Elzsa adalah pil oral kombinasi yang mengandung hormon cyproterone acetate dan ethinylestradiol. Elzsa efektif untuk mengatasi masalah kulit yang umum terjadi pada wanita, seperti jerawat yang tidak kunjung sembuh dan hirsutisme. Elzsa juga digunakan untuk menangani PCOS dan mencegah kehamilan.

Kelebihan hormon androgen (hiperandrogen) pada wanita dapat menyebabkan masalah kulit dan kesuburan, seperti jerawat yang parah, rambut halus di wajah (hirsutisme), atau gangguan keseimbangan hormon akibat sindrom polikistik ovarium (PCOS). Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi kadar hormon androgen.

Elzsa - Alodokter

Salah satu cara untuk menurunkan kadar androgen adalah dengan mengonsumsi Elzsa yang mengandung cyproterone acetate. Cyproterone acetate merupakan golongan progesterone generasi ketiga yang bersifat antiandrogen, serta satu-satunya yang efektif dan mampu menurunkan kadar androgen yang terlalu tinggi.

Sementara itu, ethinylestradiol berfungsi sebagai pengganti estrogen alami yang dapat menekan produksi hormon androgen di indung telur (ovarium).

Dengan cara kerjanya, Elzsa efektif untuk mengurangi kelebihan hormon androgen, sehingga berbagai gejala akibat hiperandrogen di atas pun dapat diatasi. Selain itu, Elzsa juga efektif untuk mencegah kehamilan.

Apa Itu Elzsa

Golongan Obat keras
Kategori Pil KB Kombinasi
Komposisi Cyproterone acetate 2 mg, ethinylestradiol 0,035 mg
Manfaat Mengobati jerawat sedang hingga parah
Mengatasi gejala hirsutisme, seperti tumbuhnya kumis atau jenggot pada wanita
Menangani keluhan menstruasi tidak teratur yang terkait dengan PCOS
Sebagai pil KB untuk mencegah kehamilan
Dikonsumsi oleh Perempuan usia ≥16 tahun
Elzsa  untuk ibu hamil Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Elzsa  untuk ibu menyusui Elzsa tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui yang sedang memberikan ASI eksklusif.
Untuk ibu yang menyusui bayi >6 bulan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Kandungan ethinylestradiol diketahui dapat mengurangi produksi ASI.
Bentuk obat Tablet

 Peringatan Sebelum Mengonsumsi Elzsa

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Elzsa, yaitu:

  • Jangan memberikan obat ini kepada anak usia di bawah 15 tahun.
  • Jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki alergi terhadap kandungan di dalamnya.
  • Beri tahu dokter jika sedang menderita hipertensi, trombosis vena dalam, penyakit liver, tumor atau kanker, anemia sel sabit, diabetes, atau perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya. Elzsa tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang mengalami kondisi tersebut.
  • Hindari konsumsi produk ini jika sedang menggunakan kontrasepsi hormonal lain, seperti pil KB, KB suntik, dan implan
  • Beri tahu dokter jika pernah menderita penyakit ginjal, angina pektoris, serangan jantung, emboli paru, stroke, atau stroke ringan (TIA).
  • Beri tahu dokter jika memiliki kolesterol tinggi, pankreatitis, antiphospholipid syndrome, migrain, radang sendi, lupus, asma, epilepsi, depresi, batu empedu, atau haemolytic uraemic syndrome.
  • Beri tahu dokter jika ada riwayat angioedema, porfiria, atau penyakit autoimun baik pada diri Anda sendiri maupun di dalam keluarga.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda merokok, sudah menopause (tidak menstruasi selama >1 tahun), atau memiliki keterbatasan untuk bergerak bebas, misalnya karena lumpuh atau dalam pemulihan pascaoperasi.
  • Jangan mengonsumsi produk ini jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang memberikan ASI eksklusif.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Periksakan diri ke dokter jika lupa mengonsumsi obat ini dan merasa diri Anda hamil. Konsultasikan juga dengan dokter jika tidak mengalami menstruasi walaupun sudah menghabiskan 1–2 blister obat. Haid biasanya terjadi 5–7 hari setelah selesai 1 blister obat, yang berisi 21 tablet.
  • Segera ke dokter bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi produk ini atau pil KB kombinasi apa pun.

Dosis dan Aturan pakai Elzsa

Dosis umum penggunaan Elzsa adalah 1 tablet 1 kali sehari selama 21 hari. Dalam 1 blister obat, terdapat 21 pil.

Pengobatan sebaiknya dimulai pada hari pertama menstruasi, kemudian diikuti masa jeda (tidak minum pil KB) selama 7 hari. Lanjutkan konsumsi Elzsa pada blister yang baru setelah masa jeda.

Untuk mengobati jerawat sedang hingga berat, Elzsa harus diminum minimal 3–6 bulan. Sementara itu, untuk mengurangi gejala hirsutisme, Elzsa perlu dikonsumsi minimal selama 6 bulan. Pada pasien PCOS, perbaikan umumnya mulai terlihat minimal 6–12 bulan.

