Tamponade jantung adalah kondisi terganggunya fungsi jantung dalam memompa darah akibat adanya tekanan yang kuat di jantung. Tamponade jantung merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Tamponade jantung sering terjadi akibat tekanan yang berasal dari penumpukan cairan di dalam rongga perikardium, yaitu ruang antara otot dan selaput pelindung jantung. Cairan tersebut bisa darah atau nanah, yang jika menumpuk terlalu banyak dapat menghambat jantung untuk mengembang secara normal.

Tamponade jantung dapat menimbulkan gejala seperti kulit pucat, badan lemas, nyeri dada, dan jantung berdebar. Jika orang di sekitar Anda mengalami gejala tersebut, segera cari pertolongan medis agar tamponade jantung tidak menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ, syok, atau kematian.

Penyebab Tamponade Jantung

Tamponade jantung disebabkan oleh tekanan yang sangat kuat di jantung. Tekanan ini dihasilkan oleh darah atau cairan lain yang memenuhi ruang perikardium. Jika cairan tersebut bertambah banyak, jantung tidak dapat mengembang sepenuhnya.

Kondisi tersebut menyebabkan darah yang masuk ke jantung dan darah yang dipompa ke seluruh tubuh akan makin sedikit. Akibatnya, organ lain dan jantung itu sendiri akan mengalami kekurangan pasokan oksigen yang dapat berakibat fatal.

Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di perikardium adalah:

Pada kasus yang jarang terjadi, tamponade jantung juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti:

Gejala Tamponade Jantung

Gejala tamponade jantung dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum dialami penderita tamponade jantung:

  • Nyeri tusuk di dada yang menyebar ke leher, bahu, punggung, atau perut
  • Sesak napas (dyspnea)
  • Cemas dan gelisah
  • Jantung berdebar
  • Lemas
  • Pusing
  • Kulit pucat
  • Pingsan atau hilang kesadaran
  • Kulit dan mata berwarna kekuningan (jaundice)

Sementara itu, penderita yang mengalami tamponade jantung secara bertahap juga dapat mengalami beberapa gejala berikut:

  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Pembengkakan di perut atau kaki (edema)
  • Rasa tidak nyaman di dada yang dapat berkurang ketika duduk atau tubuh condong ke depan

Kapan harus ke dokter

Segera cari pertolongan medis ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat jika ada orang di sekitar Anda yang mengalami gejala di atas. Tamponade jantung merupakan situasi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya.

Diagnosis Tamponade Jantung

Dokter akan mengawali diagnosis tamponade jantung dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan riwayat kesehatannya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Tamponade jantung biasanya memiliki tiga tanda yang dapat dikenali oleh dokter. Tanda-tanda ini dikenal dengan istilah Beck’s triad. Tanda tersebut meliputi:

  • Tekanan darah rendah dan denyut nadi lemah karena volume darah yang dipompa jantung berkurang
  • Detak jantung cepat disertai suara jantung yang melemah akibat adanya timbunan cairan di dalam ruang perikardium
  • Pembuluh darah vena di leher menonjol karena kesulitan mengembalikan darah ke jantung

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut ini untuk menunjang diagnosis:

  • Tes darah, untuk mendeteksi infeksi yang bisa menyebabkan perikarditis
  • Rontgen dada, untuk mendeteksi pembesaran di jantung
  • Elektrokardiografi, untuk memeriksa irama jantung pasien
  • Ekokardiografi, untuk mencari tahu apakah pembesaran perikardium dan pengempisan jantung diakibatkan oleh volume darah yang rendah
  • CT scan jantung, untuk memeriksa penimbunan cairan di ruang perikardium dan perubahan lain yang terjadi di jantung

Pengobatan Tamponade Jantung

Tamponade jantung penting untuk segera didiagnosis dan ditangani agar risiko kematian akibat penyakit ini dapat berkurang. Pada dasarnya, tujuan pengobatan tamponade jantung adalah untuk meredakan tekanan di jantung dan menangani penyebab yang mendasarinya.

Sebagai langkah awal, dokter akan memberikan oksigen dan obat-obatan untuk meringankan beban kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah. Pasien juga akan diminta untuk berbaring di ranjang dengan kaki disangga ke atas guna meningkatkan aliran balik darah ke jantung.

Untuk mengurangi tekanan di jantung, ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan dokter, yaitu:

  • Pericardiocentesis (punksi perikardium)
    Pericardiocentesis adalah prosedur yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari ruang perikardium dengan menggunakan jarum.
  • Pericardiectomy
    Pericardiectomy dilakukan dengan memotong dan menghilangkan sebagian perikardium yang melapisi jantung. Dengan begitu, tekanan di jantung akan berkurang.
  • Pericardiodesis
    Pericardiodesis adalah pemberian obat-obatan langsung ke dalam rongga perikardium untuk menempelkan perikardium dengan otot jantung. Prosedur ini biasa dilakukan bila penumpukan cairan di ruang perikardium terjadi secara berulang.
  • Torakotomi
    Torakotomi adalah prosedur bedah terbuka yang dilakukan dokter untuk mengeluarkan gumpalan darah pada tamponade jantung yang terjadi akibat cedera.

Setelah tekanan di jantung dikurangi, dokter akan mencari tahu penyebab timbulnya tamponade jantung dan memberikan pengobatan terhadap penyebab tersebut.

Komplikasi Tamponade Jantung

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat tamponade jantung antara lain:

Pencegahan Tamponade Jantung

Tamponade jantung bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan dapat kambuh. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki riwayat tamponade jantung atau menderita penyakit yang dapat menyebabkan kondisi ini, lakukanlah pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin.

Selain itu, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan tamponade jantung, yaitu: