Cara tes kehamilan tradisional masih sering menjadi pilihan sebagian wanita untuk mendeteksi kehamilan. Selain mudah dilakukan di rumah, cara ini biasanya diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga. Namun, penting untuk memahami seberapa akurat cara tersebut dan apa saja dampaknya.

Wanita biasanya melakukan tes kehamilan ketika sedang menjalani program hamil, setelah melakukan hubungan seksual tanpa kondom, atau mengalami tanda-tanda awal kehamilan, seperti telat haid, mual, muntah, kram perut, kelelahan, dan keluarnya bercak darah dari vagina.

Cara Tes Kehamilan Tradisional, Akuratkah? - Alodokter

Di Indonesia, berbagai cara tes kehamilan tradisional masih banyak dipraktikkan, Bun, terutama di daerah yang akses layanan kesehatannya terbatas. Namun, perlu diketahui terlebih dahulu apakah cara tersebut bisa memberikan hasil yang akurat atau tidak.

Berbagai Cara Tes Kehamilan Tradisional

Berikut ini adalah beberapa cara tes kehamilan tradisional yang kerap dilakukan oleh sebagian wanita, beserta penjelasannya:

1. Tes kehamilan dengan garam

Cara ini dilakukan dengan mencampur urine pagi hari dengan beberapa sendok garam dalam sebuah wadah. Apabila campuran tersebut membentuk buih atau endapan putih, diyakini sebagai penanda kehamilan. Namun, hasil yang didapat bisa sangat subjektif dan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan reaksi garam yang dicampur dengan hormon kehamilan.

2. Tes kehamilan dengan pasta gigi

Cara tes kehamilan tradisional yang masih sering dilakukan adalah dengan pasta gigi. Sama seperti dengan menggunakan garan, pasta gigi putih dicampur dengan urine pagi hari. Apabila terjadi perubahan warna atau muncul busa, diyakini adalah tanda positif kehamilan. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan hubungan antara reaksi kimia pasta gigi dengan hormon kehamilan.

3. Tes kehamilan dengan sabun

Cara ini dilakukan dengan mencampur urine pagi hari dengan sabun batangan yang telah direndam air. Apabila muncul busa atau gelembung berlebih, hasil tes akan dianggap positif. Padahal, buih atau busa bisa terbentuk karena reaksi antara sabun dan cairan lain, bukan hanya urine ibu hamil.

Selain melakukan cara tes kehamilan tradisional di atas, banyak juga wanita yang menganggap berbagai perubahan tubuh, seperti nyeri payudara, mual, atau telat haid pasti menandakan kehamilan. Padahal, perubahan tubuh tersebut bisa saja disebabkan oleh naik turunnya hormon sebelum menstruasi atau kondisi kesehatan lainnya.

Mengetahui Kebenaran Cara Tes Kehamilan Tradisional

Meski praktis dan bisa dilakukan di rumah, tes kehamilan tradisional memang belum terbukti secara medis untuk mendeteksi kehamilan dengan akurat. Soalnya, cara-cara tersebut tidak dirancang untuk mendeteksi adanya hormon hCG, yaitu hormon yang diproduksi tubuh saat terjadi kehamilan. 

Sebaliknya, hasil dari tes tradisional lebih banyak dipengaruhi oleh hal-hal di luar kehamilan, seperti kandungan urine, suhu, jenis bahan yang digunakan, serta cara dan kebersihan alat yang digunakan.

Akibatnya, hasil tes kehamilan tradisional bisa tidak konsisten, bahkan salah. Misalnya, seorang wanita bisa mendapatkan hasil positif palsu bila ada reaksi kimia tertentu yang sebenarnya tidak berhubungan dengan kehamilan. 

Sebaliknya, hasil negatif palsu juga bisa muncul, sehingga Bumil berisiko terlambat menyadari kehamilan dan melewatkan asupan nutrisi atau pemeriksaan penting sejak dini. Kekeliruan ini bisa menimbulkan kecemasan, harapan yang tidak sesuai kenyataan, atau membuat wanita ragu kapan harus memulai kontrol kehamilan. 

Jadi, daripada mengandalkan cara tradisional yang belum terbukti secara ilmiah, sebaiknya lakukan tes kehamilan dengan cara yang sudah diakui secara medis, seperti menggunakan test pack. Cara ini bisa memberikan hasil yang jauh lebih akurat dan membuatmu lebih tenang dalam mengambil langkah berikutnya.

Cara Tes Kehamilan yang Akurat

Untuk mendapatkan hasil tes kehamilan yang pasti, berikut  ini adalah cara-cara yang sudah terbukti secara medis bisa mendeteksi kehamilan:

  • Test pack, untuk mendeteksi hormon hCG dalam urine, sejak hari pertama haid terakhir (HPHT)
  • Tes darah, untuk mendeteksi hormon hCG lebih sensitif dan akurat menggunakan sampel darah
  • Pemeriksaan USG, untuk memastikan kehamilan sekaligus memantau kondisi janin dan rahim melalui monitor khusus

Cara tes kehamilan tradisional memang masih sering dilakukan di Indonesia. Namun, seperti yang telah dijelaskan, belum ada bukti atau penelitian yang menunjukkan hasilnya akurat. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah tes kehamilan yang sudah terbukti akurat secara medis.

Selain meningkatkan keakuratan hasil, tes kehamilan yang memberikan hasil dengan tepat juga bisa membuat Bumil segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Namun, apabila masih ragu dengan hasil tes kehamilan, terutama test pack, yang bisa dilakukan mandiri, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi melalui chat online bersama dokter.