Cara Mengonsumsi Elzsa dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi pada kemasan Elzsa sebelum mulai mengonsumsinya, serta jangan menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut adalah cara mengonsumsi Elzsa dengan benar:

  • Jika menggunakan Elzsa sebagai kontrasepsi untuk yang pertama kali, gunakan kondom sewaktu berhubungan intim di 7 hari awal, terutama jika obat tidak diminum sejak hari pertama haid.
  • Konsumsilah Elzsa sebelum atau sesudah makan, tetapi sebaiknya pada malam hari sebelum tidur untuk menghindari mual.
  • Telan tablet Elzsa dengan air putih, tanpa dikunyah, digerus, atau dihancurkan terlebih dahulu.
  • Minumlah Elzsa pada jam yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek Elzsa, terutama sebagai obat kontrasepsi. Jika terlupa, minum 1 tablet Elzsa saat teringat.
  • Jika lupa mengonsumsi Elzsa lebih dari 24 jam, tetap minum tablet yang terlewat dan teruskan minum tablet selanjutnya seperti biasa. Namun, bila obat digunakan untuk mencegah kehamilan, gunakan kondom selama 7 hari setelahnya untuk berjaga-jaga.
  • Konsumsilah Elzsa 1 kali sehari selama 21 hari sesuai dengan arah tanda panah yang tertera di blister, kemudian lanjutkan dengan masa istirahat (tidak minum pil KB) selama 7 hari. Haid biasanya akan terjadi 5–7 hari setelah pil terakhir diminum.
  • Lanjutkan minum Elzsa dengan blister yang baru setelah 7 hari masa istirahat.
  • Segera konsultasikan dengan dokter jika setelah 7 hari masa istirahat Anda tidak menstruasi, terutama jika sempat lupa minum obat, karena obat ini tidak boleh dikonsumsi jika ada kemungkinan hamil.
  • Konsultasikan dengan dokter bila lupa mengonsumsi pil KB ini lebih dari 1 kali.
  • Simpan Elzsa di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Elzsa dengan Obat Lain

Mengonsumsi beberapa jenis obat secara bersamaan dapat menimbulkan efek interaksi obat. Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, berikut ini adalah efek interaksi yang bisa saja muncul bila Elzsa dikonsumsi dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama ritonavir
  • Peningkatan risiko terjadinya flek atau perdarahan dari vagina dan menurunnya efektivitas Elzsa jika digunakan bersama phenytoin atau rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Elzsa jika digunakan bersama ketoconazole, etoricoxib, atau erythromycin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat ciclosporin, teofilin, atau tizanidine
  • Penurunan kadar dan efektivitas obat lamotrigine

Selain itu, efektivitas cyproterone acetate dan ethinylestradiol dalam Elzsa akan berkurang jika obat ini digunakan bersama produk yang mengandung St. John’s wort. Hindari pula mengonsumsi pil KB kombinasi ini dengan jus grapefruit karena bisa menimbulkan efek samping.

Untuk menghindari efek interaksi obat, sebaiknya konsultasikanlah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat apa pun selama menjalani pengobatan dengan Elzsa.

Efek Samping Penggunaan Elzsa

Efek samping yang mungkin muncul setelah minum Elzsa adalah:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Perubahan suasana hati
  • Payudara bengkak atau nyeri ketika disentuh
  • Flek atau perdarahan vagina yang terjadi di luar siklus haid
  • Perubahan pada menstruasi, misalnya menjadi lebih lama, lebih pendek, lebih banyak, atau lebih sedikit

Efek samping di atas biasanya ringan dan akan membaik setelah beberapa bulan penggunaan obat. Sakit kepala juga dapat membaik dengan pereda nyeri, seperti paracetamol. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena payudara yang lebih sensitif, Anda bisa mengenakan sport bra.

Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mengalami menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama selama 2–3 bulan berturut-turut.

Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat berat atau efek samping serius, seperti:

  • Gangguan pembekuan darah, yang bisa ditandai dengan migrain atau sakit kepala yang berat, penglihatan menjadi buram, nyeri dan bengkak pada tungkai, nyeri dada, mati rasa atau lemah di salah satu sisi atau bagian tubuh, dan pusing seperti akan pingsan
  • Depresi
  • Kelainan pada payudara, seperti muncul benjolan, keluar cairan dari puting, atau tekstur kulit payudara yang berubah mengeras seperti kulit jeruk
  • Gangguan pada liver, yang gejalanya meliputi sakit perut yang parah, urine berwarna gelap, dan mata atau kulit menguning
  • Keputihan tidak normal, yang gejalanya antara lain berupa bau tidak sedap, atau lendir yang keluar berwarna hijau, coklat, abu-abu, atau kemerahan
  • Nyeri panggul, terlebih saat berhubungan intim

 

Sponsored by The Beauty Pill, Elzsa