Diare karena alergi makanan bisa menyebabkan perut tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala bisa mereda dan Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Alergi makanan adalah kondisi ketika sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap kandungan tertentu pada makanan, seperti susu, kacang, telur, atau makanan laut. Bagi sebagian orang, reaksi alergi tidak hanya menimbulkan ruam atau gatal di kulit, tetapi juga gangguan pencernaan, seperti diare.

Diare karena Alergi Makanan, Ketahui Gejala dan Cara Penanganannya - Alodokter

Cara mengatasi diare karena alergi makanan penting untuk diketahui karena penanganannya memiliki perbedaan sama dengan diare akibat infeksi. Jika cara penanganannya tepat, risiko komplikasi serius bisa dihindari.

Ciri-Ciri Diare karena Alergi Makanan

Diare karena alergi makanan memiliki beberapa tanda khas yang membedakannya dari diare akibat infeksi saluran cerna. Berikut ciri-ciri yang perlu Anda perhatikan:

  • Diare terjadi beberapa menit atau setelah konsumsi makanan tertentu
  • Disertai gejala alergi lain, seperti gatal-gatal, bentol di kulit, bibir atau kelopak mata membengkak, atau mata berair
  • Disertai keluhan pada pencernaan lain, seperti kram perut, mual, atau muntah
  • Tidak disertai demam
  • Frekuensi buang air besar (BAB) dapat bervariasi, bisa terjadi beberapa kali atau lebih sering dalam sehari, tergantung tingkat reaksi alergi yang dialami

Cara Mengatasi Diare karena Alergi Makanan

Cara mengatasi diare karena alergi makanan penting untuk diketahui, terutama karena kondisi ini lebih rentan dialami oleh anak-anak atau orang yang memiliki riwayat alergi.

Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah dehidrasi, mencegah gejala tidak semakin parah atau berulang di kemudian hari, serta mengurangi risiko komplikasi, seperti gangguan keseimbangan elektrolit, kekurangan nutrisi, hingga syok anafilaksis.

Berikut cara mengatasi diare karena alergi makanan yang bisa diterapkan:

1. Hentikan konsumsi makanan pemicu alergi

Begitu muncul gejala, identifikasi dan hentikan konsumsi makanan atau minuman yang diduga menjadi penyebab alergi. Semakin cepat makanan pemicu alergi dihentikan, semakin kecil kemungkinan gejala bertambah parah.

2. Minum air putih

Diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum air putih, oralit, atau cairan elektrolit. Ini sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama pada anak-anak.

3. Kompres dingin pada bagian yang gatal atau bengkak

Bila terdapat gejala seperti ruam, gatal, atau bengkak, kompres area tersebut dengan kain bersih yang dibasahi air dingin untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman.

4. Konsumsi makanan lunak dan rendah serat setelah diare mereda

Setelah kondisi pencernaan mulai membaik, Anda dapat mulai menambahkan makanan bertekstur lunak dan rendah serat, seperti nasi atau ayam, asalkan bahan tersebut tidak menimbulkan alergi pada Anda.

Hindari makanan telur, roti, atau biskuit bila pernah menimbulkan reaksi alergi. Lakukan penambahan makanan secara bertahap sambil memantau reaksi tubuh.

Itulah gejala dan cara menangani diare akibat alergi makanan. Selain menerapkan langkah-langkah di atas, Anda juga bisa mengonsumsi obat alergi sesuai resep dokter untuk meredakan gejala yang muncul.

Untuk mencegah alergi makanan, pastikan untuk selalu menghindari makanan pemicu alergi dan membaca label bahan makanan sebelum mengonsumsi produk kemasan. 

Anda juga bisa menulis daftar makanan atau bahan makanan yang diduga menjadi penyebab. Dengan begitu, makanan ini dapat dihindari di kemudian hari untuk mencegah reaksi berulang.

Jika Anda mengalami diare karena alergi makanan, konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab alergi, memberikan penanganan yang sesuai, serta merekomendasikan pola makan yang aman agar reaksi alergi tidak kembali terjadi.