Barotrauma adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak. Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin bepergian dengan pesawat terbang.

Barotrauma ditandai dengan kuping yang terasa pengang akibat perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Barotrauma umumnya terjadi di telinga, tetapi bisa juga terjadi di organ paru-paru atau saluran pencernaan.

barotrauma

Penyebab Barotrauma

Barotrauma disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Barotrauma sering terjadi ketika pesawat lepas landas dan mendarat.

Pada kondisi tersebut, tekanan udara di dalam kabin pesawat berubah secara cepat. Jika telinga tidak cepat beradaptasi untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga, maka barotrauma dapat terjadi.

Barotrauma juga dapat terjadi ketika melakukan aktivitas menyelam (scuba diving). Makin dalam seseorang menyelam, maka tekanan yang diterima akan makin tinggi. Jika Anda belum mahir dalam menyeimbangkan tekanan di dalam telinga dan tetap memaksa untuk menyelam, tekanan ini dapat membuat gendang telinga pecah.

Selain karena aktivitas penerbangan dan menyelam, barotrauma juga dapat terjadi karena beberapa kondisi berikut:

  • Mengalami cedera telinga akibat ledakan
  • Menjalani terapi pengobatan oksigen hiperbarik
  • Melakukan pendakian ke puncak gunung
  • Mengendarai kendaraan di perbukitan atau pegunungan
  • Naik atau turun lift dari atau menuju lantai yang tinggi

Tekanan di dalam telinga akan menyesuaikan dengan tekanan di luar melalui saluran yang terhubung dengan hidung (tuba Eeustachius). Bila tuba Eustachius tersumbat, misalnya saat sedang pilek atau mengalami otitis media, maka risiko terjadinya barotrauma akan meningkat.

Barotrauma juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang keluarganya pernah terkena barotrauma.

Barotrauma paru-paru

Selain menyerang telinga, barotrauma juga dapat menyerang paru-paru dan saluran pencernaan. Barotrauma paru dapat terjadi saat menyelam.

Barotrauma paru juga berisiko dialami pasien yang menggunakan alat bantu napas (ventilator) saat dirawat di ICU. Oleh karena itu, sebelum menggunakan ventilator, diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya.

Gejala Barotrauma

Gejala awal barotrauma bersifat ringan dan dapat diatasi dengan cara sederhana, yaitu dengan menelan atau mengunyah. Gejala awal barotrauma adalah:

Jika dibiarkan dan perubahan tekanan terus terjadi, maka gejala barotrauma yang lebih serius dapat muncul, antara lain:

Berbeda dengan barotrauma di telinga, barotrauma di paru-paru ditandai dengan suara serak, nyeri dada, dan sesak napas. Sementara, gejala barotrauma yang terjadi di saluran pencernaan meliputi nyeri dan kram perut, serta perut kembung.

Kapan harus ke dokter

Jika Anda merasakan gejala serius barotrauma telinga, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan perlu segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih jauh pada pendengaran.

Segera hubungi bantuan medis atau kunjungi rumah sakit terdekat, jika muncul gejala barotrauma setelah menyelam, apalagi bila gejala makin memburuk atau timbul gejala berikut:

Bila muncul gejala di atas, kunjungi rumah sakit yang memiliki fasilitas terapi oksigen hiperbarik, karena bisa jadi Anda mengalami penyakit dekompresi.

Jika Anda sedang alergi, pilek, atau menderita infeksi telinga, dan berencana bepergian dengan pesawat terbang dalam waktu dekat, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu. Begitu juga jika Anda berencana untuk menyelam.

Bagi pilot atau awak kapal, temui dokter untuk melakukan medical check up tiap 1 tahun sekali. Pada pilot yang berusia 40 tahun ke atas, diharuskan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan tiap 6 bulan, untuk mencegah penyakit akibat penerbangan, seperti barotrauma, dan menjaga keselamatan penumpang.

Begitu juga dengan penyelam profesional, disarankan untuk menjalani medical check up minimal 1 tahun sekali, selain pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum menyelam.

Diagnosis Barotrauma

Barotrauma telinga dapat dirasakan sendiri oleh penderitanya ketika menyelam atau bepergian dengan pesawat terbang. Apabila gejala tidak membaik selama beberapa hari, maka lakukanlah pemeriksaan ke dokter.

