Free diving adalah salah satu metode menyelam yang tidak hanya dilakukan sebagai hobi, melainkan juga membawa beragam manfaat untuk kesehatan. Namun, alih-alih bermanfaat, free diving yang dilakukan tanpa teknik yang tepat justru bisa membahayakan nyawa.

Berbeda dengan jenis penyelaman lainnya, free diving tergolong mudah untuk dipelajari. Pasalnya, free diving hanya memerlukan alat dasar selam (ADS), seperti masker dan fins. Salah satu contoh penerapan teknik ini adalah seperti yang dilakukan oleh suku Bajau untuk mengumpulkan hasil laut.

Free Diving, Kenali Manfaat, Teknik, dan Risikonya - Alodokter

Jika Anda yang baru pertama kali belajar menyelam, khususnya free diving, bergabunglah dengan komunitas untuk mendapatkan arahan yang tepat. Selain itu, bergabung dengan komunitas juga dapat memberikan Anda informasi praktis mengenai berbagai teknik maupun cara melakukan free diving yang tepat dan aman.

Sebelum melakukan free diving di laut, Anda bisa memulai latihan di kolam renang biasa dengan pengawasan instruktur atau teman menyelam. Setelah terbiasa dengan lingkungan bawah air, Anda bisa melakukan free diving di kolam khusus untuk melatih durasi dan kedalaman menyelam.

Manfaat Free Diving

Free diving merupakan olahraga aerobik yang melibatkan pergerakan berbagai bagian tubuh. Tak heran jika olahraga air yang satu ini dapat membawa berbagai manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, bila dilakukan dengan benar.

Manfaat free diving telah dibuktikan melalui penelitian, seperti meredakan gejala penyakit paru-paru kronis. Selain itu, olahraga air ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mental.

Berikut ini adalah beberapa manfaat free diving untuk kesehatan yang bisa diperoleh:

1. Membuat napas lebih panjang dan lega

Salah satu teknik yang dipelajari dalam free diving adalah menahan napas di bawah air. Saat menahan napas, kadar karbon dioksida (CO2) dalam tubuh meningkat.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa latihan menahan napas dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membuat tubuh terbiasa dengan kadar CO2 yang tinggi. Dengan demikian, kapasitas paru akan meningkat dan Anda pun akan bernapas dengan lebih lega.

2. Meringankan nyeri sendi

Latihan free diving yang baik dan benar dapat meningkatkan fungsi persendian tubuh. Saat melakukan free diving, beban tubuh akan diringankan oleh air, sehingga pergerakan menjadi lebih leluasa dan tanpa beban. Free diving juga dapat meredakan nyeri sendi, seperti yang dialami oleh penderita rematik dan osteoarthritis.

3. Memperbaiki mood

Anda dapat melakukan free diving di kolam renang untuk mengendalikan mood (suasana hati). Ketika melakukan free diving, hormon dopamin dalam tubuh akan meningkat dan membuat suasana hati menjadi lebih baik.

Selain itu, melakukan free diving juga membuat Anda menjauh dari kebisingan. Ketenangan saat berada dalam air dapat membuat Anda menjadi lebih fokus terhadap momen yang sedang berlangsung.

4. Meminimalkan serangan panik

Free diving juga dapat mengurangi kekambuhan serangan panik. Kondisi ini dapat dipicu oleh kadar CO2 dalam tubuh yang tinggi. Latihan pernapasan yang dilakukan saat free diving membuat tubuh mampu beradaptasi terhadap kadar CO2 yang tinggi.

Dengan rutin melakukan olahraga air ini, tubuh akan terbiasa dengan kadar CO2 yang tinggi, sehingga serangan panik pun bisa diminimalkan.

Langkah-Langkah Melakukan Free Diving

Berbeda dengan scuba diving yang memerlukan banyak peralatan, free diving hanya memerlukan masker dan fins (sirip kaki). Minimnya alat yang digunakan untuk melakukan free diving membuat olahraga ini lebih mudah diakses dan dilakukan oleh banyak orang.

Meskipun menggunakan minim alat, terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dipelajari agar free diving bisa dilakukan dengan tepat. Beberapa langkah-langkah tersebut antara lain adalah:

Sebelum masuk ke air

Sebelum melakukan langkah-langkah free diving, Anda wajib melakukan pemanasan ringan, seperti berlari kecil mengelilingi kolam sebanyak 3 putaran. Selain bertujuan untuk menghindari cedera, pemanasan dilakukan untuk mempersiapkan kerja jantung sebelum masuk ke dalam air.

