Ethinylestradiol adalah hormon estrogen sintetis yang digunakan untuk mengatur kadar hormon reproduksi wanita. Ethinylestradiol juga digunakan dalam penanganan gangguan menstruasi, gejala menopause, dan menangani beberapa kondisi akibat kekurangan hormon estrogen, seperti jerawat hormonal.
Ethinylestradiol bekerja dengan cara menggantikan atau menyeimbangkan kadar hormon estrogen alami dalam tubuh. Dengan mekanisme ini, ethinylestradiol dapat mencegah pelepasan sel telur (ovulasi), menstabilkan siklus haid, dan meredakan gejala akibat kekurangan hormon estrogen, seperti nyeri haid, hot flashes, atau perubahan suasana hati.

Obat ini umumnya dikombinasikan dengan hormon progestin dalam bentuk pil kontrasepsi oral. Namun, etinilestradiol juga bisa ditemukan dalam bentuk obat tunggal untuk terapi hormon pada kondisi medis tertentu.
Merek dagang ethinylestradiol: Andalan Pil KB, Cyclogynon, Diane-35, Elsza, Marvelon, Mercilon, Mikrodiol, Microgynon, Neynna, Pilkab, Planotab, Sydnaginon, Synfonia, Trinardial, Yasmin, Yaz
Apa Itu Ethinylestradiol
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Hormon estrogen sintetis |
| Manfaat | Mencegah kehamilan, mengatasi gangguan menstruasi, menangani gejala menopause, dan terapi pengganti estrogen. |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa |
| Ethinylestradiol untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. |
| Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
| Ethinylestradiol untuk ibu menyusui | Ethinylestradiol dapat menurunkan produksi ASI dan mengubah kandungan hormon dalam air susu, sehingga bisa memengaruhi pertumbuhan bayi. Konsultasikan bersama dokter terkait pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet atau pil |
Peringatan sebelum Menggunakan Ethinylestradiol
Ethinylestradiol hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan ethinylestradiol:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Ethinylestradiol tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kanker payudara, penyakit hati, penyakit jantung, porfiria, gangguan pembekuan darah, stroke, serangan jantung, atau perdarahan dari vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan ethinylestradiol jika Anda sedang menyusui, hamil, atau berencana untuk hamil.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi ethinylestradiol.
Dosis dan Aturan Pakai Ethinylestradiol
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan ethinylestradiol berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Sebagai kontrasepsi oral
- Dewasa dan anak perempuan usia reproduktif: 20–35 mcg, dikombinasikan dengan progestin (misalnya levonorgestrel, norethisterone, atau drospirenone), diminum 1 tablet per hari selama 21 hari berturut-turut, diikuti 7 hari tanpa tablet atau dengan tablet plasebo.
Tujuan: Mengatasi gangguan siklus menstruasi akibat ketidakseimbangan hormon
- Dewasa: 20–50 mcg per hari selama 20 hari, dimulai pada hari ke-5 siklus menstruasi. Dosis dan lama terapi dapat disesuaikan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien.
Tujuan: Sebagai terapi pengganti hormon (menopause)
- Dewasa: 10–50 mcg per hari, biasanya dikombinasikan dengan progestin. Pemberian dilakukan dalam siklus 21 hari pengobatan diikuti 7 hari tanpa obat.
Cara Menggunakan Ethinylestradiol dengan Benar
Gunakan ethinylestradiol sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikuti panduan menggunakan ethinylestradiol berikut ini:
- Konsumsilah ethinylestradiol sebelum atau sesudah makan.
- Jika Anda lupa mengonsumsi ethinylestradiol, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, kecuali atas anjuran dari dokter.
- Simpan ethinylestradiol di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Ethinylestradiol dengan Obat Lain
Ethinylestradiol dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat-obatan tertentu. Interaksi obat yang dapat terjadi berupa:
- Penurunan efektivitas kontrasepsi jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, atau carbamazepine
- Peningkatan risiko terjadinya pembekuan darah jika digunakan bersama obat antikoagulan atau kortikosteroid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama fluconazole atau erythromycin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan ethinylestradiol bersama obat, suplemen, makanan, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Ethinylestradiol
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi ethinylestradiol:
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri payudara
- Perubahan suasana hati
- Perubahan siklus menstruasi (menstruasi tidak teratur atau bercak di luar jadwal)
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Nyeri dada atau sesak napas
- Nyeri dan bengkak di tungkai
- Sakit kepala berat
- Pandangan kabur atau gangguan penglihatan
- Muntah darah atau tinja berwarna hitam