Fobia lubang (trypophobia) mungkin bisa Anda rasakan ketika melihat foto bergambar kepala biji teratai atau kulit dengan banyak lubang. Jika merasa menderita fobia lubang, Anda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk meredakannya.
Fobia lubang atau trypophobia merupakan ketakutan terhadap sekumpulan lubang kecil pada sebuah objek tertentu atau gambar. Fobia lubang bisa dipicu ketika melihat stoberi, sarang lebah, batu karang, keju berlubang, atau spon cuci piring.
Namun, para peneliti tidak mengategorikan fobia lubang ke dalam jenis fobia. Mereka menganggap trypophobia sebagai rasa ketidaknyaman terhadap bentuk objek yang dianggap menjijikkan, bukan rasa takut terhadap situasi atau benda yang dapat membahayakan penderitanya.
Penyebab Fobia Lubang
Para peneliti belum menemukan penyebab seseorang bisa menderita fobia lubang. Ada yang menganggap lubang-lubang kecil yang bergerombol mengingatkan manusia kepada pola lingkaran di kulit beberapa hewan beracun, seperti king cobra, ikan buntal, atau katak panah beracun.
Ada pula penelitian yang menghubungkan trypophobia dengan gangguan depresi atau kecemasan. Menurut para peneliti, penderita fobia lubang juga lebih rentan mengalami gangguan depresi atau kecemasan.
Gejala Fobia Lubang
Anda bisa saja menderita fobia lubang jika melihat lubang-lubang kecil berdempetan dan mengalami berbagai gejala berikut:
- Badan gemetar
- Berkeringat
- Mual
- Pusing
- Kulit pucat
- Sesak napas
- Mulut menjadi kering
- Denyut jantung menjadi cepat
- Kegerahan atau kedinginan
- Mati rasa atau kesemutan
- Kebingungan
- Gelisah
- Ingin cepat-cepat ke toilet
Menangani Fobia Lubang
Jika Anda mengalami ketakutan terhadap lubang atau hal lain, sebaiknya konsultasilah dengan dokter, psikolog, atau, psikiater. Mereka dapat memberikan beberapa tindakan untuk membantu mengurangi gejala, seperti:
Pemberian obat-obatan
Obat anti-depresan atau anti-kecemasan bisa diberikan oleh dokter, terutama jika Anda juga mengalami depresi atau rasa cemas. Obat-obatan tersebut termasuk selective serotonin reuptake inhibitor, sertraline, benzodiazepine, atau beta-blocker.
Pemakaian obat untuk mengendalikan fobia disarankan hanya untuk dikonsumsi dalam jangka pendek.
Relaksasi
Menarik napas dalam-dalam, meditasi, atau membayangkan situasi yang menyenangkan mungkin dapat membantu mengurangi perasaan jijik, takut, atau cemas akibat fobia lubang. Anda juga bisa mengalihkan pandangan dan mencari hal lain untuk dilihat jika melihat sesuatu yang memicu fobia lubang.
Terapi
Melakukan terapi perilaku kognitif, exposure therapy, atau keduanya bisa membantu mengelola rasa cemas dan menjaga pikiran.
Tidak ada pengobatan khusus yang terbukti efektif untuk mengobati fobia lubang. Berbagai metode pengobatan di atas hanya membantu mengurangi gejala fobia lubang.
Jika fobia lubang membuat Anda menjadi sulit menjalani aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kinerja atau pola pikir Anda, sebaiknya periksakan ke psikiater.