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan memeriksa telinga pasien dengan menggunakan otoskop, untuk melihat kondisi di dalam liang telinga.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dan akibat yang ditimbulkan. Jenis pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah:

  • Tes pendengaran, untuk memeriksa fungsi pendengaran dan mendeteksi kerusakan pada telinga
  • Foto Rontgen, untuk mendeteksi tumpukan cairan atau udara di bagian tubuh, seperti sinus atau rongga perut
  • CT scan atau MRI, untuk memeriksa kondisi organ yang dicurigai mengalami barotrauma, misalnya paru-paru atau saluran pencernaan

Pengobatan Barotrauma

Barotrauma umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Jika Anda merasakan sakit atau rasa tidak nyaman di telinga selama penerbangan, Anda bisa mengisap permen atau mengunyah permen karet. Jika tidak ada permen, cobalah untuk menguap atau menelan ludah.

Jika cara tersebut tidak efektif, maka jepit hidung Anda, tarik napas dari mulut, dan cobalah untuk tetap menghembuskan napas melalui hidung secara perlahan.

Barotrauma telinga yang terjadi ketika menyelam juga dapat diatasi dengan teknik khusus. Pastikan Anda sudah mendapat pelatihan dan sertifikat sebelum melakukan kegiatan menyelam.

Obat-obatan

Jika langkah sederhana di atas tidak efektif dan gejala tidak kunjung menghilang, maka pengobatan secara medis perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan obat. Beberapa jenis obat yang dokter dapat berikan, antara lain:

Operasi

Operasi dilakukan pada barotrauma yang parah. Tindakan ini dilakukan dengan menanamkan alat khusus seperti tabung di gendang telinga. Tabung silinder ini berfungsi untuk mengalirkan udara ke telinga bagian dalam agar tekanan di dalam telinga sama dengan tekanan di luar.

Metode operasi lain yang dapat dilakukan oleh dokter THT adalah membuat sayatan kecil di gendang telinga (myringotomy).

Penanganan barotrauma pada bayi dan anak

Jika Anda membawa bayi dalam penerbangan dan bayi menunjukkan gejala barotrauma, cobalah untuk memberinya makan atau minum untuk meredakan gejala yang muncul. Berikan juga dot untuk mengatasi nyeri dan gelisah yang dialaminya.

Bila gejala tidak membaik, dokter akan meresepkan obat tetes telinga untuk membantu menghilangkan rasa sakit pada telinga anak.

Komplikasi Barotrauma

Barotrauma, khususnya telinga, biasanya bersifat sementara dan jarang sekali menimbulkan komplikasi. Namun, komplikasi tetap dapat terjadi terutama pada barotrauma yang parah. Komplikasi yang dapat muncul antara lain:

  • Infeksi telinga
  • Gendang telinga pecah
  • Hilang pendengaran secara permanen
  • Vertigo
  • Perdarahan dari telinga dan hidung

Barotrauma paru juga dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, terutama pada penderita yang sudah menderita gangguan fungsi paru. Beberapa komplikasi yang dapat muncul adalah:

Pencegahan Barotrauma

Upaya utama untuk mencegah barotrauma telinga adalah dengan menjaga tuba Eustachius tetap terbuka. Cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Minum obat
    Jika sedang pilek, gunakan dekongestan sekitar 1 jam sebelum penerbangan. Selain itu, antihistamin juga dapat digunakan. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai hal ini.
  • Menggunakan penyumbat telinga (earplugs)
    Penyumbat telinga khusus untuk perjalanan udara dapat digunakan untuk memperlambat perubahan tekanan dan memberi waktu bagi telinga untuk menyesuaikan diri.

Pencegahan barotrauma saat penerbangan

Jika telinga Anda terasa sakit selama penerbangan, cobalah cara berikut ini untuk meredakan rasa sakit dan mencegah barotrauma:

  • Jangan tidur saat pesawat akan mendarat dan cobalah untuk menguap atau menelan ludah untuk meredakan telinga yang pengang.
  • Konsumsi permen atau kunyahlah permen karet, karena gerakan mengunyah dan menelan bisa membantu mengendalikan tekanan udara di dalam telinga.
  • Minum selama penerbangan untuk menjaga tuba Eustachius tetap terbuka dan membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan.
  • Tarik napas, lalu jepit hidung dengan jari dan tutup mulut, kemudian buang napas secara perlahan melalui hidung yang tertutup.

Jika Anda membawa bayi saat penerbangan, pastikan ia tidak tertidur saat pesawat akan mendarat, salah satunya dengan memberinya dot agar ia tetap terjaga.

Sementara upaya terbaik untuk mencegah barotrauma saat menyelam adalah dengan menerapkan teknik menyelam yang baik. Teknik menyelam yang benar bisa Anda pelajari melalui pelatihan bersertifikat.