Ada berbagai serangga berbahaya yang ternyata sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Serangga ini bisa menyegat dan menyebabkan berbagai keluhan. Meskipun umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa sengatan serangga perlu segera ditangani.

Sengatan atau gigitan serangga bisa ditandai dengan gejala yang berbeda, tergantung pada jenis serangga yang menyengat tubuh. Namun, gejala yang muncul biasanya berupa benjolan merah atau bengkak yang mungkin juga diikuti rasa sakit dan gatal atau dikenal juga dengan dermatitis venenata.

Mengenali Serangga Berbahaya dan Cara Mengatasi Sengatannya - Alodokter

Terkadang, gigitan serangga juga menimbulkan reaksi alergi yang parah dan menyebarkan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis serangga berbahaya dan cara mengatasi sengatannya.

Beragam Jenis Serangga Berbahaya

Gigitan serangga berbahaya bisa menimbulkan reaksi atau kondisi yang merugikan kesehatan. Berikut adalah beberapa jenis serangga berbahaya yang umum dijumpai:

Nyamuk

Nyamuk merupakan serangga yang sengatannya menusuk kulit dan dapat menghisap darah Anda. Sengatan nyamuk bisa menyebabkan benjolan yang terasa sakit dan disertai dengan kemerahan dan pembengkakan di kulit.

Sebenarnya tidak semua nyamuk berbahaya, tetapi sebagian nyamuk bisa menularkan penyakit serius, seperti chikungunya, demam berdarah dengue (DBD), virus zika, dan malaria.

Semut api

Meski ukurannya sangat kecil, semut bisa menyebabkan efek yang merugikan ketika menyengat kulit manusia. Salah satu semut yang berbahaya adalah semut api yang berwarna kuning kemerahan.

Selain kemerahan, pembengkakan, serta rasa sakit pada kulit, sengatan semut api dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius pada orang yang alergi terhadap sengatan semut tersebut.

Lebah

Gejala yang muncul akibat sengatan lebah biasanya tidak parah. Namun, pada orang yang memiliki alergi terhadap sengatan lebah dapat timbul reaksi yang serius dan butuh penanganan segera.

Sengatan lebah berbeda dengan sengatan serangga berbahaya lainnya. Ketika tersengat lebah, duri sengat atau ekor lebah akan tertinggal di kulit Anda, sehingga perlu diambil segera.

Cara Mengatasi Sengatan Serangga Berbahaya

Penanganan sengatan serangga berbahaya bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis serangga yang menyengat tubuh dan gejala yang timbul. Berikut adalah beberapa cara mengatasi sengatan serangga berbahaya:

1. Mencabut sengat

Jika Anda disengat lebah, biasanya sengatnya akan tertinggal dan tertancap di kulit. Untuk menanganinya, Anda bisa mengeluarkan sengat lebah dengan hati-hati menggunakan benda pipih dan keras, misalnya kartu ATM atau kartu tanda pengenal.

Caranya, letakkan tepian kartu pada kulit di dekat ujung sengat, lalu tekan dan geser kartu ke arah titik sengatan untuk mendorong sengat keluar. Hindari memencet lokasi yang disengat menggunakan jari agar duri sengat tidak terdorong lebih dalam dan racun tidak makin menyebar ke dalam tubuh.

2. Mengompres kulit yang tersengat dengan es batu

Cara mengatasi sengatan serangga berbahaya berikutnya adalah dengan memanfaatkan es batu. Es batu berguna untuk mengurangi pembengakakan akibat gigitan serangga.

Anda dapat mengompreskan area yang tersengat dengan es batu yang telah dibungkus waslap atau kain bersih selama 10 menit, kemudian angkat es batu selama 10 menit. Ulangi mengompres kulit yang tersengat selama beberapa kali.

3. Mengoleskan losion kalamin

Losion kalamin adalah salah satu obat antigatal yang dapat digunakan untuk meredakan keluhan yang muncul akibat gigitan serangga berbahaya.

Cara menggunakannya cukup mudah. Tuangkan sedikit losion ke kapas atau kain, oleskan ke kulit yang tersengat, dan diamkan hingga kering. Anda dapat mengulang penggunaan losion kalamin beberapa kali sehari hingga gejala gigitan serangga hilang.

4. Mengonsumsi obat pereda nyeri

Jika gigitan serangga berbahaya juga diikuti dengan rasa tidak nyaman atau nyeri, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengatasinya. Beberapa obat antinyeri tersebut adalah paracetamol dan ibuprofen. Anda bisa mengonsumsi obat tersebut sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan obat.

5. Mengonsumsi obat antihistamin

Mengonsumsi obat antihistamin bisa dilakukan jika gigitan serangga berbahaya menyebabkan alergi, termasuk gatal-gatal. Beberapa obat antihistamin tersebut adalah cetirizine, diphenhydramine, dan loratadine.

Obat antihistamin dapat dikonsumsi sebelum tidur sesuai dosis yang tertera pada kemasan obat atau sesuai anjuran dokter.

Gatal dan bengkak akibat gigitan serangga mungkin akan membaik dalam waktu 2–5 hari. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan area yang terkena sengatan untuk mencegah infeksi.

Bila sengatan serangga berbahaya menyebabkan reaksi alergi parah, seperti sesak napas mengi, jantung berdebar-debar, kesulitan menelan, dan merasa seperti akan pingsan, segera datangi IGD terdekat. Kondisi tersebut termasuk kegawatdaruratan dan memerlukan pertolongan segera dari dokter. Penanganan akan diberikan oleh dokter, termasuk resusitasi jantung paru (RJP) jika diperlukan.

Jika reaksi alergi akibat sengatan serangga berbahaya makin parah, tidak membaik setelah beberapa hari, atau terjadi pada daerah mulut, leher, maupun sekitar mata, sebaiknya periksakan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan penanganan.