Flutrop adalah obat untuk meredakan keluhan bersin-bersin dan hidung tersumbat. Obat ini cocok digunakan saat mengalami flu, batuk pilek, rhinitis alergi, atau sinusitis. Flutrop mengandung dua bahan aktif, yaitu pseudoephedrine dan triprolidine.
Pseudoephedrine pada Flutrop meredakan keluhan hidung tersumbat dengan cara mengurangi pembengkakan pembuluh darah di saluran hidung saat flu atau batuk pilek. Sementara itu, triprolidine bekerja menekan efek histamin, yang menyebabkan bersin-bersin, mata gatal dan berair, hidung meler, atau gatal di tenggorokan.
Produk Flutrop
Flutrop terdiri dari dua macam sediaan, yaitu kaplet dan sirop. Berikut adalah rincian produknya:
- Flutrop Kaplet, yang mengandung 30 mg pseudoephedrine dan 2,5 mg triprolidine per tablet
- Flutrop Sirup 60 ml, yang berisi 15 mg pseudoephedrine dan 1,25 mg triprolidine per 5 ml
Apa Itu Flutrop
Bahan aktif | Pseudoephedrine dan triprolidine |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Kombinasi dekongestan (pseudoephedrine) dan antihistamin (triprolidine) |
Manfaat | Mengurangi gejala bersin-bersin dan hidung tersumbat karena common cold, flu, rhinitis alergi, atau sinusitis. |
Digunakan oleh | Anak usia ≥2 tahun hingga dewasa |
Flutrop untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pseudoephedrine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Sementara itu, belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan triprolidine terhadap ibu hamil maupun janin. | |
Oleh karena itu, obat yang mengandung pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Flutrop, tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dianjurkan oleh dokter. | |
Flutrop untuk ibu menyusui | Kombinasi triprolidine dan pseudoephedrine dapat menurunkan produksi ASI. Oleh karena itu, obat ini tidak dianjurkan pada ibu yang baru mulai menyusui atau ibu menyusui yang mengalami ASI kurang atau tidak lancar. |
Tanyakan kepada dokter mengenai obat lain yang lebih aman digunakan untuk mengatasi bersin-bersin dan hidung tersumbat pada masa menyusui. | |
Bentuk obat | Kaplet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Flutrop
Flutrop tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, perhatikan hal-hal berikut:
- Jangan minum Flutrop jika alergi terhadap bahan-bahan obat ini. Bila ragu, beri tahu dokter riwayat alergi yang dimiliki sebelum menggunakan Flutrop.
- Hindari penggunaan produk obat berbahan pseudoephedrine dan triprolidine jika sedang mengalami penyakit jantung koroner yang parah, krisis hipertensi, atau hipertiroidisme.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Flutrop jika sedang menderita tekanan darah tinggi, stroke, atau kondisi lain yang bisa memicu penyakit tersebut, seperti berat badan berlebih atau berusia lanjut.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Flutrop jika sedang menderita penyakit paru-paru atau gangguan pernapasan, misalnya asma, emfisema, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter perihal penggunaan Flutrop jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit tiroid, glaukoma, penyakit jantung, kejang atau epilepsi, retensi urine, misalnya karena pembesaran prostat (BPH).
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Flutrop jika sedang mengalami tukak lambung, tukak usus dua belas jari atau ulkus duodenum, sumbatan di lambung, atau obstruksi usus.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Flutrop jika sedang menderita diabetes, penyakit liver, fenilketonuria, atau kecanduan alkohol. Kombinasi pseudoephedrine dan triprolidine sediaan cair dapat mengandung alkohol, gula, dan aspartam, yang penggunaannya perlu dibatasi pada kondisi tersebut.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Flutrop jika Anda sedang hamil atau sedang menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Flutrop jika sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah minum Flutrop. Kandungan obat ini bisa menyebabkan kantuk dan pusing. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Flutrop jika direncanakan menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun, termasuk tes alergi dan pemeriksaan NAPZA dengan tes urine.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Flutrop agar tidak timbul efek samping.
- Mintalah saran dokter sebelum memberikan Flutrop kepada anak usia <6 tahun atau lansia (usia di atas 60 tahun).
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Flutrop.
Dosis dan Aturan Pakai Flutrop
Berikut adalah rekomendasi dosis Flutrop:
Flutrop Kaplet
- Dewasa anak usia >12 tahun: 1 kaplet 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet 3 kali sehari.
Flutrop Sirop
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
- Anak usia 2–5 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Flutrop dengan Benar
Gunakanlah Flutrop sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau ikuti arahan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Agar pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Flutrop berikut ini:
- Flutrop bisa dikonsumsi sebelum makan. Apabila timbul sakit perut, konsumsilah Flutrop pada waktu makan atau segera sesudah makan.
- Telan kaplet Flutrop dengan air putih.
- Jika menggunakan Flutrop sediaan sirop, kocok botol setiap kali akan diminum untuk memastikan obat tercampur rata. Gunakan alat takar yang disertakan pada kemasan supaya dosisnya tepat.
- Sebisa mungkin cukupilah kebutuhan cairan harian dengan memperbanyak minum air putih selama menggunakan Flutrop.
- Hentikan penggunaan Flutrop setelah keluhan membaik.
- Hubungi dokter jika keluhan tidak membaik sama sekali meski sudah 7 hari menggunakan Flutrop, atau bila muncul demam, ruam, dan sakit kepala yang tidak kunjung reda. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
- Simpan Flutrop di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Flutrop yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Flutrop Sirup tidak boleh digunakan lebih dari 30 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Flutrop dengan Obat Lain
Berdasarkan bahan aktifnya, efek interaksi yang bisa terjadi jika Flutrop digunakan bersama obat tertentu adalah:
- Peningkatan efek sedasi (kantuk) dari obat penenang, misalnya lorazepam atau alprazolam
- Penurunan efektivitas obat metildopa, reserpine, penghambat alfa, atau penghambat beta
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi jika digunakan bersama antidepresan trisiklik atau amfetamin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan digoxin atau quinidine
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan ergot atau ergotisme, yang gejalanya berupa sakit kepala, muntah-muntah, diare, rasa terbakar di kulit, sensasi seperti ada yang berjalan di kulit, kesulitan berbicara, telinga berdenging, atau gangguan penglihatan, jika digunakan bersama ergotamine
Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Flutrop bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Flutrop
Efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi obat berbahan pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Flutrop, adalah:
- Kantuk
- Mulut kering, hidung kering, atau tenggorokan kering
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Mual, muntah
- Diare atau malah sembelit
- Gelisah atau tidak bisa diam, terutama pada anak-anak
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Hentikan penggunaan Flutrop jika terjadi keluhan susah tidur, jantung berdebar, dan pusing.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping yang mengganggu, termasuk:
- Linglung atau timbul halusinasi
- Sulit buang air kecil
- Penglihatan ganda atau pandangan kabur
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan (aritmia)
- Kulit memerah dengan lepuhan dan disertai demam
- Nyeri perut atau tinja berdarah secara tiba-tiba