Phimosis atau fimosis adalah kelainan pada penis yang belum disunat berupa kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis. Kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi pada bayi dan anak-anak.

Fimosis terjadi ketika kulit kepala atau kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring usia anak bertambah.

fimosis

Penting untuk diingat, jangan mencoba untuk melepaskan kulup tersebut, karena justru berisiko menyebabkan parafimosis. Parafimosis terjadi ketika kulup yang ditarik malah tersangkut dan tidak dapat kembali ke posisi semula. Kondisi tersebut harus segera ditangani karena dapat menyumbat aliran darah ke kepala penis.

Penyebab Fimosis

Pada anak yang belum disunat, khususnya usia di bawah 3 tahun, fimosis merupakan kondisi normal. Sebaliknya, fimosis pada pria dewasa yang belum disunat merupakan kondisi yang tidak normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:

Fimosis pada orang dewasa lebih mudah terjadi pada seseorang yang berulang kali menggunakan kateter urine.

Gejala Fimosis

Fimosis ditandai dengan menempelnya kulup ke kepala penis. Pada anak, kulup penis akan merenggang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia dan umumnya akan terlepas sempurna di usia 17 tahun.

Meski umumnya fimosis pada anak merupakan kondisi yang normal, ada kondisi yang perlu diwaspadai pada penis anak, yaitu ketika kulup sudah terlepas tetapi menempel kembali, atau kepala penis mengalami peradangan (balanitis).

Fimosis yang terjadi pada orang dewasa merupakan kondisi tidak normal. Pria dewasa yang mengalami fimosis dapat merasakan sakit, perih, dan penurunan hasrat seksual.

Kapan harus ke dokter

Fimosis merupakan kondisi yang normal bagi anak laki-laki yang belum disunat. Namun, fimosis berisiko menimbulkan balanitis jika disertai dengan gejala berikut:

  • Kepala penis terasa perih, serta tampak membengkak dan memerah
  • Keluar cairan kental dari kulup
  • Terbentuk garis putih di sekitar kepala penis yang menyerupai cincin
  • Terdapat darah pada urine
  • Rasa terbakar atau nyeri pada saat buang air kecil
  • Nyeri panggul bagian bawah

Jika timbul kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter anak Anda agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Anak-anak perlu menjalani imunisasi rutin sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter anak. Pada saat imunisasi, dokter anak juga akan memantau kondisi kesehatan anak, termasuk kondisi penis anak.

Seiring bertambahnya usia, kulup anak laki-laki akan merenggang sehingga bisa ditarik  dari kepala penis. Namun, jika kulup sudah merenggang kemudian kembali menempel dengan ketat, segera konsultasikan dengan dokter, karena  kondisi tersebut tergolong tidak normal.

Diagnosis Fimosis

Fimosis ditandai dengan kulup penis yang menempel ke kepala penis. Meski normal, segera konsultasikan dengan dokter bila timbul gejala yang perlu diwaspadai.

Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, terutama pada penis. Setelah itu, dokter akan menentukan langkah pengobatan yang akan dijalani, tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang.

Pengobatan Fimosis

Sebagian besar kasus fimosis bukan merupakan masalah yang serius dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Bagi orangtua yang anaknya mengalami fimosis, jangan menarik kulup penis secara paksa. Tindakan tersebut bisa memicu iritasi atau infeksi, bahkan timbul parafimosis yang berbahaya.

Dokter akan memberikan langkah pengobatan jika fimosis menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Jenis pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan yang dialami pasien.

Berikut ini adalah jenis pengobatan yang dapat disarankan oleh dokter:

Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan fimosis. Salah satu obat yang dapat digunakan adalah kortikosteroid topikal dalam bentuk krim, gel, atau salep. Obat ini dapat membantu melenturkan kulup sehingga memudahkan untuk ditarik.

Dokter juga dapat memberikan obat lain sesuai dengan penyebab fimosis. Jika pasien mengalami infeksi jamur, pasien akan diberikan krim antijamur. Sementara jika pasien mengalami infeksi bakteri, pasien akan diberikan krim antibiotik.

Fimosis pada pria dewasa dapat menganggu aktivitas seksual, karena menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri. Untuk mengatasinya, dokter dapat menyarankan pasien menggunakan kondom dan pelumas ketika berhubungan intim.

Sunat

Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani sunat jika mengalami balanitis atau radang kepala penis atau infeksi saluran kemih yang berulang. Sunat juga disarankan jika kulup menempel dengan sangat ketat.

Komplikasi Fimosis

Meski merupakan kondisi yang normal pada anak, fimosis dapat menimbulkan komplikasi berupa infeksi penis. Jika terjadi pada orang dewasa, fimosis dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  • Fimosis yang terjadi secara berulang
  • Posthitis atau inflamasi pada kulup
  • Nekrosis atau pembusukan jaringan kepala penis
  • Autoamputasi kepala penis akibat pembusukan jaringan

Pencegahan Fimosis

Fimosis merupakan kondisi yang normal pada anak. Namun, untuk mencegah infeksi penis pada anak, ajarkan ia agar selalu membersihkan dan mengeringkan penis secara rutin.

Sedangkan pada orang dewasa, membersihkan penis dilakukan untuk mencegah terjadinya atau terulangnya fimosis. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mencuci penis setiap hari dengan air saat mandi, termasuk pada pria yang telah disunat
  • Menggunakan sabun yang tidak mengandung parfum dan hindari penggunaan deodoran pada penis untuk mengurangi risiko iritasi
  • Membersihkan kulit di bawah kulup dengan menarik kulup secara perlahan dan jangan menarik kulup dengan keras karena dapat menimbulkan nyeri dan luka