Aktivitas di luar rumah memang membuat Anda rentan terpapar berbagai jenis kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit. Namun, Anda juga perlu menyadari risiko penularan penyakit dari benda-benda di dalam rumah. kebersihan benda-benda dalam rumah sangatlah penting.

Tak hanya di luar rumah, bagian dalam rumah pun bisa terpapar berbagai bakteri dan virus penyebab penyakit. Terutama beberapa benda yang memang diketahui sering menjadi sarang bakteri dan virus penyebab penyakit.

Cegah Penyebaran Penyakit dari Dalam Rumah - Alodokter

Menurut penelitian, beberapa jenis bakteri berbahaya, seperti bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella, dan E. coli, dapat ditemukan di permukaan benda-benda yang ada di dalam rumah. Bahkan diketahui ada lebih dari 340 jenis bakteri tersebar di dalam rumah.

Penting untuk diingat bahwa bakteri dan virus bisa menyebar dari manusia ke manusia, juga dari manusia ke permukaan sebuah benda.

Benda dan Area Tempat Bakteri dan Virus Berkembang

Berikut ini adalah beberapa area dan benda di dalam rumah yang diketahui sering menjadi tempat bakteri dan virus bersarang:

1. Gagang pintu

Gagang pintu rumah, pintu dapur, pintu kamar mandi, pintu kulkas, pegangan microwave, meja dapur, bahkan saklar lampu pun merupakan benda-benda yang paling banyak bakterinya. Oleh karena itu, permukaan benda ini penting untuk rutin dibersihkan.

Anda bisa menggunakan produk disinfectant wipes atau lap disinfektan yang banyak dijual di pasaran. Lap disinfektan ini juga diketahui bisa menghilangkan virus SARS-COV-2 penyebab penyakit COVID-19. Untuk cara yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan semprotan disinfektan yang mudah didapatkan di pasaran.

Sewaktu membersihkan gagang pintu atau perabot, sebisa mungkin jangan menggunakan satu lap disinfektan untuk mengelap semua benda-benda tersebut, ya!

2. Remote TV

Setelah lelah beraktivitas seharian di luar rumah, rasanya sangat pas bersantai menonton TV ditemani camilan kesukaan. Namun, sebelum menyalakan TV, ada baiknya Anda membersihkan remote TV terlebih dulu.

Remote TV juga merupakan salah satu benda yang paling banyak dihinggapi bakteri dan virus. Ditambah lagi, remote TV yang kebanyakan terbuat dari plastik membuat virus dan bakteri bertahan lebih lama di permukaannya, yaitu sekitar 72 jam. Bahkan virus Corona varian Omicron dapat bertahan selama 193 jam di permukaan plastik.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk membersihkan remote TV atau AC dengan lap yang telah dibasahi dengan cairan antiseptik maupun lap disinfektan, ya.

3. Karpet

Karpet atau tikar di rumah Anda mungkin bisa menjadi salah satu tempat virus dan bakteri bersembunyi. Virus atau bakteri tersebut bisa saja jatuh bersamaan dengan droplet yang keluar dari mulut atau hidung orang yang bersin atau batuk di dekat karpet tersebut.

Namun, jangan khawatir karena ada langkah perawatan karpet yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan bakteri atau virus. Caranya adalah dengan cara rutin menjemur karpet atau tikar dan menggunakan semprotan disinfektan.

Penggunaan air purifier atau pembersih udara juga dapat membantu membersihkan udara yang tercemar droplet dari orang yang mungkin sudah terinfeksi virus atau bakteri penyebab penyakit.

4. Tempat cuci piring

Menurut penelitian, area dapur, terutama tempat cuci piring, merupakan salah satu tempat yang banyak kontaminasi virus dan bakterinya. Sebab, di sanalah tempat pengolahan berbagai macam bahan makanan mentah dari luar rumah, seperti daging-dagingan mentah.

Di tempat cuci piring kerap disimpan sponge untuk cuci piring. Nah, menurut penelitian, sponge cuci piring merupakan tempat di mana bakteri Salmonella dan E. coli berada.

Jadi, usahakan agar Anda rutin membersihkan area cuci piring dengan disinfektan dan mengganti sponge cuci piring Anda.

5. Gorden

Gorden atau tirai, baik untuk jendela maupun kamar mandi, juga termasuk tempat bakteri bersarang. Hal ini karena banyak debu yang masuk ke dalam rumah melalui jendela dan kemudian melekat pada gorden jendela, juga cipratan kotoran dari air yang menempel di tirai kamar mandi.

Penelitian mengungkapkan bahwa bakteri yang ada pada tirai kamar mandi lebih banyak daripada benda-benda lainnya di dalam kamar mandi. Meski bakteri tersebut bukanlah bakteri-bakteri berbahaya, Anda harus tetap rutin membersihkannya.

Untuk gorden berbahan kain, Anda bisa mencucinya secara berkala dengan cairan antiseptik, atau untuk lebih mudahnya bisa , sedangkan yang berbahan plastik bisa dibersihkan dengan lap antiseptik.

6. Sofa

Sofa merupakan tempat yang paling sering disinggahi, baik oleh tamu atau anggota keluarga sendiri. Hal ini menjadikan sofa sebagai tempat singgahnya banyak virus dan bakteri.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya rutin membersihkan sofa dengan penyedot debu atau vacuum cleaner, kemudian menyemprotkan cairan disinfektan ke permukaan sofa.

Selain beberapa lokasi dan benda dalam rumah yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa barang pribadi yang sering terpapar bakteri dan virus, antara lain:

  • Telepon genggam
  • Kunci
  • Dompet dan uang
  • Jam tangan dan perhiasan

Cara Memilih Produk Disinfektan untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Untuk membersihkan barang-barang rumah tangga dari bakteri dan virus, Anda bisa menggunakan semprotan disinfektan maupun cairan disinfektan. Sebisa mungkin pastikan disinfektan tersebut mengandung ethanol 60% atau chloroxylenol 4,8%.

Ethanol merupakan bahan kimia aktif yang diketahui dapat membunuh berbagai jenis bakteri dan virus berbahaya, seperti E. coli, Salmonella, dan virus penyebab penyakit influenza, bahkan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Meski penggunaan produk disinfektan bisa membantu Anda terbebas dari bakteri dan virus, tetap saja Anda tak boleh lengah, terlebih di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghidari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau keluarga mengalami gejala infeksi bakteri atau virus, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, atau muncul ruam merah pada permukaan kulit.