Hipertensi okular adalah kondisi di mana tekanan di dalam bola mata lebih tinggi daripada tekanan normalnya. Jika tidak diatasi dengan tepat, penderita hipertensi okular berisiko mengalami glaukoma dan kehilangan penglihatan.

Hipertensi okular terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata yang menyebabkan cairan menumpuk di dalam mata dan meningkatkan tekanan mata. Meski proses terjadinya sama, hipertensi okular berbeda dengan glaukoma. Namun, kondisi ini memang akan meningkatkan risiko terjadinya glaukoma.

Kenali Gejala dan Penyebab Hipertensi Okular, Serta Pengobatannya - Alodokter

Hipertensi okular tidak sampai menyebabkan kerusakan saraf optik dan penderita pun tidak mengalami tanda-tanda kehilangan penglihatan seperti pada glaukoma. Pada sebagian besar penderita, hipertensi okular malah tidak memunculkan gejala sama sekali, sehingga kondisi ini sering kali tidak disadari.

Penyebab Hipertensi Okular

Mata memiliki cairan mata bernama aqueous humour yang berperan penting dalam kesehatan mata. Cairan ini berfungsi dalam memasok nutrisi, seperti vitamin, protein, glukosa, dan asam amino, yang dibutuhkan mata, menjaga bentuk dan ukuran mata, serta menjaga tekanan mata.

Normalnya, cairan mata ini terus diproduksi dan dikeluarkan dari mata dalam jumlah yang seimbang, sehingga tekanan mata selalu dalam batas normal. Namun, jika pengeluaran cairan terganggu dan cairan tertahan di dalam bola mata, dapat terjadi peningkatan tekanan di dalam mata yang disebut hipertensi okular.

Setiap orang bisa mengalami hipertensi okular, tetapi risiko terjadinya kondisi ini bisa meningkat jika seseorang:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi okular dan glaucoma
  • Menderita diabetes atau tekanan darah tinggi
  • Berusia di atas 40 tahun
  • Memiliki riwayat penyakit mata, seperti rabun jauh yang sudah parah
  • Menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang
  • Pernah mengalami cedera mata atau operasi

Pengobatan Hipertensi Okular

Tujuan dari pengobatan hipertensi okular adalah untuk menurunkan tekanan yang tinggi di dalam bola mata, serta mencegah terjadinya glaukoma dan kerusakan pada saraf optik.

Umumnya, dokter akan memberikan obat tetes mata untuk mengatasi hipertensi okular. Contoh obatnya adalah brinzolamide atau betaxolol. Anda perlu menggunakan obat sesuai anjuran dokter, agar obat dapat berkerja dengan optimal. Pada beberapa kasus, dokter juga mungkin akan menggunakan laser atau melakukan operasi untuk menurunkan tekanan dalam bola mata.

Jika tekanan dalam bola mata hanya sedikit di atas normal, dokter mungkin tidak akan segera melakukan pengobatan, melainkan hanya melakukan pemantauan tekanan mata secara berkala.

Hipertensi okular sering kali tidak bisa dihindari. Namun, jika ditemukan dan diobati secara dini, hipertensi okular dapat diatasi sebelum berkembang menjadi glaukoma.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki faktor risiko untuk menderita hipertensi okular atau riwayat glaukoma di dalam keluarga, lakukanlah pemeriksaan mata secara rutin ke dokter meskipun Anda tidak merasakan gejala apa pun.