Diffuse axonal injury (DAI) adalah kerusakan saraf-saraf otak yang luas dan dalam akibat cedera kepala. Diffuse axonal injury sering kali menyebabkan penderitanya mengalami koma.
Otak terdiri dari serabut-serabut saraf (akson) dalam jumlah yang sangat banyak. Akson berfungsi untuk menerima rangsangan, mengirimkan sinyal untuk kontraksi otot, serta mentransfer sinyal dari saraf yang satu ke saraf lain.
Pada DAI, akson mengalami kerusakan akibat cedera otak parah. Kerusakan akson bisa menyebabkan koneksi antar sel saraf otak terputus sehingga fungsinya menjadi terganggu.
DAI merupakan salah satu jenis cedera kepala tertutup, yaitu ketika cedera otak timbul tanpa disertai kerusakan pada tulang tengkorak.
Penyebab Diffuse Axonal Injury
Seperti yang telah disebutkan, diffuse axonal injury terjadi ketika otak terguncang sangat keras di dalam tengkorak akibat cedera. Guncangan pada otak mengakibatkan akson terkoyak, terpelintir, terkena gumpalan darah, atau tertekan, sehingga mengalami kerusakan.
Beberapa kejadian yang dapat menyebabkan DAI adalah:
- Kecelakaan lalu lintas
- Terjatuh
- Kecelakaan saat berolahraga
- Kekerasan fisik atau penganiayaan
- Guncangan berlebihan pada bayi (shaken baby syndrome)
Gejala Diffuse Axonal Injury
Gejala utama diffuse axonal injury adalah penurunan kesadaran hingga koma. Penurunan kesadaran biasanya berlangsung lebih dari 6 jam setelah penderita mengalami cedera.
Jika DAI tergolong ringan, penderita bisa tetap sadar tetapi menunjukkan gejala kerusakan otak di bawah ini:
- Linglung
- Pusing
- Mual dan muntah
- Lemas
- Mudah mengantuk
- Linglung
- Lumpuh
- Detak jantung tidak beraturan
- Napas cepat
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan tubuh
Jika berat, penderita diffuse axonal injury bisa tidak sadar dari koma.
Kapan harus ke dokter
Semua jenis cedera kepala harus diperiksakan ke dokter. Pertolongan di IGD perlu segera diberikan pada orang yang mengalami kecelakaan, terbentur, atau terkena pukulan keras di kepala, terlebih jika mengalami pingsan.
Jika Anda melihat orang yang mengalami cedera kepala, berikan ia pertolongan pertama sambil menunggu pertolongan medis datang. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Jangan mengubah posisi penderita, misalnya menggerakkan kepala atau lehernya.
- Jika terdapat perdarahan, hentikan perdarahan dengan menekan area perdarahan menggunakan kain bersih atau kain kasa. Namun, jangan lakukan.penekanan jika perdarahan terjadi di kepala atau wajah.
- Lakukan CPR jika penderita tidak bernapas atau denyut nadinya tidak teraba.
Diagnosis Diffuse Axonal Injury
Dokter akan segera memeriksa tingkat kesadaran pasien, serta memeriksa tanda-tanda vital pasien. Jika pasien tidak stabil, dokter akan memberikan tindakan darurat dengan cara berikut:
- Memasang alat bantu pernapasan dan ventilator
- Memasang infus dan kateter urine
- Merawat pasien di ruang ICU
Setelah kondisi pasien lebih stabil, dokter akan menanyakan bagaimana cedera terjadi. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk menilai pupil kedua mata, saraf, dan anggota gerak tubuh.
Untuk membantu menegakkan diagnosis diffuse axonal injury, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan atau MRI pada kepala.
Pengobatan Diffuse Axonal Injury
Tidak ada metode yang dapat mengatasi diffuse axonal injury. Hal ini karena DAI berkaitan dengan kerusakan pada saraf otak yang sangat sulit untuk diperbaiki.
Meski demikian, dokter akan melakukan tindakan untuk meredakan pembengkakan otak dan menghindari komplikasi yang mungkin terjadi selama pasien koma. Obat yang dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakan otak adalah kortikosteroid. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat penstabil tekanan darah.
Setelah pasien tersadar dari koma dan kondisinya membaik, dokter akan menyarankan beberapa terapi. Tujuannya adalah agar pasien bisa kembali beraktivitas semaksimal mungkin.
Terapi yang dimaksud di atas meliputi:
- Terapi fisik (fisioterapi)
- Terapi bicara
- Terapi okupasi
- Terapi kognitif
- Konseling dengan psikolog
Komplikasi Diffuse Axonal Injury
Komplikasi yang dapat muncul akibat diffuse axonal injury tergantung pada seberapa luas cedera yang dialami penderita. Beberapa komplikasi tersebut adalah:
- Kerusakan otak permanen
- Lumpuh
- Gangguan fungsi indra, seperti buta atau gangguan pendengaran
- Gangguan ingatan dan belajar
- Gangguan bicara
- Perubahan kepribadian, emosi, dan perilaku
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Penderita yang mengalami DAI parah juga bisa mengalami koma jangka panjang, bahkan mengalami kematian.
Pencegahan Diffuse Axonal Injury
Diffuse axonal injury umumnya terjadi akibat cedera yang secara tiba-tiba atau tidak terduga sehingga sulit dicegah. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi risiko terjadinya cedera, seperti:
- Gunakan sabuk pengaman atau helm selagi berkendara.
- Gunakan alat pelindung diri saat bekerja atau berolahraga.
- Jangan berkendara setelah mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan yang dapat menimbulkan kantuk.
- Pastikan rumah selalu aman bagi anak-anak, yaitu dengan memasang teralis pada jendela dan balkon.
- Pasang pegangan di kamar mandi dan rumah untuk menghindari risiko terjatuh jika hidup bersama lansia.
- Pastikan agar selalu waspada ketika berjalan dan berkendara.