Pil KB adalah kontrasepsi hormonal yang umumnya digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis pil KB, yaitu pil KB kombinasi dan pil KB khusus progestin. Obat ini hanya boleh digunakan atas saran dokter.
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghambat proses pembuahan dan implantasi janin pada rahim. Pil KB dapat mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir di leher rahim (serviks) sehingga sperma sulit mencapai telur. Pil KB juga menipiskan dinding rahim agar sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertumbuh.
Pil KB merupakan jenis alat kontrasepsi hormonal yang perlu dikonsumsi secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efektif. Meski bisa mencegah kehamilan, pil KB tidak bisa mencegah penularan infeksi dari hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS.
Jenis dan Merek Dagang Pil KB
Berdasarkan kandungan di dalamnya, pil KB dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Pil KB kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetis. Selain mencegah kehamilan, pil KB kombinasi juga dapat membuat menstruasi lebih teratur dan tidak sakit.
Ada tiga jenis pil KB kombinasi yang tersedia di Indonesia, yaitu pil KB monofasik, trifasik, dan tetrafasik. Jenis pil KB kombinasi ini dibedakan dari kadar hormon estrogen dan progesteron yang diberikan di sepanjang siklus. Namun, fungsi dan efektivitas tiap jenis pil KB dalam mencegah kehamilan tetap sama.
Berikut adalah jenis dan merk dagang pil KB kombinasi:
1. Pil KB monofasik
-
Ethinylestradiol + Levonorgestrel
Merek dagang: KB Andalan, Cyclogynon, Pil KB 1 Kombinasi, Sydnaginon, Pilkab, Planotab, Mikrodiol 30, Microgynon
-
Ethinylestradiol + Drospirenone
Merek dagang: Yasmin, Yaz, Synfonia 24
-
Ethinylestradiol + Desogestrel
Merek dagang: Mercilon 28, Marvelon 28
-
Ethinylestradiol + Cyproterone acetate
Merek dagang: Diane 35, Neynna, Elzsa
2. Pil KB trifasik
-
Ethinylestradiol + levonorgestrel
Merek dagang: Trinordiol 28
3. Pil KB tetrafasik
-
Dienogest + estradiol valerate
Merek dagang: Qlaira
Pil KB khusus progestin
Pil KB ini hanya terdiri dari pil aktif yang berisi progestin. Pil KB khusus progestin atau disebut juga pil mini biasanya digunakan oleh ibu menyusui dan wanita yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.
Pil KB khusus progestin terdiri dari dua jenis. Jenis pertama terdiri dari 35 pil yang perlu dikonsumsi pada hari pertama menstruasi. Jenis kedua terdiri dari 28 pil yang bisa mulai dikonsumsi kapan saja, tetapi sebaiknya pada hari pertama menstruasi.
Berikut adalah contoh pil mini:
-
Levonorgestrel
Merek dagang: Microlut
-
Desogestrel
Merek dagang: Desirett
-
Drospirenone
Merek dagang: Slinda
Dosis dan Aturan Pakai Pil KB
Berikut adalah dosis pil KB berdasarkan sediaannya:
-
Pil KB kombinasi 21 tablet
1 tablet, 1 kali sehari selama 21 hari berturut-turut, lalu dijeda dengan 7 hari tanpa minum obat. Setelah hari ke-7 tidak minum obat, langsung lanjutkan konsumsi pil KB selama 21 hari lagi.
-
Pil KB kombinasi 28 tablet
1 tablet, 1 kali sehari. Jika pil dalam 1 kemasan sudah habis dikonsumsi, segera konsumsi pil dari kemasan selanjutnya tanpa jeda.
-
Pil mini 28 atau 35 tablet
1 tablet, 1 kali sehari. Jika pil dalam 1 kemasan sudah habis dikonsumsi, segera konsumsi pil dari kemasan selanjutnya tanpa jeda.
Cara Mengonsumsi Pil KB dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter dan baca petunjuk pada kemasan pil KB sebelum mulai mengonsumsinya.
Bagi Anda yang pertama kali menggunakan pil KB, sebaiknya mulai konsumsi obat ini pada hari pertama atau dalam 5 hari pertama menstruasi. Jika tidak dalam masa itu, Anda bisa mengonsumsi pil KB kapan saja. Namun, untuk berjaga-jaga, gunakan kondom atau hindari berhubungan intim selama 7 hari pertama.
Usahakan mengonsumsi pil KB pada waktu yang sama setiap harinya. Untuk pil khusus progestin, Anda harus mengonsumsinya maksimal dalam 3 jam sejak waktu konsumsi obat yang seharusnya. Hal ini untuk menjaga efektivitas pil KB tersebut.
Jika Anda lupa mengonsumsi pil KB, segera konsumsi pil yang terlewat. Setelah itu, konsumsi dosis selanjutnya dengan jadwal seperti biasa meskipun hari itu Anda jadi mengonsumsi 2 pil.
Jika Anda sudah melewatkan 2 pil KB atau lebih, konsumsilah pil KB yang terlewat dan lanjutkan sampai habis. Namun, gunakan kondom setiap kali berhubungan intim dalam 7 hari.
Perlu diketahui, muntah dan diare yang terjadi dalam kurun waktu 2 jam setelah konsumsi pil KB dapat menghambat penyerapan pil KB dan menurunkan efektivitas kontrasepsi ini. Jika Anda mengalami muntah-muntah atau diare, gunakan kondom hingga 2 hari setelah kondisi Anda membaik.
Peringatan sebelum Mengonsumsi Pil KB
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi pil KB:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kanker payudara, kanker endometrium, perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya, penyakit jantung, nyeri dada, kanker hati, penyakit liver, sakit kepala berat, migrain, maupun diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.
- Beri tahu dokter jika Anda mungkin hamil, atau pastikan Anda tidak hamil sebelum mengonsumsi pil KB. Beri tahu juga jika Anda sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Gunakan kondom selama 7 hari pertama penggunaan pil KB atau ketika Anda lupa mengonsumsi pil KB, untuk mencegah kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan pil KB kombinasi jika Anda merokok dan sudah berusia di atas 35 tahun. Walaupun jarang terjadi, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius, seperti stroke atau serangan jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda akan menggunakan antibiotik tertentu, seperti azithromycin, ceftazidime, atau rifampicin, selama mengonsumsi pil KB. Beberapa antibiotik bisa menurunkan efektivitas pil KB.
- Jangan mengonsumsi St. John’s Wort selama mengonsumsi pil KB, karena bahan herbal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dari vagina dan menurunkan efektivitas pil KB.
- Jangan mengonsumsi jus grapefruit selama mengonsumsi pil KB, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari pil KB.
- Hubungi dokter jika Anda lupa mengonsumsi pil KB, mungkin hamil, atau tidak menstruasi selama 2 siklus berturut-turut.
- Segera temui dokter bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi pil KB.
Efek Samping dan Bahaya Pil KB
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi pil KB antara lain:
- Mual atau sakit maag
- Kram perut
- Keputihan yang lebih banyak daripada biasanya
- Flek atau perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
- Jumlah darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur
- Penurunan gairah seksual (libido)
- Perubahan suasana hati
- Sakit kepala
- Payudara bengkak atau terasa sakit
Efek samping di atas biasanya akan membaik setelah beberapa bulan sejak konsumsi pil KB dimulai. Jika tidak kunjung mereda atau keluhan yang dialami makin memberat, lakukan pemeriksaan ke dokter.
Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sakit perut yang parah
- Penglihatan buram mendadak
- Sakit kepala berat
- Sakit dan bengkak di tungkai atau paha
- Nyeri dada