Dekongestan adalah obat-obatan untuk mengatasi keluhan hidung tersumbat akibat flu, batuk pilek, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan mata merah akibat iritasi ringan, dan melebarkan pupil dalam prosedur medis tertentu.

Dalam mengatasi keluhan hidung tersumbat, dekongestan bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan pembuluh darah di rongga hidung. Dengan begitu, saluran napas menjadi lebih terbuka dan napas menjadi lebih lega.

Dekongestan

Sebagai obat mata merah, dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di bagian putih mata. Pada dosis tertentu, dekongestan juga dapat melebarkan pupil, sehingga digunakan untuk keperluan pemeriksaan atau tindakan medis pada mata.

Dekongestan tersedia dalam bentuk obat tunggal maupun kombinasi dengan obat lain. Ada dekongestan yang dijual bebas, namun beberapa hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Bentuk sediaan dekongestan meliputi tablet, kapsul, sirop, suntik, semprot hidung, tetes hidung, dan tetes mata.

Jenis dan Merek Dagang Obat Dekongestan

Berikut adalah 6 jenis obat yang termasuk dalam golongan dekongestan beserta merek dagangnya:

1. Pseudoephedrine

Pseudoephedrine merupakan obat dekongestan yang sering digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat pada kondisi flu, batuk pilek, dan penyakit pernapasan lainnya. Pseudoephedrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan drops (tetes).

Merek dagang pseudoephedrine: Actifed, Alco Plus DMP, Alco Plus, Alerfed, Bodrexin Pilek & Alergi, Bronchitin, Decolsin, Devosix, Dicom, Disudrin PED, Eryslan Expectorant, Erlaflu, Edorisan, Flutrop, Grafed, Ikadryl Flu, Inza, Mezinex Antitusif, Noza, Paramex Flu & Batuk, Triaminic Ekspektoran & Pilek, Rhinos Neo, Triaminic Pilek, Rhinos SR, Rhinos JuniorRyvel Plus, Siladex Cough & Cold, Triaminic Batuk & Pilek, Zentra.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat pseudoephedrine.

2. Phenylephrine

Phenylephrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan tetes mata. Phenylephrine tablet dan sirop untuk mengatasi hidung tersumbat, sedangkan phenylephrine tetes mata digunakan untuk melebarkan pupil sebelum pemeriksaan mata dan operasi mata.

Merek dagang phenylephrine: Alpara PE, Augentonic, bodrex Flu, Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak PE, Bodrexin Pilek Alergi, Coldrexin, Optohist, Cendo Efrisel, Decolgen PE, Mixagrip Flu, Mixagrip Flu & Batuk, Panadol Flu & Batuk, Procold Flu, Procold Flu & Batuk, Optiflu, Sanaflu, Sanaflu Plus Batuk, Ultraflu PE

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat phenylephrine.

3. Oxymetazoline

Oxymetazoline juga termasuk dalam daftar obat dekongestan yang berkhasiat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oxymetazoline tersedia dalam bentuk semprot hidung dan tetes hidung.

Merek dagang oxymetazoline: Cendo Asthenof, Iliadin.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat oxymetazoline.

4. Xylometazoline

Xylometazoline merupakan obat dekongestan untuk meredakan gejala hidung tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes hidung.

Merek dagang xylometazoline: Noxires.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat xylometazoline.

5. Phenylpropanolamine

Phenylpropanolamine adalah obat dekongestan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet, tablet, dan sirop.

Merek dagang phenylpropanolamine: Alpara, Antiza, Brochifar, Brochifar Plus, Dextrosin, Decolgen, Erphaflu, Fluza, Fluza Day, Flutamol, Nalgestan, Neozep Forte, Molexflu, Nodrof Flu Expectorant, Paraflu Sirup, Procold Flu, Sanaflu, Sanaflu Plus BatukTuzalos, Ultraflu

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat phenylpropanolamine.

6. Ephedrine

Obat dekongestan ini digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat dan sesak napas akibat penyempitan saluran udara di paru-paru (bronkospasme). Ephedrine juga dapat ditemukan dalam produk obat flu yang dikombinasikan dengan obat antihistamin, seperti chlorpheniramine.

