Diet gula adalah pola makan yang bertujuan untuk membatasi asupan gula tambahan guna menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Meskipun memiliki banyak manfaat, diet ini tetap perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu keseimbangan nutrisi dan fungsi metabolisme tubuh.

Diet gula bukan berarti tubuh sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula. Gula tetap dibutuhkan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Namun, pola makan ini menekankan pembatasan asupan gula tambahan, terutama yang tersembunyi dalam makanan dan minuman kemasan.

Diet Gula dan Manfaatnya untuk Kesehatan - Alodokter

Memahami prinsip diet gula yang benar penting agar Anda bisa menjalani pola makan ini dengan aman, sekaligus tetap mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan setiap hari.

Manfaat Diet Gula untuk Kesehatan

Menjalani diet gula secara konsisten memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari pola makan ini:

1. Menurunkan atau menjaga berat badan

Konsumsi makanan dan minuman manis berlebih sering kali membuat asupan kalori meningkat tanpa disadari. Dengan diet gula, tubuh lebih mudah mencapai keseimbangan kalori sehingga berat badan dapat terjaga atau menurun secara bertahap.

2. Meningkatkan energi dan konsentrasi

Stabilnya kadar gula darah membantu mencegah rasa lemas yang sering muncul setelah mengonsumsi gula berlebihan. Hal ini juga membuat otak lebih fokus dan produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Dengan membatasi asupan gula, kadar gula darah menjadi lebih stabil dan kerja insulin dapat berlangsung lebih optimal. Kondisi ini membantu mencegah resistensi insulin yang menjadi salah satu pemicu utama diabetes tipe 2.

4. Melindungi kesehatan gigi

Gula merupakan salah satu penyebab utama kerusakan gigi yang dapat menimbulkan gigi berlubang, terutama pada anak-anak. Dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, enamel gigi tetap kuat dan sehat lebih lama.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung

Asupan gula berlebih dapat meningkatkan kadar trigliserida dan tekanan darah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memperbesar risiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.

Tips Memulai dan Menjalani Diet Gula

Penting untuk memahami bahwa gula tidak selalu muncul dengan nama “gula” di label makanan atau minuman. Dalam kemasan, gula bisa tercantum dengan berbagai istilah, seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS), madu, molase, atau sirup malt.

Ada juga pemanis buatan gula sintetis yang sering digunakan sebagai pengganti gula alami, seperti aspartam, sakarin, dan sukralosa. Selain itu, pemanis alami seperti stevia, yang berasal dari ekstrak daun Stevia rebaudiana, juga banyak digunakan karena rasanya manis.

Nah, menurut WHO, batas kadar gula yang diperbolehkan ketika menjalani diet ini adalah tidak lebih dari 5 sendok teh atau sekitar 20–25 gram per hari.

Agar diet gula berjalan efektif dan tetap nyaman dijalani, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Periksa label makanan dan minuman untuk mengetahui jumlah gula tambahan dalam produk kemasan.
  • Hindari memilih produk yang mengandung pemanis buatan.
  • Kurangi konsumsi minuman kemasan. Pilih air putih, infused water, atau teh tanpa gula sebagai alternatif.
  • Gunakan rempah, seperti kayu manis atau vanili, untuk menambah rasa tanpa harus menambahkan gula tambahan.
  • Batasi penggunaan gula pasir atau gula merah dalam masakan dan minuman.
  • Ganti camilan manis dengan buah segar.
  • Makan secara teratur untuk membantu menekan keinginan mengonsumsi makanan manis.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Diet Gula

Diet gula memang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, jika dilakukan secara ekstrem atau tidak disesuaikan dengan kondisi tubuh, pola makan ini justru bisa menimbulkan efek samping. Tubuh dapat menjadi mudah lelah, lemas, pusing, atau bahkan mengalami gangguan konsentrasi karena kekurangan sumber energi dari gula.

Selain itu, pembatasan gula yang terlalu ketat tanpa pengaturan nutrisi seimbang juga bisa menyebabkan kekurangan karbohidrat, sehingga memengaruhi fungsi otak dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Sebelum memulai diet gula, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau sedang hamil dan menyusui. Dengan begitu, Anda bisa menjalani diet gula yang aman, seimbang, dan sesuai kebutuhan tubuh Anda.

Supaya lebih mudah, Anda bisa konsultasi dengan dokter atau ahli gizi melalui Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER. Layanan ini praktis, cepat, dan bisa diakses kapan saja saat Anda membutuhkan saran medis yang terpercaya.