparah gejala dan memperpanjang proses penyembuhan.
Cacing masuk kulit mudah disalahartikan sebagai alergi atau infeksi lain, padahal ada pola gejala yang cukup khas. Penting bagi Anda untuk mengenali tanda dan risikonya, agar infeksi bisa dicegah atau diobati dengan tepat.
Gejala Cacing Masuk Kulit
Gejala cacing masuk kulit umumnya meliputi:
- Gatal hebat, terutama di malam hari, di area kulit yang terinfeksi
- Muncul ruam kemerahan atau garis berkelok di bawah kulit, menyerupai jejak ular atau benang
- Timbul bengkak atau benjolan kecil di lokasi masuknya larva
- Muncul rasa panas, nyeri, atau perih di sekitar area infeksi
- Kadang timbul luka atau lepuhan akibat garukan berulang
Gejala-gejala ini muncul di bagian tubuh yang sering bersentuhan langsung dengan tanah, seperti telapak kaki, betis, tangan, atau bokong. Pada beberapa kasus, cacing masuk kulit dapat menyebar ke area tubuh lain jika tidak segera diobati.
Penyebab Cacing Masuk Kulit
Agar Anda bisa lebih waspada, berikut ini adalah penyebab dan kelompok yang lebih berisiko mengalami cacing masuk kulit:
1. Kontak dengan tanah atau pasir terkontaminasi
Larva cacing sering ditemukan di tanah atau pasir yang terkena kotoran hewan yang terinfeksi. Tanah yang terkontaminasi bisa ada di sekitar rumah, kebun, taman, atau area bermain anak. Jika kulit menyentuh tanah yang terinfeksi tanpa perlindungan, larva bisa dengan mudah menembus lapisan kulit.
2. Sering berjalan atau bermain tanpa alas kaki
Berjalan atau bermain tanpa alas kaki membuat kulit langsung bersentuhan dengan tanah atau pasir yang mungkin mengandung larva cacing. Area seperti taman umum, kebun, atau pantai yang sering dilewati hewan liar memiliki risiko lebih tinggi.
Kebiasaan ini memudahkan larva masuk ke kulit, terutama pada bagian telapak kaki dan betis. Oleh karena itu, mengenakan alas kaki adalah langkah sederhana untuk mencegah cacing masuk kulit.
3. Lingkungan tropis dan sanitasi buruk
Negara tropis seperti Indonesia memiliki suhu dan kelembapan tinggi yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran larva cacing. Di daerah dengan kebersihan lingkungan rendah, kotoran hewan sering kali tidak dibersihkan dengan benar sehingga mencemari tanah. Akses ke fasilitas sanitasi yang minim juga meningkatkan kemungkinan penyebaran infeksi cacing masuk kulit.
4. Pekerja lapangan tanpa alat pelindung
Profesi yang mengharuskan kontak langsung dengan tanah, seperti petani, tukang kebun, atau pekerja proyek, berisiko lebih tinggi mengalami cacing masuk kulit jika tidak menggunakan sarung tangan atau sepatu pelindung. Sebab, aktivitas mengolah tanah atau membersihkan kebun memungkinkan larva berpindah ke kulit.
Cara Mengatasi Cacing Masuk Kulit
Berikut langkah yang bisa Anda lakukan bila mengalami cacing masuk kulit:
- Bersihkan area kulit yang terasa gatal atau terinfeksi menggunakan air dan sabun secara rutin.
- Hindari menggaruk area yang terkena untuk mencegah infeksi bakteri sekunder.
- Kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.
- Kenakan alas kaki dan sarung tangan saat beraktivitas di tanah atau pasir.
- Jaga kebersihan hewan peliharaan dan berikan obat cacing secara teratur.
Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, konsultasikan ke dokter. Dokter dapat meresepkan salep antiparasit atau obat minum, seperti ivermectin, sesuai kebutuhan.
Selain itu, terdapat prosedur medis yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi cacing masuk kulit, seperti pembekuan dengan cairan nitrogen (krioterapi), semprotan nitrogen cair, atau penggunaan etil klorida. Prosedur ini dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit, dan bertujuan untuk membunuh serta mengeluarkan larva dari kulit.
Pada umumnya, tidak terjadi komplikasi serius jika cacing masuk kulit segera ditangani. Namun, jika dibiarkan, infeksi ini dapat memicu peradangan yang lebih berat atau luka kronis pada kulit.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami cacing masuk kulit dan merasakan keluhan gatal, nyeri, atau ruam yang tidak membaik dalam beberapa hari. Anda juga perlu waspada jika muncul pembengkakan luas dan nyeri hebat.
Anda dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER untuk diskusi awal, atau buat janji konsultasi langsung ke dokter jika diperlukan pemeriksaan fisik lanjutan. Jangan tunda penanganan agar cacing masuk kulit tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.