Setelah melakukan pemanasan, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Menyiapkan peralatan free diving, seperti masker dan fins
  • Memerhatikan arus, gelombang, dan kondisi cuaca, jika free diving dilakukan di laut
  • Mengikuti arahan instruktur atau ahli jika latihan di kolam

Ketika berada di dalam air

Selain menahan napas, Anda harus bisa menyesuaikan diri dengan tekanan di dalam air. Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah dalam melakukan free diving ketika berada di dalam air:

Latihan pernapasan

Latihan pernapasan dilakukan untuk membiasakan tubuh dengan kadar CO2 yang meningkat. Selain itu, latihan pernapasan juga bertujuan untuk memperpanjang durasi penyelaman. Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan latihan pernapasan:

  • Pastikan tubuh dalam keadaan santai di permukaan air dengan memusatkan perhatian pada pernapasan.
  • Tarik napas dalam-dalam dan menyelamlah secara perlahan.
  • Tahan napas sampai batas kemampuan Anda.
  • Embuskan napas melalui mulut ketika menuju permukaan air secara perlahan.

Duck dive

Duck dive adalah metode untuk masuk ke perairan yang lebih dalam. Ketika tubuh Anda berada di permukaan air, Anda dapat melakukan duck dive dengan cara sebagai berikut:

  • Bungkukkan tubuh dan masukkan kepala ke dalam air.
  • Posisikan tangan ke dasar kolam.
  • Hentakkan pinggang agar tubuh Anda tenggelam sepenuhnya.
  • Kayuh kaki Anda untuk memberikan dorongan menuju perairan yang lebih dalam.

Equalizing

Tekanan di dalam air pada kedalaman lebih dari 10 meter dapat membuat telinga Anda berdenging. Oleh karena itu, Anda perlu menyeimbangkan tekanan tubuh dengan tekanan di dalam air menggunakan teknik equalizing.

Berikut ini adalah cara melakukan equalizing dalam free diving:

  • Tutup lubang hidung menggunakan 2 jari Anda.
  • Embuskan napas melalui lubang hidung yang tertutup.
  • Lakukan hal tersebut secara berkala, sebelum kuping berdenging.

Selain membuat Anda bisa menyelam lebih dalam dengan nyaman, equalizing juga bermanfaat untuk meminimalkan risiko terjadinya barotrauma.

Risiko Free Diving

Meskipun memiliki beragam manfaat, free diving juga memiliki risiko yang makin besar ketika dilakukan di laut. Hal ini karena arus, gelombang, dan kondisi cuaca di laut bisa berubah sewaktu-waktu dan dapat mengganggu rencana penyelaman. Beberapa risiko yang dapat terjadi saat melakukan free diving adalah:

Gangguan pendengaran 

Salah satu penyakit yang sering dialami oleh penyelam adalah gangguan pendengaran, seperti berdenging. Kondisi ini juga bisa dialami oleh free divers maupun scuba divers akibat perbedaan tekanan udara.

Pada beberapa kasus, penyelam yang gagal melakukan equalizing bahkan dapat mengalami gendang telinga pecah. Hal ini disebabkan oleh tekanan berlebih ketika penyelam memaksakan diri untuk menyelam lebih dalam tanpa melakukan equalizing.

Dekompresi

Ketika menahan napas sebelum melakukan penyelaman, tubuh tidak hanya menghirup oksigen, tetapi juga nitrogen. Penyelaman yang dilakukan berulang dalam waktu singkat dapat membuat nitrogen mengendap di tubuh dalam bentuk gelembung. Pada kasus yang parah, gelembung nitrogen ini dapat menyumbat aliran darah (emboli) serta mengganggu kerja persendian.

Penumpukan gelembung nitrogen di dalam tubuh ini dikenal dengan istilah dekompresi. Meskipun jarang, penumpukan gelembung ini juga dapat menyebabkan free divers mengalami sakit kepala, hilang kesadaran, sampai stroke.

Pingsan

Pingsan dapat terjadi ketika kadar oksigen dalam tubuh terlalu rendah. Hal ini dapat terjadi ketika penyelam menuju permukaan air setelah menyelam pada kedalaman lebih dari 10 meter.

Ketika penyelam menuju permukaan terlalu cepat, tekanan di dalam air berkurang lebih cepat daripada tekanan di dalam tubuh. Hal ini membuat paru-paru terkejut dan menyebabkan penyelam pingsan.

Meskipun menawarkan banyak manfaat, free diving tetap perlu dilakukan dengan tepat dan dibawah pengawasan ahli, terutama pada pemula. Semua upaya tersebut dilakukan untuk memaksimalkan manfaat dan menghindari risiko akibat teknik free diving yang dilakukan dengan kurang tepat.

Free diving bisa dilakukan oleh semua orang. Namun, jika Anda memiliki riwayat sinusitis, masalah pada gendang telinga, atau berusia lebih dari 40 tahun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan free diving. Konsultasi dapat memastikan apakah free diving merupakan pilihan olahraga air yang tepat untuk Anda, sekaligus menghindari risiko yang mungkin terjadi.