Brochifar adalah obat untuk meredakan gejala flu, termasuk demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat yang disertai batuk tidak berdahak. Obat flu dan batuk ini mengandung kombinasi paracetamol, phenylpropanolamine, chlorpheniramine, dan dextromethorphan.

Paracetamol pada Brochifar bekerja langsung pada pusat pengatur suhu tubuh dan rasa nyeri di otak sehingga bisa meredakan demam dan sakit kepala saat flu. Sementara itu, chlorpheniramine bekerja menghambat senyawa pemicu timbulnya bersin-bersin dan pilek.

Brochifar

Kandungan lain pada Brochifar, yaitu phenylpropanolamine, mampu mengurangi pembengkakan pembuluh darah di rongga hidung sehingga melegakan hidung tersumbat. Adapun dextromethorphan dapat mengurangi keinginan untuk batuk karena kemampuannya dalam menekan sinyal batuk yang berasal dari otak.

Obat flu dan batuk merek Brochifar dijual bebas dalam 2 varian, yaitu Brochifar dan Brochifar Plus. Kemasan Brochifar dominan berwarna hijau, sedangkan kemasan Brochifar Plus dominan warna biru. Selain itu, Brochifar Plus punya bahan tambahan berupa guaifenesin yang berguna meredakan batuk berdahak. 

Apa Itu Brochifar

Bahan aktif Paracetamol 500 mg, phenylpropanolamine 15 mg, dextromethorphan HBr 15 mg, dan chlorpheniramine maleate 2 mg
Golongan  Obat bebas terbatas
Kategori  Obat flu dan batuk kombinasi analgetik-antipiretik (paracetamol), antihistamin (chlorpheniramine), dekongestan (phenylpropanolamine), dan antitusif (dextromethorphan HBr)
Manfaat Meredakan gejala flu yang disertai batuk kering
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Brochifar untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping phenylpropanolamine dan dextromethorphan terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Brochifar untuk ibu menyusui Brochifar tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Bentuk obat Kaplet

Peringatan sebelum Menggunakan Brochifar

Brochifar tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Jangan mengonsumsi Brochifar jika memiliki alergi terhadap pseudoephedrine, phenylephrine atau kandungan bahan aktif di dalam obat ini. Bila ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki sebelum menggunakan obat ini.
  • Hindari penggunaan Brochifar jika sedang mengalami hipertensi berat, penyakit jantung, diabetes, atau gagal hati.
  • Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Brochifar jika sedang mengalami batuk kronis atau batuk dengan dahak yang banyak.
  • Bicarakan terlebih dahulu mengenai penggunaan Brochifar ke dokter jika memiliki glaukoma, tekanan tinggi di dalam bola mata atau hipertensi okular, penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit tiroid, epilepsi, atau defisiensi G6PD.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Brochifar jika memiliki gangguan pernapasan menahun, seperti asma.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum mengonsumsi Brochifar jika terdapat kondisi yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi maupun stroke, seperti obesitas atau berusia lanjut.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Brochifar jika sedang atau pernah mengalami keluhan susah buang air kecil, misalnya karena pembesaran prostat atau retensi urine.
  • Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan Brochifar Plus jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Konsultasikan mengenai penggunaan Brochifar ke dokter jika sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
  • Berkonsultasilah dengan dokter sebelum memberikan Brochifar kepada anak. Tujuannya untuk memastikan aturan pakai dan dosis yang aman.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Brochifar. Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang mengonsumsi Brochifar jika direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis tertentu. 
  • Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Brochifar. 

Dosis dan Aturan Pakai Brochifar  

Berikut ini adalah dosis Brochifar sebagai obat flu dan batuk kering:

  • Anak usia >12 tahun: 1 kaplet, 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet, 3 kali sehari.

Cara Menggunakan Brochifar dengan Benar 

Pastikan untuk menggunakan Brochifar sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa persetujuan dokter. 

Berikut adalah panduan penggunaan Brochifar yang bisa Anda ikuti:

  • Brochifar bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika timbul sakit perut, minumlah obat ini bersama makanan atau segera setelah makan.
  • Telan kaplet Brochifar dengan air putih.
  • Minumlah air putih sesering mungkin saat mengalami flu dan batuk. Hal ini bertujuan untuk membantu mengencerkan dahak, serta mencegah timbulnya efek samping berupa mulut kering atau tenggorokan kering.
  • Hentikan penggunaan Brochifar jika keluhan flu dan batuk sudah membaik. Obat ini sebaiknya hanya digunakan jika ada gejala.
  • Jangan menggunakan Brochifar lebih dari 3 hari karena dapat menyebabkan efek samping dan memperburuk gejala.
  • Hubungi dokter jika gejala flu tidak membaik meski sudah 3 hari mengonsumsi Brochifar. Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut yang cepat.
  • Simpan Brochifar di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Brochifar yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Brochifar dengan Obat Lain 

Efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan Brochifar digunakan bersama dengan obat lain adalah:

Agar aman, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Brochifar bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Brochifar 

Mengingat Brochifar mengandung phenylpropanolamine, dextromethorphan, dan chlorpheniramine, efek samping yang bisa timbul akibat konsumsi obat ini adalah:

  • Kantuk
  • Mulut kering, tenggorokan kering, hidung terasa kering, mata kering
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Sembelit atau malah diare
  • Keringat berlebihan

Hentikan penggunaan Brochifar jika muncul keluhan jantung berdebar, pusing, dan susah tidur setelah mengonsumsinya.

Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, termasuk:

  • Linglung, atau muncul halusinasi
  • Sesak napas atau napas dangkal
  • Tidak bisa buang air kecil atau urine yang keluar makin sedikit
  • Gemetar (tremor)
  • Dada berdebar kencang atau tidak beraturan
  • Gejala gangguan liver, seperti nyeri perut bagian kanan atas, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, kulit dan bagian putih mata menguning

Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.