Obat sirup demam anak bisa meredakan demam dan nyeri yang dialami anak saat sakit. Walaupun fungsinya sama, kandungan obat ini bisa berbeda-beda, begitu pun efek sampingnya. Agar pemberiannya aman dan efektif, orang tua perlu tahu cara memilih obat sirup demam anak dan kapan obat ini perlu diberikan.

Anak dapat dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 38°C. Demam bukanlah penyakit, tetapi merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, seperti influenza dan radang tenggorokan akibat virus atau bakteri. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih sering mengalami demam karena sistem imun tubuh mereka masih lemah sehingga lebih rentan terkena infeksi.

Cara Memilih Obat Sirup Demam Anak dan Kapan Obat Perlu Diberikan - Alodokter

Saat Si Kecil demam, Anda bisa memberikan perawatan di rumah untuk meredakan gejala dan menurunkan demamnya. Selain itu, Anda juga bisa memberikan obat sirup demam anak bila Si Kecil terlihat tidak nyaman atau mengeluh badannya terasa nyeri.

Sirup demam anak mengandung obat analgesik dan antipiretik yang berfungsi untuk membantu meredakan nyeri dan demam, seperti parasetamol atau ibuprofen. Obat-obatan ini digunakan untuk meredakan gejala, bukan untuk mengatasi penyakitnya.

Pentingnya Mengetahui Kandungan Obat Sirup Demam Anak

Obat sirup demam anak bisa bekerja dengan efektif dan aman jika digunakan dengan dosis dan cara yang benar. Kandungannya pun perlu disesuaikan dengan kondisi dan usia anak.

Untuk memilih obat sirup demam anak yang aman, orang tua perlu memperhatikan kandungan dalam obat tersebut. Pastikan anak tidak alergi terhadap kandungan obat yang akan diberikan.

Menanggapi isu yang sempat beredar, BPOM RI senantiasa melakukan pengawasan secara komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. Untuk itu terdapat persyaratan untuk obat sirup, di mana produk tersebut tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sebagai pelarut.

Namun demikian, EG dan DEG tersebut masih dapat ditemukan sebagai bahan cemaran pada bahan baku, seperti polietilen glikol, sorbitol, gliserin maupun propilen glikol yang kadar ataupun standar batas maksimalnya telah diatur sesuai dengan regulasi yang berlaku baik di Indonesia dan internasional.

Cara memilih Obat Sirup Demam Anak

Berikut ini adalah cara memilih obat sirup demam anak agar penggunaannya aman dan efektif:

1. Sesuaikan dengan usia dan berat badan anak

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam memilih obat sirup demam anak adalah menyesuaikan dosis dengan usia dan berat badan anak. Hal ini penting untuk memastikan obat dapat bekerja dengan efektif dan minim efek samping.

Pemberian parasetamol dapat diberikan sesuai dengan berat badan, yaitu 10−15 mg/kg berat badan dan dengan maksimal pemberian adalah 4 kali sehari. Selain itu bisa diberikan sesuai aturan dosis yang tertera di kemasan obat dan gunakan sendok takar yang sudah tersedia. Bila tidak ada, gunakan alat takar khusus obat sirup, jangan menggunakan sendok teh atau sendok makan biasa.

Orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dosis obat sirup demam anak yang tepat, terutama jika anak terlalu kurus, terlalu gemuk, atau memiliki kondisi medis khusus.

2. Pilih sirup demam anak yang terdaftar di BPOM

Pastikan obat sirup demam anak yang dipilih telah terdaftar atau memiliki izin edar dari BPOM. Untuk memeriksa izin edar, Anda dapat mencari kode registrasi BPOM di kemasan obat dan mengecek keasliannya di website resmi BPOM.

Bila suatu produk terdaftar secara resmi, penelusuran kode registrasinya akan memaparkan hasil berupa informasi detail, seperti nama produk, bentuk sediaan, komposisi, dan produsen obat.

Selain itu, terkait kasus EG dan DEG, dalam website BPOM juga tercantum daftar sirup obat yang aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.