Ada pula ephedrine sediaan suntik, yang digunakan untuk mengatasi hipotensi (tekanan darah rendah) yang dipicu oleh obat bius.

Merek dagang ephedrine: Betaflu, Ephedrine HCL, Ephedrine Hydrochloride, Rinvel, Vasodrin.

Dosis ephedrine dalam sediaan obat minum untuk mengatasi bronkospasme pada orang dewasa adalah 15–60 mg, 3 kali sehari. Dosis untuk anak usia 6–12 tahun adalah 30 mg, 3 kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak usia 1–5 tahun dosisnya 15 mg, 3 kali sehari.

Sementara itu, penggunaan ephedrine suntik umumnya ditujukan bagi orang dewasa dan anak usia >12 tahun. Dosis ephedrine suntik akan ditentukan langsung oleh dokter berdasarkan jenis ephedrine yang digunakan.

Peringatan sebelum Menggunakan Dekongestan

Penggunaan obat dekongestan tidak boleh asal-asalan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai menggunakannya:

  • Jangan menggunakan obat dekongestan jika Anda alergi terhadap obat ini. Apabila ragu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan obat dekongestan.
  • Hindari penggunaan obat dekongestan sediaan tetes atau semprot hidung jika Anda baru-baru ini menjalani operasi hidung atau operasi sinusitis, kecuali atas saran dokter.
  • Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat dekongestan sediaan tetes mata jika Anda baru saja menjalani operasi mata.
  • Jangan menggunakan obat dekongestan sediaan tetes mata untuk mengatasi mata merah karena infeksi atau cedera, kecuali atas arahan dokter.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat dekongestan jika Anda sedang atau pernah menderita diabetes, glaukoma, penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal, hipertiroidisme, tukak lambung, obstruksi usus, atau pembesaran prostat.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan obat dekongestan jika Anda sedang menderita diabetes, fenilketonuria, atau penyakit liver. Obat dekongestan dalam bentuk sirop atau suspensi umumnya mengandung gula, aspartam, atau alkohol, yang perlu dihindari oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat dekongestan. Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing pada beberapa orang.
  • Jangan memberikan obat dekongestan kepada anak atau orang lanjut usia, kecuali atas petunjuk dokter.
  • Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat dekongestan saat hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat dekongestan jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat dekongestan jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan menggunakan obat dekongestan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter. Periksakan ke dokter jika keluhan Anda tidak membaik dalam 3 hari.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan dekongestan.

Efek Samping dan Bahaya Dekongestan

Efek samping yang dapat muncul akibat obat dekongestan tergantung pada sediaan obat yang digunakan. Secara umum, efek samping yang bisa timbul adalah:

Penggunaan dekongestan sediaan semprot hidung atau tetes hidung dapat menyebabkan hidung terasa kering dan iritasi, serta mual dan sakit kepala. Sementara dekongestan tetes mata, efek sampingnya dapat berupa mata terasa perih, panas, dan berair sesaat setelah pemakaian obat.

Hubungi dokter jika efek samping yang yang muncul tidak mereda atau malah bertambah parah. Untuk mendapat respons yang cepat, gunakan layanan Chat Bersama Dokter. Dokter akan membantu mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan saran penanganan yang sesuai.

Segera ke dokter jika penggunaan obat dekongestan menimbulkan reaksi alergi obat atau keluhan serius berikut:

  • Tekanan darah yang melonjak tinggi (hipertensi)
  • Sakit kepala yang berat
  • Gangguan kecemasan
  • Detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
  • Insomnia
  • Mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan atau kaki
  • Sulit buang air kecil
  • Tremor
  • Tanda-tanda psikosis, seperti delusi dan halusinasi

Menemukan dokter yang tepat kini jauh lebih mudah. Melalui fitur Buat Janji di aplikasi ALODOKTER, Anda dapat melihat ulasan dari jutaan pengguna, memeriksa jadwal praktik terbaru, dan membuat janji konsultasi hanya dalam hitungan menit.