Fimosis pada bayi merupakan kondisi ketika kulup atau kulit di ujung penis melekat ke kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis. Kondisi ini umum dialami bayi maupun anak-anak yang belum disunat.

Seiring bertambahnya usia bayi, kulup penis akan melonggar dan terpisah secara sendirinya dari kepala penis. Meski begitu, beberapa kasus fimosis pada bayi juga dapat berlanjut hingga masa pubertas. Jika kondisi ini terjadi, perawatan dari dokter diperlukan guna menghindari gangguan kesehatan pada anak.

Fimosis pada Bayi, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Penanganann - Alodokter

Kondisi Fimosis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Fimosis pada bayi merupakan kondisi bawaan lahir dan normal dialami bayi. Fimosis umumnya tidak memerlukan perawatan khusus karena pelekatan kulup dan kepala penis akan terpisah secara alami saat anak menginjak usia 5–7 tahun.

Pada sebagian anak, fimosis dapat terjadi hingga ia memasuki usia pubertas. Jika kondisi ini dialami anak Anda, Anda tidak perlu panik selama tidak ada keluhan lain yang menyertainya.

Namun, jika fimosis disertai dengan gejala kemerahan, nyeri, dan bengkak pada penis, atau sulit untuk berkemih, segera bawa anak Anda ke dokter. Pasalnya, kondisi ini memerlukan penanganan dan pengobatan medis.

Cara Merawat Fimosis pada Bayi

Tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi fimosis pada bayi. Anda tidak disarankan untuk menarik kulup dari kepala penis secara paksa, karena hal ini justru bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan kulit pada kulup penis.

Jadi, cukup bersihkan penis secara teratur menggunakan air hangat dan sabun berbahan lembut setiap memandikan Si Kecil. Setelahnya, keringkan secara perlahan dan hindari menaburkan bedak ke penisnya karena ini dapat memicu iritasi kulit.

Cara Mengatasi Fimosis pada Bayi

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai gejala fimosis yang dialami oleh bayi untuk memberikan penanganan sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Langkah pengobatan yang mungkin diberikan dapat berupa:

Krim kortikosteroid

Krim kortikosteroid yang diresepkan dokter harus dioleskan pada ujung kulit kulup penis hingga 3 kali sehari, selama 1 bulan. Tujuan penggunaan krim ini adalah untuk mengendurkan kulit di bagian kulup penis.

Sunat

Sunat dianggap pilihan pengobatan yang terbaik untuk fimosis. Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait sunat untuk bayi. Tanyakan metode, apakah dengan menggunakan pisau bedah, laser atau sunat cincin, yang sesuai bagi anak. Selain itu tanyakan pula risiko, dan kapan waktu yang tepat untuk Si Kecil disunat.

Fimosis pada bayi perlu diatasi dengan tepat. Ini karena penanganan fimosis pada bayi berbeda dengan fimosis pada anak atau masa pubertas, sehingga Anda disarankan untuk konsultasi ke dokter lebih dulu agar buah hati mendapatkan penanganan yang sesuai.