Vaksin Meningitis

Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis adalah vaksin untuk mencegah penyakit meningitis yang disebabkan infeksi bakteri. Meningitis, yang sering disebut juga radang selaput otak, dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, mulai dari bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Namun, meningitis akibat infeksi bakteri bisa menimbulkan gejala yang berat dan berakibat fatal, sehingga sangat perlu untuk dicegah.

Vaksin meningitis dianjurkan bagi orang yang berisiko tinggi terkena meningitis, misalnya orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Vaksin ini bahkan sudah menjadi syarat bagi jamaah haji maupun umrah, serta dianjurkan bagi orang yang hendak bepergian ke daerah dengan kasus meningitis yang tinggi.  


Q&A

Berapa Biaya untuk Mendapatkan Vaksin Meningitis?

Biaya untuk memperoleh vaksin meningitis tergantung pada rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin ini. Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya pemberian vaksin meningitis umumnya dimulai dari Rp300.000 hingga lebih dari Rp500.000 

Namun, untuk mengantisipasi diperlukannya pemeriksaan tertentu dan biaya tambahan yang tidak terduga, Anda sebaiknya menyediakan dana lebih sekitar 20–30% dari biaya yang diperkirakan.


Apa Itu Vaksin Meningitis?

Vaksin meningitis adalah vaksin untuk mencegah infeksi bakteri pada selaput otak dan selaput saraf tulang belakang yang berbahaya dan bisa berakibat fatal. 

Vaksin meningitis tidak mengandung bakteri hidup, melainkan hanya bagian tertentu dari bakteri penyebab meningitis yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk dapat mengenali kuman ini. Dengan begitu, tubuh bisa segera melawan ketika ada paparan bakteri penyebab meningitis. 

Indonesia memiliki vaksin meningitis MenACWY atau vaksin meningitis quadrivalent, yang dapat memberikan kekebalan terhadap 4 jenis bakteri Meningococcal penyebab meningitis.


Apa Tujuan Diberikannya Vaksin Meningitis?

Vaksin meningitis diberikan untuk mencegah meningitis, yang dapat menimbulkan komplikasi serius dan bahkan bisa mengancam nyawa, terutama pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini, misalnya karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Vaksin meningitis juga diberikan kepada orang yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Vaksinasi ini dilakukan untuk melindungi para jemaah dari infeksi bakteri penyebab meningitis, serta menjadi syarat perjalanan yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi Arabia dan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.


Kondisi Apa Saja yang Memerlukan Vaksin Meningitis?

Vaksin meningitis sudah bisa diberikan mulai usia 11–12 tahun, dengan dosis lanjutan pada usia 16 tahun. Terkadang, vaksin ini bisa diberikan lebih dini jika anak memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan berisiko lebih tinggi untuk tertular infeksi ini. 

Pemberian vaksin meningitis juga disarankan kepada orang yang:

  • Berencana menjalani ibadah haji atau umrah
  • Melakukan perjalanan atau tinggal di negara endemik meningitis
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena mengalami malnutrisi, menjalani kemoterapi, atau menderita HIV/AIDS
  • Memiliki gangguan pada limpa atau pernah menjalani operasi pengangkatan limpa
  • Bekerja sebagai tenaga kesehatan yang berisiko terpapar bakteri penyebab meningitis, misalnya dokter, perawat, dan petugas laboratorium

Apa yang Harus Dipersiapkan sebelum Mendapatkan Vaksin Meningitis?

Tidak ada persiapan khusus untuk mendapatkan vaksin meningitis. Namun, untuk memudahkan proses penyuntikan, kenakanlah baju berlengan pendek atau yang bagian lengannya mudah digulung. Vaksin meningitis disuntikkan di lengan bagian atas.


Bagaimana Vaksin Meningitis Diberikan?

Vaksin meningitis diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Vaksin meningitis diberikan melalui suntikan ke kulit (subkutan) atau suntikan ke dalam otot (intramuskular) di lengan bagian atas. 

Untuk jamaah haji atau umrah, pemberian vaksin meningitis dilakukan paling lambat 14 hari atau 2–3 minggu sebelum keberangkatan. 

Vaksinasi meningitis akan diberikan sebanyak 0,5 ml dalam sekali suntik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dilakukan dokter atau petugas kesehatan dalam memberikan vaksinasi meningitis:

  • Membersihkan area yang akan disuntik dengan kapas beralkohol
  • Menarik sedikit kulit di sekitar area suntikan, kemudian menyuntikkan vaksin meningitis
  • Menekan area suntikan dengan kain kasa beralkohol ketika jarum suntik dilepas, untuk mencegah perdarahan

Apa yang Terjadi setelah Pemberian Vaksin Meningitis?

Setelah memberikan vaksin meningitis, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat terlebih dahulu selama 15–30 menit. Dokter akan memantau kondisi pasien dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya efek samping.

Perlu diingat bahwa meski vaksin meningitis mampu menurunkan risiko seseorang untuk terserang meningitis, bukan berarti orang yang sudah divaksin akan sepenuhnya kebal terhadap penyakit ini. 

Oleh karena itu, penting untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum makan, mengenakan masker ketika merawat, tinggal serumah, atau berdekatan dengan penderita meningitis, serta tidak berbagi penggunaan sikat gigi dan peralatan makan dengan orang lain, terutama di daerah atau negara dengan jumlah kasus meningitis yang tinggi.


Apa Saja Efek Samping Vaksin Meningitis?

Efek samping vaksin meningitis dapat muncul pada sebagian orang dan keluhannya bisa berbeda-beda. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

  • Nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan
  • Demam
  • Mual dan muntah 
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi

Vaksin meningitis juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius. Namun, hal ini jarang sekali terjadi. Efek samping tersebut berupa:

  • Demam tinggi
  • Tangan atau kaki terasa lemah
  • Sulit bernapas dan menelan
  • Sangat pusing sampai merasa seperti akan pingsan