Kebersihan rumah tidak terjaga dan banyak wadah yang tergenang air? Hati-hati jadi sarang nyamuk, Bun. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko Si Kecil tergigit nyamuk. Bukan hanya terasa sakit dan gatal, gigitan nyamuk juga bisa menularkan penyakit yang dapat membahayakan anak, lho.

Nyamuk bertahan hidup dengan mengisap darah manusia atau hewan. Saat mengisap atau mengigit, nyamuk menyuntikkan air liur yang dapat memicu rasa gatal dan bentol-bentol di kulit. Namun, tak hanya itu, melalui gigitannya tersebut, nyamuk juga bisa menularkan virus, kuman, atau parasit penyebab penyakit.

Di Rumah Banyak Nyamuk? Ini Penyakit yang Bisa Mengintai Anak - Alodokter

Penyakit yang Dapat Disebabkan oleh Gigitan Nyamuk

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk:

1. Demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue yang masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Saat terinfeksi virus Dengue, Si Kecil bisa mengalami beberapa keluhan dan gejala, seperti:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala berat
  • Nyeri pada bagian belakang mata
  • Ruam kulit berupa bintik-bintik merah
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri sendi dan otot yang cukup parah

Penyakit ini tidak boleh dianggap sepele dan memerlukan pemantauan dokter. Tanpa perawatan yang tepat, DBD dapat berakibat fatal.

2. Malaria

Penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ini biasanya disebarkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Saat terinfeksi parasit ini, Si Kecil bisa mengalami gejala-gejala, seperti demam, menggigil, berkeringat, dan sakit kepala. Bahkan, sebagian anak bisa mengalami anemia berat dan gangguan pernapasan.

Biasanya, gejala dan keluhan penyakit malaria akan muncul 10–15 hari setelah tergigit nyamuk. Penyakit malaria memerlukan penanganan segera, karena bisa membahayakan nyawa Si Kecil.

3. Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit akibat infeksi virus chikungunya yang menular lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini ditandai dengan demam dan nyeri sendi mendadak yang bisa membuat anak sulit bergerak.

Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Namun, pada beberapa kasus, nyeri sendi bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

4. Virus Zika

Sama seperti penyakit chikungunya dan demam berdarah, virus zika juga dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Saat terinfeksi virus ini, anak dapat mengalami gejala berupa ruam kulit, gatal di seluruh tubuh, sakit kepala, demam tinggi, nyeri sendi dan otot, mata merah atau konjungtivitis, nyeri di bagian belakang mata, serta kemungkinan terjadi pembengkakan di persendian tangan atau kaki.

Sementara, jika infeksi virus zika terjadi pada ibu hamil, maka ini berisiko menyebabkan kelainan kongenital atau cacat janin.

Pencegahan Gigitan Nyamuk

Agar Si Kecil terhindar dari penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk, ada beberapa langkah pencegahan yang Bunda perlu lakukan, yaitu:

  • Pasang kelambu di kasur Si Kecil untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Gunakan losion antinyamuk yang aman dan dibuat dengan formulasi khusus untuk anak-anak.
  • Sebisa mungkin kenakan pakaian yang nyaman dan yang bisa menutupi seluruh tubuh Si Kecil saat Bunda akan mengajaknya ke luar rumah.

Selain itu, selalu jaga kebersihan rumah. Singkirkan wadah atau tempat yang bisa menampung genangan air agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Jika Si Kecil mengalami keluhan atau gejala yang telah dijelaskan di atas, segera bawa ia ke dokter agar bisa diperiksa dan diberikan penanganan yang tepat.