3. Pastikan keaslian dan kondisi obat

Belilah obat di apotek resmi untuk mengurangi risiko mendapatkan obat palsu. Sewaktu membeli obat, selalu cek tanggal kedaluwarsa obat yang tertera di kemasannya. Pastikan juga kemasan obat masih dalam kondisi baik. Jangan membeli obat sirup yang botol dan segelnya sudah terbuka atau rusak.

4. Ketahui efek samping dan kontraindikasi sirup demam anak

Bacalah dengan teliti informasi yang tertera di kemasan produk obat. Tujuannya adalah untuk mengetahui efek samping apa saja yang bisa muncul dan perlu diwaspadai, serta pada kondisi apa saja obat tersebut tidak boleh digunakan.

Apabila demam lebih dari 48 jam, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Penting untuk diingat, parasetamol dapat berisiko menimbulkan efek interaksi obat, misalnya jika dikonsumsi berbarengan dengan obat antikoagulan (pengencer darah).

Obat parasetamol juga perlu digunakan dengan hati-hati pada penderita penyakit ginjal dan penyakit hati. Jika digunakan dalam dosis tinggi, obat ini bisa berisiko menimbulkan kerusakan hati. Pada kasus tertentu, parasetamol pun bisa menyebabkan reaksi hipersensitifitas atau alergi, seperti kemerahan atau gatal pada kulit.

Selain itu, obat sirup demam yang mengandung ibuprofen juga berisiko menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, sehingga mungkin lebih cocok dikonsumsi oleh anak berusia di atas 6 bulan.

Waktu yang Tepat untuk Memberikan Obat Sirup Demam Anak

Sewaktu demam, anak bisa merasa tidak enak badan atau sakit yang membuatnya rewel, lesu, tidak mau main, tidak enak tidur, dan tidak mau makan. Pada kondisi seperti ini, obat sirup demam anak juga bisa diberikan untuk meredakan keluhan-keluhan tersebut, sehingga anak merasa lebih nyaman.

Di samping mengetahui cara memilih obat sirup demam anak dan kapan obat ini perlu diberikan, orang tua juga perlu tahu cara memberikannya dengan benar. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu memberikan obat sirup demam kepada anak:

  • Pastikan Anda membaca dan memahami aturan pakai obat sirup demam sebelum memberikannya kepada anak.
  • Gunakan alat takar yang tepat, misalnya sendok takar, gelas takar, atau pipet yang tersedia dalam kemasan obat.
  • Simpan obat dengan baik dan benar sesuai petunjuk yang tertera di kemasan. Obat sirup demam biasanya perlu disimpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari.
  • Jangan menyimpan obat-obatan terlalu lama. Jika obat sudah kedaluwarsa atau melewati masa waktu simpan yang tertera di kemasan, buanglah obat tersebut dan gunakan obat sirup demam yang baru.
  • Sebaiknya jangan menggunakan obat sirup yang segelnya sudah terbuka lebih dari 4 minggu, atau obat sirup kering yang kemasannya sudah dibuka lewat dari 2 minggu meskipun selalu disimpan dalam kulkas.

Selain pemberian obat perawatan yang baik di rumah juga bisa mempercepat pemulihan. Agar Si Kecil tidak mengalami dehidrasi saat demam, Anda perlu memastikan asupan cairannya cukup, misalnya dengan memberikannya air putih, susu, atau makanan berkuah.

Selama Si Kecil demam, jangan pakaikan ia baju yang berlapis-lapis dan selimut yang tebal. Hal ini justru dapat mencegah panas keluar dari tubuh sehingga demam akan sulit turun. Anda boleh saja memandikan anak, tetapi pastikan ia tidak kedinginan sewaktu mandi dan setelahnya.

Pemberian obat sirup demam anak memang bisa meredakan demam, nyeri, dan berbagai keluhan yang dirasakan anak ketika sakit. Namun, agar hasilnya efektif dan efek sampingnya bisa dihindari, Anda harus teliti dalam memilih obat dan perlu memberikannya dengan cara yang benar.

Bila demam dan keluhan yang dialami Si Kecil tidak kunjung membaik meski sudah dilakukan perawatan di rumah dan diberikan obat sirup demam anak, sebaiknya bawalah Si Kecil ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diberikan penanganan yang sesuai.